MASIGNASUKAv102
6998101287389560820

Pemanfaatan Biji Ketapang Sebagai Minyak Goreng

Pemanfaatan Biji Ketapang Sebagai Minyak Goreng
Add Comments
2/16/2016

Minyak Goreng


اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه
(Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh)
Puji Syukur Kehadirat Allah Swt, yang Telah Memberikan Rahmat, Taufik dan Hidayah-Nya kepada Kita Semua sehingga Kita Masih Hidup Dapat di Dunia ini, dan Semoga Kita Semua Selalu Mendapat Inayah dan Lindungan dari Allah Swt, Aamiin ...

Shalawat serta Salam kepada Sang Revolusioner Dunia, Junjungan Alam, Nabi Besar Muhammad Saw, yang telah Membimbing Kita dari Zaman Kebodohan Menuju Zaman Penuh dengan Ilmu Pengetahuan Seperti saat ini.


Kali ini kami akan Berbagi Karya Ilmiah mengenai Pemanfaatan Biji Ketapang Sebagai Minyak Goreng. Langsung saja berikut ini Penjelasan Lengkapnya.


BAB I
PEDAHULUAN

A.     LATAR BELAKANG
Ketapang atau Katapang (Terminalia Catappa) adalah nama sejenis pohon tepi pantai yang rindang. Lekas tumbuh dan membentuk tajuk indah bertingkat-tingkat, ketapang kerap dijadikan pohon peneduh di taman-taman dan tepi jalan. Pohon besar, tingginya mencapai 40 m dan gemang batang sampai 1,5 m. Bertajuk rindang dengan cabang-cabang yang tumbuh mendatar dan bertingkat-tingkat; pohon yang muda sering nampak seperti pagoda. Daun-daun tersebar, sebagian besarnya berjejalan di ujung ranting, bertangkai pendek atau hampir duduk. Helaian daun bundar telur terbalik, 8–25(–38) x 5–14(–19) cm, dengan ujung lebar dengan runcingan dan pangkal yang menyempit perlahan, helaian di pangkal bentuk jantung, pangkal dengan kelenjar di kiri-kanan ibu tulang daun di sisi bawah. Helaian serupa kulit, licin di atas, berambut halus di sisi bawah; kemerahan jika akan rontok. Bunga-bunga berukuran kecil, terkumpul dalam bulir dekat ujung ranting, panjang 8–25 cm, hijau kuning. Bunga tak bermahkota, dengan kelopak bertaju-5, bentuk piring atau lonceng, panjangnya 4–8 mm, warnanya putih atau krem. Benang sari dalam 2 lingkaran, tersusun lima-lima. bulat telur gepeng, bersegi atau bersayap sempit, 2,5–7 x 4–5,5 cm, hijau-kuning-merah, atau ungu kemerahan jika masak. Ketapang merupakan tumbuhan asli Asia Tenggara dan umum ditemukan di wilayah ini, kecuali di Sumatra dan Kalimantan yang agak jarang didapati di alam. Pohon ini biasa ditanam di Australia bagian utara dan Polinesia; demikian pula di India, Pakistan, Madagaskar, Afrika Timur dan Afrika Barat, Amerika Tengah, serta Amerika Selatan.
Pepagannya dan daun-daunnya dimanfaatkan orang untuk menyamak kulit, sebagai bahan pewarna hitam, dan juga untuk membuat tinta. Pepagan menghasilkan zat pewarna kuning kecoklatan sampai warna zaitun, dan mengandung 11–23% tanin; sementara daun-daunnya mengandung 12 macam tanin yang dapat dihidrolisis. Dalam pada itu populer keyakinan di kalangan penggemar ikan hias bahwa menaruh daun-daun ketapang kering di akuarium, khususnya ikan cupang (Betta spp.), dapat memperbaiki kesehatan dan memperpanjang umur ikan. Kayu terasnya merah bata pucat hingga kecoklat-coklatan, ringan sampai sedang, Bijinya berkisar antara 0,465–0,675; cukup keras dan ulet, namun tidak begitu awet. Kayu ini dalam perdagangan dikenal sebagai red-brown terminalia, dan digunakan sebagai penutup lantai atau venir. Di Indonesia, kayu ini digunakan dalam pembuatan perahu dan juga untuk ramuan rumah. Biji ketapang dapat dimakan mentah atau dimasak, konon lebih enak dari biji kenari, dan digunakan sebagai pengganti biji amandel (almond) dalam kue-kue. Inti bijinya yang kering jemur menghasilkan minyak berwarna kuning hingga setengah dari bobot semula.
Dari penjelasan di atas, peneliti mencoba mengolah Biji Ketapang menjadi minyak goreng, sehingga biji ketapang di alam tidak terbuang percuma dan di harapkan dapat membantu perekonomian masyarakat menengah ke bawah. Minyak goreng sendiri adalah minyak yang berasal dari lemak tumbuhan atau hewan yang dimurnikan dan berbentuk cair dalam suhu kamar dan biasanya digunakan untuk menggoreng makanan. Minyak goreng dari tumbuhan biasanya dihasilkan dari tanaman seperti kelapa, biji-bijian, kacang-kacangan, jagung, kedelai, dan kanola. Tidak menutup kemungkinan biji ketapang juga dapat di olah menjadi minyak goreng karena Minyak dari biji yang di jemur mengandung asam-asam lemak seperti asam palmitat (55,5%), asam oleat (23,3%), asam linoleat, asam stearat dan asam miristat. Biji kering ini juga mengandung protein (25%), gula (16%), serta berbagai macam asam amino.

B.      RUMUSAN MASALAH.
Adapun yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah :
1.        Apakah biji Ketapang dapat diolah menjadi minyak goreng ?
2.        Bagaimana cara pengolahan biji Ketapang menjadi minyak goreng ?

C.      TUJUAN.
Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu :
1.        Membuktiakan bahwa biji Ketapang dapat diolah menjadi minyak goreng
2.        Menjelaskan proses pembuatan minyak goreng dari buah Ketapang

D.     MANFAAT.
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :
1.        Mengetahui bahwa Biji Ketapang dapat diolah menjadi minyak goreng.
2.        Mengetahui proses pengolahan biji Ketapang menjadi minyak goreng, sehingga masyarakat dapat mengolahnya sendiri

E.      BATASAN MASALAH
Adapun yang di batasi dalam penelitian ini, yaitu :
1.        Zat yang terkandung di dalam Biji Ketapang, tidak dibahas dalam penelitian ini
2.        Kandungan Nutrisi dalam Biji Ketapang, tidak dibahas dalm penelitian ini


BAB II
LANDASAN TEORI

A.     KETAPANG.      
Pohon besar, tingginya mencapai 40 m dan gemang batang sampai 1,5 m. Bertajuk rindang dengan cabang-cabang yang tumbuh mendatar dan bertingkat-tingkat; pohon yang muda sering nampak seperti pagoda. Pohon-pohon yang tua dan besar acap kali berbanir (akar papan), tingginya bisa hingga 3 m. Daun-daun tersebar, sebagian besarnya berjejalan di ujung ranting, bertangkai pendek atau hampir duduk. Helaian daun bundar telur terbalik, 8–25(–38) x 5–14(–19) cm, dengan ujung lebar dengan runcingan dan pangkal yang menyempit perlahan, helaian di pangkal bentuk jantung, pangkal dengan kelenjar di kiri-kanan ibu tulang daun di sisi bawah. Helaian serupa kulit, licin di atas, berambut halus di sisi bawah; kemerahan jika akan rontok. Bunga-bunga berukuran kecil, terkumpul dalam bulir dekat ujung ranting, panjang 8–25 cm, hijau kuning. Bunga tak bermahkota, dengan kelopak bertaju-5, bentuk piring atau lonceng, 4–8 mm, putih atau krem. Benang sari dalam 2 lingkaran, tersusun lima-lima. Buah batu bulat telur gepeng, bersegi atau bersayap sempit, 2,5–7 x 4–5,5 cm, hijau-kuning-merah, atau ungu kemerahan jika masak. Ketapang merupakan tumbuhan asli Asia Tenggara dan umum ditemukan di wilayah ini, kecuali di Sumatra dan Kalimantan yang agak jarang didapati di alam. Pohon ini biasa ditanam di Australia bagian utara dan Polinesia; demikian pula di India, Pakistan, Madagaskar, Afrika Timur dan Afrika Barat, Amerika Tengah, serta Amerika Selatan. Pohon ini cocok dengan iklim pesisir dan dataran rendah hingga ketinggian sekitar 400 m dpl.; curah hujan antara 1.000–3.500 mm pertahun, dan bulan kering hingga 6 bulan. Ketapang menggugurkan daun hingga dua kali setahun, sehingga tumbuhan ini bisa tahan menghadapi bulan-bulan yang kering. Buahnya yang memiliki lapisan gabus dapat terapung-apung di air sungai dan laut hingga berbulan-bulan, sebelum tumbuh di tempat yang cocok. Buahnya juga disebarkan oleh kelelawar.
Pepagannya dan daun-daunnya dimanfaatkan orang untuk menyamak kulit, sebagai bahan pewarna hitam, dan juga untuk membuat tinta. Pepagan menghasilkan zat pewarna kuning kecoklatan sampai warna zaitun, dan mengandung 11–23% tanin; sementara daun-daunnya mengandung 12 macam tanin yang dapat dihidrolisis. Dalam pada itu populer keyakinan di kalangan penggemar ikan hias bahwa menaruh daun-daun ketapang kering di akuarium, khususnya ikan cupang (Betta spp.), dapat memperbaiki kesehatan dan memperpanjang umur ikan. Kayu terasnya merah bata pucat hingga kecoklat-coklatan, ringan sampai sedang, Bijinya berkisar antara 0,465–0,675; cukup keras dan ulet, namun tidak begitu awet. Kayu ini dalam perdagangan dikenal sebagai red-brown terminalia, dan digunakan sebagai penutup lantai atau venir. Di Indonesia, kayu ini digunakan dalam pembuatan perahu dan juga untuk ramuan rumah. Biji ketapang dapat dimakan mentah atau dimasak, konon lebih enak dari biji kenari, dan digunakan sebagai pengganti biji amandel (almond) dalam kue-kue. Inti bijinya yang kering jemur menghasilkan minyak berwarna kuning hingga setengah dari bobot semula. Minyak ini mengandung asam-asam lemak seperti asam palmitat (55,5%), asam oleat (23,3%), asam linoleat, asam stearat dan asam miristat. Biji kering ini juga mengandung protein (25%), gula (16%), serta berbagai macam asam amino.

B.      MINYAK GORENG.
Minyak goreng adalah minyak yang berasal dari lemak tumbuhan atau hewan yang dimurnikan dan berbentuk cair dalam suhu kamar dan biasanya digunakan untuk menggoreng makanan. Minyak goreng dari tumbuhan biasanya dihasilkan dari tanaman seperti kelapa, biji-bijian, kacang-kacangan, jagung, kedelai, dan kanola.
Minyak goreng biasanya bisa digunakan hingga 3 - 4 kali penggorengan. Jika digunakan berulang kali, minyak akan berubah warna Saat penggorengan dilakukan, ikatan rangkap yang terdapat pada asam lemak tak jenuh akan putus membentuk asam lemak jenuh. Minyak yang baik adalah minyak yang mengandung asam lemak tak jenuh yang lebih banyak dibandingkan dengan kandungan asam lemak jenuhnya. Setelah penggorengan berkali-kali, asam lemakyang terkandung dalam minyak akan semakin jenuh. Dengan demikian minyak tersebut dapat dikatakan telah rusak atau dapat disebut minyak jelantah. Penggunaan minyak berkali-kali akan membuat ikatan rangkap minyak teroksidasi membentuk gugus peroksida dan monomer siklik, minyak yang seperti ini dikatakan telah rusak dan berbahaya bagi kesehatan. Suhu yang semakin tinggi dan semakin lama pemanasan, kadar asam lemak jenuh akan semakin naik. Minyak nabati dengan kadar asam lemak jenuh yang tinggi akan mengakibatkan makananyang digoreng menjadi berbahaya bagi kesehatan. Selain karena penggorengan berkali-kali, minyak dapat menjadi rusak karena penyimpanan yang salah dalam jangka waktu tertentu sehingga ikatan trigliseridapecah menjadi gliseroldan asam lemak bebas.

Faktor yang memengaruhi ketahanan 
Beberapa faktor yang dapat memengaruhi kerusakan minyak adalah:
1.      oksigen dan ikatan rangkap-->Semakin banyak ikatan rangkap dan oksigenyang terkandung maka minyak akan semakin cepat teroksidasi.
2.      suhu --> Suhu yang semakin tinggi juga akan mempercepat proses oksidasi.
3.      Cahaya dan ion logam --> berperan sebagai katalis yang mempercepat proses oksidasi.
4.      antioksidan--> membuat minyak lebih tahan terhadap oksidasi.


BAB III
METODE PENELITIAN

A.     JENIS PENELITIAN.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu :
1.        Observasi, terhadap struktur buah Ketapang
2.        Eksperimen, cara pengolahan biji Ketapang menjadi minyak goreng

B.      LOKASI PENELITIAN.
Penelitian ini dilaksanakan di Kediaman Peneliti.

C.      POPULASI DAN SAMPEL.
Objeck yang digunakan dalam penelitian ini yaitu buah ketapang, yang di dapatkan dari pohon ketapang yang tumbuh di pinggir-pinggir jalan sekitar Kota Bima.


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A.     URAIAN HASIL.
1.        Struktur Anatomi buah Ketapang.  

Buah dan Biji Ketapang

Buah dan Biji Ketapang

2.        Hasil Eksperimen biji Ketapang

Buah Ketapang

Biji Ketapang

Biji Ketapang yang dihaluskan

Santan dari Biji Ketapang

Pemanasan Santan Biji Ketapang

Minyak Goreng dari Santan Biji Ketapang

(Gambar Proses Pengolahan Biji Ketapang Menjadi Minyak Goreng)

3.        Proses pembuatan minyak goreng dari biji ketapang.
·      Kumpulkan buah ketapang sebanyak mungkin.
·      Pisahkan biji dari kulitnya.
·      Timbang berat bijinya (dalam penelitian ini beratnya 50 gram)
·      Jemur di terik matahari ± 1 jam.
·      Tumbuk hingga halus
·      Basahi sedikit demi sedikit dengan air dan peras airnya (jumlah air dalam penelitian ini 100 ml)
·      Masak dengan wajan hingga mengental dan berwarna kecoklatan, selama proses pemasakan api tetap stabil dan selalu di aduk agar tidak hangus.
·      Setelah mengental dan berwarna kecoklatan peras menggunakan kain tipis, agar minyaknya keluar sempurna.

B.      URAIAN PEMBAHASAN.
Ketapang sangat bermanfaat bagi manusia, karena hampir semua bagiannya dapat di manfaatkan oleh kita. Daunnya yang di gunakan untuk menurunkan pH air, batang pohonya di gunakan dalam pembuatan perahu dan juga untuk ramuan rumah. Biji ketapang dapat dimakan mentah atau dimasak, konon lebih enak dari biji kenari, dan digunakan sebagai pengganti biji amandel (almond) dalam kue-kue. Inti bijinya yang kering jemur menghasilkan minyak berwarna kuning hingga setengah dari bobot semula. Minyak ini mengandung asam-asam lemak seperti asam palmitat (55,5%), asam oleat (23,3%), asam linoleat, asam stearat dan asam miristat. Biji kering ini juga mengandung protein (25%), gula (16%), serta berbagai macam asam amino.
Keberadaan Ketapang di alam sangatlah banyak khususnya di Kota Bima, hampir di setiap jalan di Kota Bima banyak tumbuh pohan ketapang, apalagi di kebun-kebun, pinggir pantai dan di gunung-gung. Untuk itu peneliti mencoba mengolah bijinya menjadi minyak goreng, seperti yang di jelaskan pada BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN, URAIAN HASIL.

           

BAB V
PENUTUP

A.     KESIMPULAN.
Dari penelitian ini, dapat ditarik kesimpulan sbb:
1.        Biji Ketapang dapat di olah menjadi minyak goreng.
2.        Proses pengolahanya yaitu dengan menghaluskan biji ketapang yang telah di kupas, kemudian memeras airnya, memasaknya hingga mengental dan kecoklatan dan yang terakhir memeras minyaknya.