MASIGNASUKAv102
6998101287389560820

Anatomi Fisiologi Dasar Sistem Saraf Pusat Dan Gangguan Umumnya

Anatomi Fisiologi Dasar Sistem Saraf Pusat Dan Gangguan Umumnya
Add Comments
1/30/2017

Sistem Saraf Pusat Manusia

اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه
(Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh)
Puji Syukur Kehadirat Allah Swt, yang Telah Memberikan Rahmat, Taufik dan Hidayah-Nya kepada Kita Semua sehingga Kita Masih Hidup Dapat di Dunia ini, dan Semoga Kita Semua Selalu Mendapat Inayah dan Lindungan dari Allah Swt, Aamiin ...

Shalawat serta Salam kepada Sang Revolusioner Dunia, Junjungan Alam, Nabi Besar Muhammad Saw, yang telah Membimbing Kita dari Zaman Kebodohan Menuju Zaman Penuh dengan Ilmu Pengetahuan Seperti saat ini.

Pada Artikel ini kami akan menjelaskan tentang Anatomi Fisiologi Dasar Sistem Saraf Pusat Dan Gangguan Umumnya. Langsung saja berikut penjelasan lengkapnya.

A.     SISTEM SARAF PUSAT
Sistem Saraf Pusat(SSP) meliputi otak(bahasa Latin: 'ensephalon') dan sumsum tulang belakang (bahasa Latin: 'medulla spinalis'). Keduanya merupakan organ yang sangat lunak, dengan fungsi yang sangat penting maka perlu perlindungan. Selain tengkorak dan ruas-ruas tulang belakang, otak juga dilindungi 3 lapisan selaput meninges.
Ketiga lapisan membran meninges dari luar ke dalam adalah sebagai berikut:
1.       Durameter; terdiri dari dua lapisan, yang terluar bersatu dengan tengkorak sebagai endostium, dan lapisan lain sebagai duramater yang mudah dilepaskan dari tulang kepala. Di antara tulang kepala dengan duramater terdapat rongga epidural.
2.  Arachnoidea mater; disebut demikian karena bentuknya seperti sarang labah-labah. Di dalamnya terdapat cairan yang disebut liquor cerebrospinalis; semacam cairan limfa yang mengisi sela sela membran araknoid. Fungsi selaput arachnoidea adalah sebagai bantalan untuk melindungi otak dari bahaya kerusakan mekanik.
3.  Piameter. Lapisan terdalam yang mempunyai bentuk disesuaikan dengan lipatan-lipatan permukaan otak.
Otak dan sumsum tulang belakang mempunyai 3 materi esensial yaitu:
1.        Badan sel yang membentuk bagian materi kelabu (substansi grissea)
2.        Serabut saraf yang membentuk bagian materi putih (substansi alba)
3.        Sel-sel neuroglia, yaitu jaringan ikat yang terletak di antara sel-sel saraf di dalam sistem saraf pusat
Walaupun otak dan sumsum tulang belakang mempunyai materi sama tetapi susunannya berbeda. Pada otak, materi kelabu terletak di bagian luar atau kulitnya (korteks) dan bagian putih terletak di tengah. Pada sumsum tulang belakang bagian tengah berupa materi kelabu berbentuk kupu-kupu, sedangkan bagian korteks berupa materi putih.

 Dasar Sistem Saraf pada Manusia

1.        Otak Besar (Serebrum)
Otak besar mempunyai fungsi dalam pengaturan semua aktivitas mental, yaitu yang berkaitan dengan kepandaian (intelegensi), ingatan (memori), kesadaran, dan pertimbangan.
Otak besar merupakan sumber dari semua kegiatan/gerakan sadar atau sesuai dengan kehendak, walaupun ada juga beberapa gerakan refleks otak. Pada bagian korteks otak besar yang berwarna kelabu terdapat bagian penerima rangsang (area sensor) yang terletak di sebelah belakang area motor yang berfungsi mengatur gerakan sadar atau merespon rangsangan. Selain itu terdapat area asosiasi yang menghubungkan area motor dan sensorik. Area ini berperan dalam proses belajar, menyimpan ingatan, membuat kesimpulan, dan belajar berbagai bahasa. Di sekitar kedua area tersebut dalah bagian yang mengatur kegiatan psikologi yang lebih tinggi. Misalnya bagian depan merupakan pusat proses berfikir (yaitu mengingat, analisis, berbicara, kreativitas) dan emosi. Pusat penglihatan terdapat di bagian belakang.
2.        Otak Tengah (mesensefalon)
Otak tengah terletak di depan otak kecil dan jembatan varol. Di depan otak tengah terdapat talamus dan kelenjar hipofisis yang mengatur kerja kelenjar-kelenjar endokrin. Bagian atas (dorsal) otak tengah merupakan lobus optikus yang mengatur refleks mata seperti penyempitan pupil mata, dan juga merupakan pusat pendengaran.
3.        Otak Kecil (serebelum)
Serebelum mempunyai fungsi utama dalam koordinasi gerakan otot yang terjadi secara sadar, keseimbangan, dan posisi tubuh. Bila ada rangsangan yang merugikan atau berbahaya maka gerakan sadar yang normal tidak mungkin dilaksanakan.
4.        Sumsum Sambung (medulla oblongata)
Sumsum sambung berfungsi menghantar impuls yang datang dari Medula Spinalis menuju ke otak. Sumsum sambung juga memengaruhi jembatan, refleks fisiologi seperti detak jantung, tekanan darah, volume dan kecepatan respirasi, gerak alat pencernaan, dan sekresi kelenjar pencernaan.
Selain itu, sumsum sambung juga mengatur gerak refleks yang lain seperti bersin, batuk, dan berkedip.
5.        Jembatan Varol (pons varoli)
Jembatan varol berisi serabut saraf yang menghubungkan otak kecil bagian kiri dan kanan, juga menghubungkan otak besar dan sumsum tulang belakang.

6.        Sumsum Tulang Belakang (medula spinalis)
Pada penampang melintang sumsum tulang belakang tampak bagian luar berwarna putih, sedangkan bagian dalam berbentuk kupu-kupu dan berwarna kelabu. Pada penampang melintang sumsum tulang belakang ada bagian seperti sayap yang terbagi atas sayap atas disebut tanduk dorsal dan sayap bawah disebut tanduk ventral. Impuls sensori dari reseptor dihantar masuk ke sumsum tulang belakang melalui tanduk dorsal dan impuls motor keluar dari sumsum tulang belakang melalui tanduk ventral menuju efektor. Pada tanduk dorsal terdapat badan sel saraf penghubung (asosiasi konektor) yang akan menerima impuls dari sel saraf sensori dan akan menghantarkannya ke saraf motor.

B.      GANGGUAN UMUM
1.        PARKINSON
Parkinson adalah gangguan otak degeneratif yang paling banyak ditemukan kedua, setelah penyakit Alzheimer. Parkinson lebih sering terjadi pada pria dibandingkan wanita. Paling sering, gejala dimulai ketika orang di sekitar usia 60 tahun. Gejala khas dari penyakit parkinson termasuk kekakuan (rigiditas), gemetar (tremor), gerakan yang lambat /pelan, dan gangguan keseimbangan. Berhubungan dengan hilangnya sel-sel saraf di otak yang menghasilkan zat kimia yang disebut dopamin (MENGONTROL GERAKAN) penyakit 'degeneratif kronis', yang berarti bahwa perkembangan penyakit ini akan semakin buruk dari waktu ke waktu tapi penyakit parkinson biasanya tidak menyebabkan kematian. Penyebab pasti dari penyakit parkinson belum diketahui. Riwayat keluarga, penuaan, atau paparan racun lingkungan tertentu dapat berkontribusi terhadap terjadinya penyakit parkinson. Tingkat keparahan dan jenis gejala penyakit parkinson dapat sangat bervariasi pada setiap orang. Beberapa orang menderita parkinson selama 20 sampai 30 tahun dan memiliki perkembangan lebih lambat serta penurunan mobilitas dalam jangka waktu yang panjang. Parkinson bisa berlangsung lebih cepat, dan mereka mungkin mengalami kesulitan bergerak dan penurunan mobilitas hanya dalam waktu 5 sampai 10 tahun.
Tanda dan gejala Parkinson
a.    Gejala penyakit parkinson bisa sangat ringan pada awalnya.
b.  Gejala awal yang umum adalah tremor di satu tangan, terutama saat sedang beristirahat. Ini mungkin terlihat seperti memilin pil antara ibu jari dan telunjuk. Tremor juga bisa terjadi di kaki atau rahang saat beristirahat
c.  Kekakuan pada otot, yang menyebabkan rasa tidak nyaman di leher, batang tubuh, atau bahu.
d. Instabilitas postural, sehingga keseimbangan menjadi berkurang dan risiko jatuh lebih besar.
e.  Gerakan menjadi lebih lambat ketika melakukan kegiatan sehari-hari seperti berpakaian, mandi, atau bergerak di tempat tidur.
f.  Penderita penyakit parkinson mungkin merasa seolah-olah kakinya "lengket" dengan lantai, sehingga sulit untuk mengayunkan kaki pada langkah pertama (kesulitan di awal gerakan)
g.    Postur tubuh menjadi bungkuk,
h.    Kesulitan untuk berbicara keras
i.     Wajah terlihat kurang ekspresif
j.     Kesulitan memperhatikan tugas untuk jangka waktu yang panjang atau membagi perhatian lebih dari satu tugas
k.    Kelelahan
l.      Kurangnya motivas
m.  Depresi

2.        ALZAIMER/ DIMENTIA
Alzheimer bukan penyakit menular, melainkan merupakan sejenis sindrom dengan apoptosis sel-sel otak pada saat yang hampir bersamaan,sehingga otak tampak mengerut dan mengecil. Alzheimer juga dikatakan sebagai penyakit yang sinonim dengan orang tua. Risiko untuk mengidap Alzheimer, meningkat seiring dengan pertambahan usia. Bermula pada usia 65 tahun, seseorang mempunyai risiko lima persen mengidap penyakit ini dan akan meningkat dua kali lipat setiap lima tahun Menurutnya, sekalipun penyakit ini dikaitkan dengan orang tua, namun sejarah membuktikan bahwa pesakit pertama yang dikenal pasti menghidap penyakit ini ialah wanita dalam usia awal 50-an. Penyakit Alzheimer paling sering ditemukan pada orang tua berusia sekitar 65 tahun ke atas. Di negara maju seperti Amerika Serikat saat ini ditemukan lebih dari 4 juta orang usia lanjut penderita penyakit Alzheimer. Angka ini diperkirakan akan meningkat sampai hampir 4 kali pada tahun 2050. Hal tersebut berkaitan dengan lebih tingginya harapan hidup pada masyarakat di negara maju, sehingga populasi penduduk lanjut usia juga bertambah.

Faktor resiko ALZAIMER/ DIMENTIA
a.    Pengidap hipertensi yang mencapai usia 40 tahun ke atas
b.    Pengidap kencing manis
c.    Kurang berolahraga
d.   Tingkat kolesterol yang tinggi
e.    Faktor keturunan - mempunyai keluarga yang mengidap penyakit ini pada usia 50-an.

Tanda dan Gejala ALZAIMER/ DIMENTIA
a.  Gangguan memori yang memengaruhi keterampilan pekerjaan, seperti; lupa meletakkan kunci mobil, mengambil baki uang, lupa nomor telepon atau kardus obat yang biasa dimakan, lupa mencampurkan gula dalam minuman, garam dalam masakan atau cara-cara mengaduk air, Kesulitan melakukan tugas yang biasa dilakukan, seperti; tidak mampu melakukan perkara asas seperti menguruskan diri sendiri.
b. Kesulitan bicara dan berbahasa Disorientasi waktu, tempat dan orang, seperti; keliru dengan keadaan sekitar rumah, tidak tahu membeli barang ke kedai, tidak mengenali rekan-rekan atau anggota keluarga terdekat.
c.    Kesulitan mengambil keputusan yang tepat
d.  Kesulitan berpikir abstrak, seperti; orang yang sakit juga mendengar suara atau bisikan halus dan melihat bayangan menakutkan.
e.  Salah meletakkan barang Perubahan mood dan perilaku, seperti; menjadi agresif, cepat marah dan kehilangan minat untuk berinteraksi atau hobi yang pernah diminatinya.
f.    Perubahan kepribadian, seperti; seperti menjerit, terpekik dan mengikut perawat ke mana saja walaupun ke WC.
g.    Hilangnya minat dan inisiatif