MASIGNASUKAv102
6998101287389560820

Iman Kepada Qada dan Qadar Allah Subhanahu Wa Ta'ala

Iman Kepada Qada dan Qadar Allah Subhanahu Wa Ta'ala
Add Comments
4/21/2019


Penjelasan Iman Kepada Qada dan Qadar Allah Subhanahu Wa Ta'ala 

اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه
(Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh)
Puji Syukur kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang telah memberikan Rahmat, Karunia, Taufik dan Hidayah-nya kepada kita semua sehingga kita masih dapat hidup di Dunia ini, serta semoga kita semua selalu mendapat Inayah dan Lindungan dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala. آمِيْن يَا رَبَّ العَالَمِيْنَ “Aamiin ya Rabbal'alamin” ...

Shalawat, Salam serta Taslim kepada sang Revolusioner Dunia, Junjungan Alam Nabi Besar Sayyidina Maulana Muhammad Shallawlahu ‘Alaihi Wasallam yang telah membimbing kita dari zaman Kegelapan dan Kebodohan menuju zaman Terang Benerang, sangat jelas perbedaan antara Hak dan Bathil serta penuh dengan Ilmu Pengetahuan seperti saat ini.

Pada Artikel ini kami akan menjelaskan tentang Iman Kepada Qada dan Qadar Allah Subhanahu Wa Ta'ala secara Lengkap. Sebelum masuk ke Materi marilah kita membaca Ta‘awuz : أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ “A’udzu billahi minasy syaithonir rojiim” dan Basmalah : بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحيمِ “Bismillahirraahmanirrahiim” Agar Bacaan yang dibaca menjadi Berkah dan Bermanfaat. آمِيْن يَا رَبَّ العَالَمِيْنَ “Aamiin ya Rabbal'alamin” ...

Bila kamu mengamati orang-orang dan teman-teman di sekelilingmu, maka akan terlihat bahwa Allah Subhanahu Wa Ta'ala telah menciptakan setiap manusia dalam keadaan yang tidak sama antara yang satu dengan yang lain. Ada yang laki-laki dan ada pula yang perempuan, ada yang tampan dan ada yang kurang tampan, ada yang cantik dan ada pula yang kurang cantik. Ada yang berambut pirang, berambut hitam, ada yang berambut lurus, dan ada pula yang keriting. Ada yang berkulit putih, sawo matang, dan ada yang berkulit hitam. Ada sangat cerdas dan ada pula orang yang idiot. Seseorang tidak pernah meminta dilahirkan untuk menjadi bangsa Indonesia, bangsa Malaysia, Cina, Arab, Amerika, atau bangsa manapun. Semua itu merupakan ketetapan penciptaan Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang sering kita sebut dengan takdir.

Iman kepada qada dan qadar termasuk rukun Iman yang ke- enam dan harus diyakini kebenarannya oleh setiap muslimin dan muslimat. Iman kepada qada dan qadar dalam kehidupan sehari-hari lebih popular dengan sebutan takdir. Iman kepada Qada dan Qadar artinya percaya dan yakin bahwasahnya Allah Subhanahu Wa Ta'ala memiliki kehendak, keputusan dan ketetapan atas semuanya makhlukNya termasuk segala sesuatu meliputi semua kejadian yang menimpa seluruh makhluk hidup, termasuk manusia dan  benda-benda yang ada di alam semesta. Kejadian itu bisa berupa hidup atau mati, baik atau buruk, kemunculan atau kemusnahan. Sedangkan menurut bahasa pengertian qada dan qadar adalah sebagai berikut :


Pengertian Qada dan Qadar
Arti Qada menurut bahasa adalah memutuskan suatu perkara dengan ucapan atau perbuatan. Sementara itu, Qadar berarti pembatasan Allah pada suatu perkara sejaka zaman azali menurut pengetahuan dan kehendak-Nya. Qada berarti ketetapan hukum. Allah berfirman:

Artinya: “Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. dan Barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya Maka sungguhlah Dia telah sesat, sesat yang nyata.” (Q.S. al-Ahzab: 36)

Qadar berarti ukuran atau peraturan yang telah diciptakan oleh Allah untuk menjadi dasar dalam mengatur alam ini, yang di dalamnya ada hubungan sebab akibat. Ini menjadi undang-undang alam dan manusia terkait olehnya. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman sebagai berikut:

Artinya: “Dan yang menentukan kadar (masing-masing) dan memberi petunjuk.” (Q.S. al- A’la: 3)

1.        Arti Qada
·      Qada berarti hukum atau keputusan (Q.S. Surat An-Nisa’ ayat 65)
·      Qada berarti mewujudkan atau menjadikan (Q.S. Surat Fussilat ayat 12)
·      Qada berarti kehendak  (Q.S. Surat Ali Imron ayat 47)
·      Qada berarti perintah  (Q.S. Surat Al- Isra’ ayat 23)
2.        Arti Qadar
·      Qadar berarti mengatur atau menentukan sesuatu menurut batas-batasnya (Q.S. Surat Fussilat ayat 10)
·      Qadar berarti ukuran (Q.S. Surat Ar- Ra’du ayat 17)
·      Qadar berarti kekuasaan atau kemampuan (Q.S. Surat Al- Baqarah ayat 236)
·      Qadar berarti ketentuan atau kepastian (Q.S. Al- Mursalat ayat 23)
·      Qadar berarti perwujudan kehendak Allah Subhanahu Wa Ta'ala terhadap semua makhluk-Nya dalam bentuk-bentuk batasan tertentu (Q.S. Al- Qomar ayat 49)

Dengan kata lain Qada dan Qadar, adalah sama-sama merupakan ketetapan, keputusan, kehendak Allah Subhanahu Wa Ta'ala atas seluruh Makhluk-Nya. Sebagaian pendapat mengatakan Qada adalah ketetapan Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang akan terjadi . Sedangkan Qadar, ketetapan Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang telah terjadi atas makhluk-Nya.


Makna Beriman kepada Qada dan Qadar Allah
Iman kepada qada dan qadar adalah meyakini dengan sepenuh hati adanya qada dan qadar Allah yang berlaku bagi semua makhluk sebagai bukti kebesaran dan kekuasaan-Nya. Jadi, segala yang terjadi di alam fana ini telah ditetapkan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Allah berfirman sebagai berikut:
  
Artinya: “Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.” (Q.S. al-Hadid: 22)

Dalam Surah an-Nisa ayat 78 dijelaskan sebagai berikut:

Artinya: “Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, Kendatipun kamu di dalam benteng yang Tinggi lagi kokoh, dan jika mereka memperoleh kebaikan, mereka mengatakan: “Ini adalah dari sisi Allah”, dan kalau mereka ditimpa sesuatu bencana mereka mengatakan: “Ini (datangnya) dari sisi kamu (Muhammad)”. Katakanlah: “Semuanya (datang) dari sisi Allah”. Maka mengapa orang-orang itu (orang munafik) Hampir-hampir tidak memahami pembicaraan sedikitpun?” (Q.S. an-Nisa: 78)
            
Maksud dari dua ayat tersebut adalah bahwa apapun yang terjadi di alam fana ini dan menimpa diri kita, semua itu atas kehendak Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Hal itu untuk menguji sampai sejauh mana keteguahan iman kita. Allah adalah Zat Yang Mahakuasa untuk memberlakukan qada dan qadar-Nya. Sebagai seorang muslim, kita harus meyakini semua itu sehingga apapun yang terjadi pada kita, baik berupa kesenangan maupun kesedihan, kita kembalikan kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
            
Dalam kaitannya dengan qada, qadar, dan ikhtiar, takdir dibedakan menjadi dua macam, yaitu taqdir mu’allaq dan taqdir mubram. Taqdir mu’allaq adalah takdir yang erat hubungannya dengan ikhtiar manusia. Misalnya, keadaan manusia semula melarat menjadi kecukupan karena berusaha, semula belum tahu menjadi tahu karena berusaha belajar, dan sebelumnya sakit menjadi sehat karena berusaha berobat.
            
Sedangkan Taqdir mubram adalah taqdir yang tidak dapat diusahakan oleh manusia. Mislnya kematian seseorang yang tidak bisa dimajukan dan tidak bisa diundurkan sesaat pun. Allah berfirman sebagai berikut:

Artinya: “... Apabila telah datang ajal mereka, Maka mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak (pula) mendahulukan(nya).” (Q.S. Yunus: 49)


Ciri-ciri orang yang beriman kepada Qada dan Qadar
Seorang muslim yang percaya akan adanya ketentuan Allah Subhanahu Wa Ta'ala pastinya memiliki tingkat ketaatan yang tinggi. Karena ketentuan Allah Subhanahu Wa Ta'ala menyangkut hidup di dunia dan di akherat. Adapun ciri-ciri orang yang beriman kepada Qada dan Qadarnya Allah swt adalah :
1.        Mentaati perintah Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan menjauhi serta meninggalkan segala larangan Allah Subhanahu Wa Ta'ala
2.        Berusaha dan bekerja secara maksimal
3.        Tawakkal kepada Allah swt secara menyeluruh dan berdoa
4.        Mengisi kehidupan di dunia dengan hal-hal positif untuk mencapai kebahagiaan hidup di akherat
5.        Memperhatikan dan merenungkan kekuasaan dan kebesaran Allah Subhanahu Wa Ta'ala
6.        Bersabar dalam menghadapi cobaan


Hubungan Qada dan Qadar
Qada dan qadar merupakan satu kesatuan. Qada merupakan ketentuan, kehendak dan kemauan Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Sedangkan Qadar merupakan perwujudan dari kehendak Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

Qada bersifat qodim (lebih dahulu ada), sedangkan qadar bersifat hudus (baru). Seorang ahli bahasa Al- Qur’an, Imam Ar- Raqib mengatakan bahwa Allah Subhanahu Wa Ta'ala menakdirkan segala sesuatu dengan dua macam cara yaitu : memberikan qudrah atau kekuatan dan membuat ukuran serta cara-cara tertentu. Qada dan qadar biasa dikenal dengan sebutan taqdir Allah Subhanahu Wa Ta'ala.


Jenis -jenis Takdir
1.        Taqdir muallaq yaitu qada dan qadarnya Allah yang masih digantungkan pada usaha atau ikhtiar manusia. Suatu contoh seseorang ingin kaya, pintar, sehat dan lain lain ini harus melalui proses usaha untuk mencapai tujuan tersebut. Sesuatu yang tidak mungkin semuanya itu diperoleh tanpa adanya ikhtiar. Sebagaimana firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala berikut :

وَاَنْ لَّيْسَ لِلاِ نْسَانِ اِلاَّ مَاسَعَى (۳۹) وَاَنَّ سَعْيَهُ سَوْفَ يُرى
Artinya : “Dan bahwasannya seseorang itu tidak memperoleh selain apa yang diusahakan. Dan bahwasannya usahanya itu kelak akan diperlihatkan kepadanya, kemudian akan diberi balasan yang paling sempurna”. (QS. An- Najm : 53/39-40)

اِنَّ اللهَ لاَيـُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُوْا مَا بِأَنـْفُسِهِمْط
Artinya : “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan (nasib) suatu bangsa sehingga bangsa itu mau mengubah keadaan (nasib) yang ada pada mereka sendiri”. (QS. Ar- Ra’du : 13/11)

2.        Taqdir mubrom yaitu qada dan qadarnya Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang sudah tidak dapat diubah lagi oleh manusia, walau ada ikhtiar dan tawakkal. Sebagaimana firman Allah swt berikut :

وَلِكُلِّ اُمَّةٍ اَجَلٌ  فَاِذَاجَاءَاَجَلـُهُمْ لاَ يَسْتَأْخِرُوْنَ سَاعَةً وَلاَ يَسْتَقْدِمُوْنَ 
Artinya : “Dan tiap-tiap umat memiliki. Maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun  dan tidak dapat pula memajukannya”. (QS. Surat Al- A’raf : 7/34)

Semua yang kamu lakukan selanjutnya harus dipasrahkan kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala, karena Allah Subhanahu Wa Ta'ala adalah zat yang mengatur dan menentukan segala sesuatunya. Sebagaimana firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala berikut :

وَعَلىَ اللهِ فـَتَوَكَّلُوْا اِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِيْنَ 
Artinya : “Dan hanya kepada Allah hendaknya kamu bertawakkal, jika kamu benar-benar orang yang beriman”. (QS. Al- Maidah : 5/23)

Fungsi Iman Kepada Qada dan Qadar
1.        Mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala (Q.S. Al Hadid ayat 22)
2.        Mendidik manusia untuk senantiasa berusaha / ikhtiar (Q.S. Ar Ra’du ayat 11 dan An Najm ayat 39 – 42)
3.        Mendidik manusia untuk senantiasa sabar dan tawakal (Q.S. Al  Baqarah ayat 155 – 156 dan Ali Imran ayat 159)
4.        Mendidik manusia untuk tidak besikap sombong /takabur (Q.S. Lukman ayat 18)


Contoh Perilaku Qada dan Qadar
Fulan adalah seorang murid yang cerdas. Ia jarang belajar dalam jangka waktu yang lama. Ia belajar hanya beberapa menit sebelum waktu ulangan dimulai. Ketika menerima hasil ulangannya ia mendapatkan nilai yang memuaskan.

Ketika kelas VII SMP Zahran adalah siswa yang berprestasi biasa saja. Namun berkat ketekunannya ia mampu mengejar ketertinggalan dari teman-temannya. Akhirnya pada waktu ujian akhir sekolah ia mampu menjadi yang terbaik.

Hasan berusia 15 tahun. Sekarang ia duduk di kelas IX. Kehidupan Hasan masih panjang berdasarkan usia hidup rata-rata penduduk Indonesia yaitu sekitar 64 tahun. Menginjak usia yang ke 15, ia menderita sakit keras. Berbagai model pengobatan telah dijalaninya. Namun akhirnya ia meninggal dunia.


Demikian Artikel mengenai Iman Kepada Qada dan Qadar Allah Subhanahu Wa Ta'ala, kita akhiri dengan mebaca Hamdallah : اَ الحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ “Alhamdulillahirabbil ’Alamin”.