MASIGNASUKAv102
6998101287389560820

Analisa Fluida Reservoir

Analisa Fluida Reservoir
Add Comments
2/27/2016

Reservoir

اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه
(Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh)
Puji Syukur Kehadirat Allah Swt, yang Telah Memberikan Rahmat, Taufik dan Hidayah-Nya kepada Kita Semua sehingga Kita Masih Hidup Dapat di Dunia ini, dan Semoga Kita Semua Selalu Mendapat Inayah dan Lindungan dari Allah Swt, Aamiin ...

Shalawat serta Salam kepada Sang Revolusioner Dunia, Junjungan Alam, Nabi Besar Muhammad Saw, yang telah Membimbing Kita dari Zaman Kebodohan Menuju Zaman Penuh dengan Ilmu Pengetahuan Seperti saat ini.

Kali ini kami akan berbagi Materi Analisa Fluida Reservoir tentang Penentuan Titik Kabut, Titik Beku, dan Titik TuangPenentuan Specific Gravity (SG), Klasifikasi Minyak Bumi, Klasifikasi Umum Minyak Bumi.

Fluida Reservoir yang terdapat dalam pori-pori batuan Reservoir pada tekanan dan temperatur tertentu, secara alamiah merupakan campuran yang sangat kompleks dalam susunan atau komposisi kimianya. Sifat-sifat dari fluida Hidrokarbon, menentukan laju aliran minyak atau gas dari Reservoir menuju dasar sumur, mengontrol gerakan fluida dalam Reservoir dan lain-lain. Fluida Reservoir minyak dapat berupa Hidrokarbon dan air (air formasi). Hidrokarbon terbentuk di alam, dapat berupa gas, zat cair ataupun zat padat., sedangkan air formasi merupakan air yang dijumpai bersama-sama dengan endapan minyak.
Komponen Hidrokarbon dapat terbentuk menjadi ikatan yang sangat rumit, dari Hidrokarbon ringan seperti gas sampai minyak berat. Bentuk dari senyawa Hidrokarbon merupakan senyawa alamiah dimana dapat berupa gas, cair maupun padatan. Hidrokarbon adalah senyawa yang terdiri dari atom karbon dan hidrogen. Senyawa karbon dan hidrogen mempunyai banyak variasi yang terdiri dari Hidrokarbon rantai terbuka yang meliputi Hidrokarbon jenuh dan tak jenuh serta Hidrokarbon rantai tertutup (susunan cincin) meliputi Hidrokarbon cylic alipahatic dan Hidrokarbon aromatik. Keluarga Hidrokarbon dikenal sebagai seri homolog, anggota dari seri homolog ini mempunyai struktur kimia dan sifat-sifat fisiknya dapat diketahui dari hubungan dengan anggota deret lain yang sifat fisiknya sudah diketahui, sedangkan pembagian tingkat dari seri homolog tersebut didasarkan pada jumlah atom karbon pada struktur kimianya. Pada saat yang tepat dengan adanya Praktikum Analisa Fluida Reservoir, kami sebagai mahasiswa Teknik Perminyakan dapat lebih memahami kandungan serta cara produksi minyak bumi, kandungan fluida Reservoir, kandungan fluida formasi serta dapat mengetahui sifat-sifat minyak bumi yang telah diproduksi secara fisik.
Titik kabut (cloud point) adalah temperatur terendah dimana paraffin atau padatan lain mulai mengkristal atau memisahkan diri dari larutan bila minyak mentah (crude oil) didinginkan, pada saat itu kabut mulai muncul dari minyak mentah. Titik beku adalah suhu terendah dimana minyak mentah sudah tidak dapat lagi bergerak. Semakin rendah titik beku maka hal ini menunjukkan bahwa minyak tersebut hanya sedikit atau bahkan tidak mengandung sejumlah lilin atau padatan lain dalam minyak mentah. Titik tuang adalah temperatur terendah dimana minyak mentah masih dapat dituangkan atau mengalir bila minyak tersebut didinginkan dengan tanpa diganggu pada kondisi yang ditentukan.
Spesific Gravity (SG) minyak mentah didefinisikan sebagai perbandingan antara densitas minyak dengan densitas air yang diukur pada tekanan dan temperatur yang sama, biasanya diukur pada kondisi standar. Besarnya Spesific Gravity (SG) untuk tiap minyak bumi sangat erat hubungannya dengan struktur molekul hidrokarbon dan pula kandungan sulfur dan nitrogen. Makin kecil Spesific Gravity (SG) minyak bumi itu akan menghasilkan produk ringan yang besar atau sebaliknya.
Air formasi dapat didefinisikan sebagai air yang berakumulasi dengan hidrokarbon yang terletak pada kedalaman tertentu sesuai dengan zona produktif. Secara langsung air formasi berfungsi untuk mendorong hidrokarbon naik ke permukaan pada water drive mechanism. Selain fungsi tersebut, air formasi juga digunakan untuk menentukan saturasi air didalam batuan sehingga dapat diperoleh data secara kualitatif mengenai jumlah cadangan hidrokarbon di dalam reservoir. Atas dasar masalah tersebut maka tidak hanya hidrokarbon yang diteliti sifat fisik dan kimianya, tetapi air formasi juga perlu sekali untuk dilakukan analisis baik secara fisik ataupun kimia. Alkalinitas dari air bisa didefinisikan sebagai kapasitasnya terhadap asam netral. Zat alkali di dalam air termasuk hidroksida. Alkalinitas dapat dideteksi oleh rasanya yang asam dan mereka menyebabkan kertas lakmus merah menjadi biru (pH test paper). Konsentrasi fosfat dan silika jarang ditemukan di saluran alami rumah. Senyawa yang mengandung ion ini dapat digunakan dalam proses penapisan air yang bervariasi.
Kesadahan air adalah kandungan mineral-mineral tertentu di dalam air, umumnya ion kalsium (Ca2+) dan magnesium (Mg2+) dalam bentuk garam karbonat. Air sadah atau air keras adalah air yang memiliki kadar mineral yang tinggi, sedangkan air lunak adalah air dengan kadar mineral yang rendah. Selain ion kalsium dan magnesium, penyebab kesadahan juga bisa merupakan ion logam lain maupun garam-garam bikarbonat dan sulfat. Metode paling sederhana untuk menentukan kesadahan air adalah dengan sabun. Dalam air lunak, sabun akan menghasilkan busa yang banyak. Pada air sadah, sabun tidak akan menghasilkan busa atau menghasilkan sedikit sekali busa. Cara yang lebih kompleks adalah melalui titrasi. Kesadahan air total dinyatakan dalam satuan ppm berat per volume (w/v) dari CaCO3.  



A.     Penentuan Titik Kabut, Titik Beku, dan Titik Tuang
Pada perjalanan dari formasi menuju ke permukaan, minyak bumimengalami penurunan temperatur. Apabila hal ini tidak diwaspadai, maka akan terjadi pembekuan minyak di dalam pipa, sehingga minyak bumi tidak bisa lagiuntuk mengalir. Kehilangan panas ini akan menyebabkan suatu masalah yang akanmenjadi besar akibatnya apabila tidak segera diatasi. Untuk mengatasi hal di atas, kita dapat mengambil sampel minyak formasi dan mengadakan uji coba untuk mengetahui titik kabut, titik beku, dan titik tuang minyak tersebut. Yang dimaksud dengan Titik kabut adalah temperatur terendah dimana paraffin atau padatan lainmulai mengkristal atau memisahkan diri dari larutan bila minyak mentahdidinginkan.Titik tuang adalah temperatur terendah dimana minyak mentah masih dapatdituangkan (sebelum mengalami pembekuan). Titik beku adalah temperatur terendah dimana minyak sudah tidak dapat bergerak (mengalir) lagi. Titik kabut dan titik tuang berfungsi untuk menderterminasi jumlah relatife kandungan lilin pada crude oil. Titik kabut digunakan untuk mengetahui suhu pada saat kabut pertama kali terlihat, sedangkan titik tuang digunakan untuk mengetahui suhu terendah pada saat minyak masih dapat mengalir bila didinginkan pada kondisi tertentu. Dikarenakan pada transportasi minyak dari formasi ke permukaanmengalami penurunan temperatur sehingga membuat kita harus memperhatikankapan minyak mengalami pembekuan dan cara bagaimana supaya tidak terjadi proses pembekuan maka kita harus mengetahui hal-hal yang berkaitan dengantitik kabut, titik tuang dan juga titik beku.
Sumur-sumur produksi biasanya memiliki jarak yang cukup jauh antarasumur yang satu dengan yang lainnya. Oleh karena itu, akan lebih efektif jikadibangun satu atau beberapa stasiun pengumpul untuk beberapa lapangan produksi. Pada kasus ini, transportasi minyak menggunakan pipeline merupakan salah satualternatif terbaik untuk mengirim minyak dari lapangan produksi menuju stasiun pengumpul dan dari stasiun pengumpul menuju export station. Untuk minyak yangmemiliki titik tuang rendah, transportasi minyak dari sumur produksi menujustasiun pengumpul dan dari stasiun pengumpul menuju export station relatif sederhana karena kondisi aliran dapat diasumsikan isotermal, yaitu kondisitemperatur yang sama sepanjang aliran pipa. Akan tetapi, pada aliran minyak yangmemiliki titik tuang tinggi, transportasi minyak menggunakan pipeline akan kompleks, karena alirannya tidak isotermal. Temperatur minyak akan turun di sepanjang aliran pipa karena adanyatransfer panas dari minyak ke lingkungan. Temperatur akan turun sampai di bawahtitik tuang minyak dan akan menyebabkan aliran minyak terhenti akibat minyak  berubah menjadi parafin. Agar minyak dapat ditransportasikan dengan aman darisumur produksi menuju stasiun pengumpul kemudian ke export station, makatemperatur minyak harus senantiasa berada di atas titik tuangnya. Salah satu cara untuk mempertahankan temperatur minyak tetap di atas titik tuangnya adalahdengan pemasangan alat pemanas. Bagi operator lapangan minyak yang memilikititik tuang tinggi, analisa yang baik mengenai masalah penurunan tekanan dan temperatur di sepanjang aliran dalam sistem jaringan pipa akan sangat membantudalam memperkirakan ukuran diameter pipa, daya pompa serta jumlah panas yangdibutuhkan dan lokasi sistem pemanas untuk memastikan minyak akan mengalir ke tempat tujuan tanpa mengalami pembekuan, sehingga pada akhirnya diperoleh sistem transportasi minyak titik tuang tinggi yang paling ekonomis.
Minyak mentah hasil pengeboran adalah fraksi minyak bumi yang dapat dikonversi lagi secara ekonomis untuk membuat produk yang bernilai lebih tinggi di kilang minyak. Minyak bakar terdiri dari campuran residu cair yang diperoleh dari proses perekahan fraksi-fraksi lain yang titik didihnya sesuai dengan kebutuhan dan diperoleh dari destilasi minyak bumi. Minyak bakar diklasifikasikan menurut sifat-sifatnya, misalnya titik nyala (flash point), titik tuang (pour point) kadar air dan sedimen, residu karbon suhu dan viskositas. Sifat-sifat ini ditentukan dengan uji baku yang dikembangkan di bawah pengawasan ASTM (American Society for Testing and Materials) lembaga pengujian dan bahan-bahan AS.
Minyak mentah (crude oil) akan mengalami perubahan bentuk ketika diproduksikan dari dalam sumur ke permukaan karena perbedaan temperatur. Hal tersebut akan menimbulkan masalah pada waktu proses transportasi jika crude oil membeku di dalam flow line. Untuk mengatasi masalah tersebut digunakan heater agar temperatur tetap terjaga. Dengan diketahui titik kabut, titik tuang dan titik beku dari minyak mentah yang diproduksi, akan dapat ditentukan apakah flow line memerlukan heater atau tidak dan setiap berapa feet sekali perlu dipasang heater bila alat itu dibutuhkan. Atas dasar masalah tersebut, penentuan titik kabut, titik tuang dan titik beku crude oil sangat diperlukan dalam operasi produksi.
Titik kabut (cloud point) adalah temperatur terendah dimana paraffin atau padatan lain mulai mengkristal atau memisahkan diri dari larutan bila minyak mentah (crude oil) didinginkan, pada saat itu kabut mulai muncul dari minyak mentah. Titik kabut sangat penting untuk minyak diesel HSD (High Speed Diesel) untuk mengindikasikan adanya penyumbatan lilin pada saringan minyak halus (finer filter) sehingga mesin akan sulit beroperasi. Titik kabut ditandai dengan munculnya asap atau kabut yang tenang pada dasar tabung reaksi atau tempat sampel minyak mentah yang dianalisa. Pengujian titik kabut hanya dapat dikenakan pada produk minyak bumi yang tembus pandang pada ketebalan 38 mm (1.5 inchi) dan dengan titik kabut kurang dari 490C (1200F). Selain itu terdapat definisi lain dari titik kabut, titik tuang, dan titik beku. Titik kabut (cloud point) adalah suhu tertinggi dimana kristal parafin akan terlihat sebagai kabut pada dasar tabung uji apabila minyak didinginkan pada kondisi tertentu (ASTM 2500 - 88). Titik kabut dapat digunakan sebagai petunjuk mengenai kandungan parafin dalam produk minyak bumi.
Titik beku adalah suhu terendah dimana minyak mentah sudah tidak dapat lagi bergerak. Semakin rendah titik beku maka hal ini menunjukkan bahwa minyak tersebut hanya sedikit atau bahkan tidak mengandung sejumlah lilin atau padatan lain dalam minyak mentah. Ini berarti pada pemeriksaan tersebut terlihat bahwa paraffin akan meleleh di atas titik tuangnya sehingga dapat dipisahkan dari minyaknya.
Titik tuang adalah temperatur terendah dimana minyak mentah masih dapat dituangkan atau mengalir bila minyak tersebut didinginkan dengan tanpa diganggu pada kondisi yang ditentukan. Pengujian titik tuang dapat dikenakan kepada setiap produk minyak bumi. Alat uji titik tuang pada dasarnya sama dengan alat uji titik kabut, perbedaannya adalah kedudukan termometer sampel. Minyak mula-mula dipanaskan sampai 1150F, dimana semua lilin sudah larut, lalu didinginkan menjadi suhu mula-mula minyak sebelum dipanaskan (sekitar 900F). Titik tuang biasanya dicatat lebih rendah (80F – 100F) dibawah titik kabutnya. Disamping sebagai petunjuk mengenai kandungan paraffin dan padatan lainnya, pengujian titik tuang juga menunjukkan suhu terendah dimana minyak bumi dan produknya masih dapat dipompa. Titik tuang dapat digunakan sebagai petunjuk mengenai besarnya kandungan relatif dalam minyak bumi dan produknya; disamping itu titik tuang juga menunujukkan suhu terendah di mana minyak bumi dan produknya masih dapat dipompa.

B.      Penentuan Specific Gravity (SG)
Tingkat kebutuhan energi minyak bumi di dunia semakin meningkat seiring berkembangnya teknologi. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, pihak produsen harus menambah jumlah produksinya dengan meningkatkan efisiensi pada saat proses produksi. Salah satu hal yang harus dilakukan adalah melakukan uji specific gravity pada minyak bumi. Uji specific gravity pada minyak bumi penting untuk dilakukan karena berdasarkan oAPI , hal ini menentukan apakah minyak bumi tersebut diklasifikasikan dalam heavy oil, medium oil atau light oil. Selain itu, nilai specific gravity juga akan menentukan nilai kapasitas kapal tanker untuk pengangkutan minyak mentah tersebut.
Gravitasi spesifik adalah rasio kepadatan suatu zat dengan densitas (massa satuan volume yang sama) dari bahan referensi. Gravitasi spesifik adalah rasio berat volume zat dengan berat volume yang sama dari bahan referensi. Substansi referensi hampir selalu air untuk cairan atau udara untuk gas. Suhu dan tekanan harus ditentukan untuk kedua sampel dan referensi. Tekanan hampir selalu 1 atm sama dengan 101,325 kPa. Suhu untuk kedua sampel dan referensi bervariasi dari industri ke industri. Spesifik gravitasi umumnya digunakan dalam industri sebagai cara sederhana untuk memperoleh informasi tentang konsentrasi solusi dari berbagai bahan seperti air asin, hidrokarbon, larutan gula (sirup , jus, madu, bir dan wortel) dan asam.
Spesifik gravitasi, karena merupakan rasio kepadatan, adalah berdimensi kuantitas. Gravitasi tertentu bervariasi dengan suhu dan tekanan, referensi dan sampel harus dibandingkan pada suhu dan tekanan yang sama, atau dikoreksi ke suhu referensi dan tekanan standar. Zat dengan berat jenis 1 yang apung netral dalam air, mereka dengan SG lebih dari satu lebih padat daripada air, dan sebagainya (mengabaikan efek tegangan permukaan) akan tenggelam di dalamnya, dan ketika SG kurang dari satu kurang padat dari air, dan sebagainya akan mengapung. Dalam karya ilmiah hubungan massa dengan volume biasanya dinyatakan langsung dalam hal kepadatan (massa per satuan volume) dari substansi yang diteliti. Hal ini dalam industri di mana berat jenis menemukan aplikasi luas, sering untuk alasan historis.
Tidak seperti massa jenis, nilai berat jenis tidak absolut (mutlak) karena tergantung percepatan gravitasi, yang juga tergantung dari lokasi. Yang sangat signifikan berpengaruh kepada berat jenis adalah suhu benda itu sendiri. Tekanan bisa berpengaruh, bergantung dari banyaknya benda. Akan tetapi, secara umum, pada tekanan yang sedang, faktor tekanan tidak sangat berpengaruh kepada nilai berat jenis selain faktor lain.
Berat jenis adalah perbandingan relatif antara massa jenis sebuah zat dengan massa jenis air murni. Air murni bermassa jenis 1 g/cm³ atau 1000 kg/m³. Berat jenis tidak mempunyai satuan atau dimensi. Pernyataan berat jenis dan kerapatan cairan dengan memasukkan hukum Pascal , yang menyatakan bahwa tekanan dalam terbatas , volume yang mampat cairan adalah sama di mana-mana . Pertimbangan tekanan juga diperhitungkan untuk kerapatan gas menggunakan hukum gas ideal , untuk menghasilkan perkiraan mengenai keadaan gas berdasarkan tekanan , volume, dan suhu . Dengan semua perhitungan berat jenis , densitas referensi udara harus menjadi salah satu suasana 14,7 lb/in2 ( 101,3 KPa ) .
Salah satu nilai yang paling jelas dari perhitungan gravitasi dan kepadatan tertentu adalah bahwa rasio segera memberitahu jika material akan tenggelam atau mengapung dalam air . Setiap berat jenis di atas satu lebih padat daripada air , tapi aluminium memiliki berat jenis hanya 2,7 pada suhu kamar dibandingkan logam berat seperti emas . Gas berbahaya yang digunakan dalam industri seperti silan , yang spontan akan terbakar di udara , memiliki berat jenis 1,11. Mengetahui bahwa hanya sedikit lebih berat daripada udara membantu dalam merancang sistem pencegah kebakaran .
Secara komersial, gravitasi dan kepadatan meja khusus untuk berbagai bahan kimia memiliki beragam kegunaan . Dalam gemology, berat jenis sampel permata, juga dikenal sebagai kepadatan relatif, dibandingkan terhadap referensi berkualitas tinggi untuk menentukan nilainya . Nilai-nilai tersebut juga digunakan untuk menentukan ketebalan cangkang untuk melihat apakah telur yang cukup kuat untuk memproses melalui sistem pemasaran pangan, untuk menentukan kekuatan kompresi tanah dalam industri konstruksi, dan industri minyak untuk menentukan kandungan energi minyak bumi.
Densitas minyak adalah massa persatuan volume pada suhu tertentu, atau dikenal juga dengan perbandingan massa minyak dengan volume pada kondisi tekanan dan temperatur tertentu. Selain densitas, salah satu sifat minyak bumi yang penting dan mempunyai nilai dalam perdagangan adalah specific gravity. Specific Gravity minyak adalah perbandingan antara berat jenis minyak pada temperatur standar dengan berat jenis air dengan temperatur yang sama.
Di Indonesia biasanya berat jenis dinyatakan dalam fraksi, misalnya 0,5 : 0,1 untuk minyak bumi suhu yang digunakan adalah 15 °C dan 60 °F. Dalam dunia   perdagangan terutama yang dikuasai oleh perusahaan Amerika, gravitasi jenis atau lebih sering disingkat dengan SG ini dinyatakan dalam API Gravity dan juga ºAPI gravity (American Petroleum Institute) yang sangat mirip dengan Baume gravity adalah suatu besaran yang merupakan fungsi dari berat jenis.                                              
API Gravity minyak bumi sering menunjukkan kualitas dari minyak bumi tersebut. Makin kecil SG-nya atau makin tinggi °API-nya, maka minyak bumi itu makin berharga karena lebih banyak mengandung bensin.Sebaliknya makin  rendah °API atau makin besar SG-nya, maka mutu minyak bumi itu kurang baik karena lebih mengandung lilin (wax) atau residu (aspal). Perhatikan tabel dibawah ini:
Tabel B
Komponen °API dan SG
Komponen
°API
Specific gravity
Minyak Ringan
>20
<0,934
Minyak Berat
10 – 20
0,934 – 1,000
Tar
<10
>1,000

Namun dewasa ini dari minyak bumi berat pun dapat di buat fraksi bensin lebih banyak dengan kisaran dalam cairan low-density seperti minyak tanah, bensin, dan alkohol, hidrometer akan tenggelam lebih dalam, dan dalam cairan kepadatan tinggi seperti air garam, susu, dan asam itu tidak akan tenggelam begitu jauh. Bahkan, biasanya untuk memiliki dua instrumen yang terpisah, satu untuk cairan berat, di mana tanda 1.000 untuk air di dekat bagian atas batang, dan satu untuk cairan ringan, di mana tanda 1.000 adalah dekat bagian bawah. Dalam banyak industri satu set hidrometer digunakan - yang mencakup rentang berat jenis 1,0-0,95, 0,95-0,9 dll - untuk menyediakan pengukuran yang lebih tepat.
Fluida standar untuk zat cair adalah air dengan densitas 1 g/cm3 atau 1000 kg/m3 (densitas terbesar pada suhu 3,98 0C). Sedangkan untuk gas, fluida standarnya adalah udara dengan berat molekul 28,964 g/mol. SG zat cair diukur dengan hydrometer. Pada pengukurannya, selain menggunakan hydrometer, digunakan juga termometer untuk mengetahui temperatur fluida saat diukur. Hal ini sangat penting karena SG berubah seiring perubahan temperatur. 
Sebagaimana yang tercantum dalam rumus SG di atas, bahwa SG merupakan perbandingan densitas zat terhadap densitas zat standar. Densitas merupakan perbandingan massa zat dengan volume zat. Volume zat sangat dipengaruhi oleh suhu. Kenaikan suhu akan mengakibatkan pemuaian zat sehingga -nya bertambah. Dengan demikian densitas zat yang sama pada temperatur yang lebih tinggi akan lebih rendah. Oleh karenanya besarnya SG zat tersebut pun berubah.
Guna kepentingan transaksi jual beli, khususnya di bidang migas supaya pembeli dan penjual tidak ada yang dirugikan maka ditetapkan standar SG 60/60 sebagai dasar perhitungan transaksi jual beli. SG 60/60 berarti perbandingan densitas zat pada suhu 60 0F dengan densitas zat standar pada suhu yang sama. Namun kenyataannya, sangat sulit mengkondisikan suhu pengukuran tepat pada 60 0F. Oleh karena itu pengukuran dilakukan pada suhu ruangan (berapapun) yang nantinya hasil pengukuran tersebut dikonversi ke SG 60/60 dengan suatu koreksi suhu.
The American Petroleum Institute gravity, atau gravitasi API, adalah ukuran dari seberapa berat atau cahaya cairan minyak bumi dibandingkan dengan air. Jika gravitasi API-nya lebih besar dari 10, lebih ringan dan mengapung di atas air, jika kurang dari 10, lebih berat dan tenggelam. Gravitasi API demikian merupakan ukuran kebalikan dari kepadatan relatif dari cairan minyak bumi dan kepadatan air, tetapi digunakan untuk membandingkan kepadatan relatif dari cairan minyak bumi. Misalnya, jika salah satu cairan minyak bumi mengapung di atas yang lain dan karena itu kurang padat, ia memiliki gravitasi API lebih besar.
Meski secara matematis, gravitasi API tidak memiliki satuan, itu tetap disebut sebagai dalam "derajat". Gravitasi API gradasi dalam derajat pada instrumen hydrometer. Skala API dirancang sehingga sebagian besar nilai-nilai akan jatuh antara 10 dan 70 derajat API gravitasi.

C.     Klasifikasi Minyak Bumi
1.        Klasifikasi Minyak Bumi Berdasarkan Kadar Sulfur
Minyak bumi selalu mengandung sulfur dengan jumlah yang kecil sampai relatip tinggi. Berdasarkan kadar sulfur, minyak bumi diklasifikasikan sebagai berikut :

Tabel C.1
Klasifikasi Minyak Bumi Berdasarkan Kadar Sulfur
Jenis Minyak Bumi
Sulfur  % WT
Non Sulfuris
Sulfur Rendah
Sulfuris
Sulfur Tinggi
0,001  -  0,3   %
0,1   -   1 %
2   -   3
>  3


2.        Klasifikasi Minyak Bumi Berdasarkan Specific Gravity
Specific gravity merupakan sifat utama minyak bumi.  Besar specific gravity yang berdasarkan harga ºAPI, minyak bumi dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

Tabel C.2
Klasifikasi Minyak Bumi Berdasarkan Kadar Sulfur
Klasifikasi
ºAPI
Minyak Ringan (Light Gravity)
Minyak Sedang (Intermediate Gravity)
Minyak Berat (Heavy Gravity)
40  -  50
15  -  40
 9  -  15

Makin kecil harga specific gravity berarti makin besar  ºAPI,  minyak banyak mengandung bensin. Makin besar berarti ºAPI  makin kecil minyak banyak mengandung wax atau residu aspal, atau fraksi berat makin besar.
3.        Klasifikasi Minyak Bumi Berdasarkan Komposisi Hidrokarbon
Komposisi hidrocarbon  akan menentukan besar harga specific gravity.  Berdasarkan komposisi hidrokarbon, oleh Lane And Garton ( 1934 )  dari US Bureau of Mines dibuat klasifikasi minyak bumi secara umum berdasarkan specific gravity (SG 60 ºF / 60 ºF), klasifikasi ini dasarnya dari jenis fraksi ( 250 - 275 ºC ) pada tekanan 1 atm dan fraksi ( 275 - 300 ºC ) pada tekanan 400 mm Hg.

Tabel C.3
Klasifikasi Minyak Bumi Berdasarkan Komposisi

No.

Klasifikasi
Fraksi I ( 250 - 275 ºC )
Fraksi II ( 275 - 300 ºC )
60 ºF
Sg 60 ºF
ºAPI
60 ºF
Sg 60 ºF
ºAPI
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
Paraffin-paraffin
ParaffinIntermediate
Intermediate Paraffin
Intermediate
Intermediate Naftenic
Naftenic Intermediate
Napthenic-napthenic
Paraffin-napthenic
Napthenic paraffinic
< 0.825
< 0.825
0.835-0.860
0.825 - 0.860
0.825 - 0.860
< 0.860
< 0.860
< 0.825
< 0.860
> 40
> 40
33 - 40
33 - 40
33 - 40
33 <
33 <
> 40
33 <
< 0.876
0.876- 0.934
< 0.876
0.876 - 0.934
30.934
0.876 - 0.934
< 0.934
< 0.934
< 0.876
> 30
20 - 30
> 30
20 - 30
20 <
20 - 30
20 <
20 <
30 <

D.     Klasifikasi Umum Minyak Bumi
Secara umum minyak bumi diklasifikasikan menjadi 3 macam.
1.        Minyak bumi dasar paraffin (Paraffine Base)
Minyak bumi ini penyusun utamanya paraffin wax dan sedikit mengandung asphaltic. Sebagian besar terdiri dari paraffin hidrokarbon dan biasanya memberikan hasil yang bagus untuk pembuatan wax dan destilat pelumas.

2.        Minyak bumi dasar asphaltic (Asphalt Base)
Minyak bumi ini mengandung sejumlah besar asphaltic dan sedikit paraffin wax. Hidrokarbon ini sebagian besar terdiri dari naphtene dan sedikit mengandung paraffin hidrokarbon.

3.        Minyak bumi dasar campuran (Intermediate Base / Mix Base)
Minyak bumi ini disusun oleh paraffin wax dan asphaltic dalam jumlah besar, bersama-sama dengan senyawa aromatic, jadi penyusunannya campuran yang seimbang jumlahnya.

Tabel 2.5
Ciri-ciri Paraffin Base dan Asphal Base Crude Oil
Karakteristik
Paraffin Base
Asphal Base
SG Crude Oil
Hasil Gasoline
Angka Oktan Gasoline
Bau Gasoline
Kadar Sulfur pada Fraksi
Titik Asap Kerosine
Angka Cetan Solar
Titik Tuang Solar
Kuantitas Pelumas
Indeks Viskositas Pelumas
Rendah
Tinggi
Rendah
Sweet or sour
Rendah
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Rendah
Tinggi
Aromatic sour
Tinggi
Rendah
Rendah
Rendah
Rendah
Rendah
Pengukuran langsung gravitasi API (metode Hydrometer )