اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ
اللهِ وَبَرَكَاتُه
(Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh)
Puji Syukur kehadirat Allah Subhanahu Wa
Ta'ala yang telah memberikan Rahmat, Karunia, Taufik dan Hidayah-nya kepada
kita semua sehingga kita masih dapat hidup di Dunia ini, serta semoga kita
semua selalu mendapat Inayah dan Lindungan dari Allah Subhanahu Wa
Ta'ala. آمِيْن يَا رَبَّ العَالَمِيْنَ “Aamiin
ya Rabbal'alamin” ...
Shalawat, Salam serta Taslim kepada sang
Revolusioner Dunia, Junjungan Alam Nabi Besar Sayyidina Maulana Muhammad
Shallawlahu ‘Alaihi Wasallam yang telah membimbing kita dari zaman Kegelapan
dan Kebodohan menuju zaman Terang Benerang, sangat jelas perbedaan antara Hak
dan Bathil serta penuh dengan Ilmu Pengetahuan seperti saat ini.
Pada Artikel ini kami akan menjelaskan sedikit tentang
Pemanfaatan Nata. Sebelum masuk ke Materi marilah kita
membaca Ta‘awuz : أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ “A’udzu
billahi minasy syaithonir rojiim” dan Basmalah : بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحيمِ “Bismillahirraahmanirrahiim”
Agar Bacaan yang dibaca menjadi Berkah dan Bermanfaat. آمِيْن يَا رَبَّ العَالَمِيْنَ “Aamiin
ya Rabbal'alamin” ...
Pemberdayaan
masyarakat dalam sektor ekonomi melalui pemanfaatan limbah bahan makanan
menjadi produk yang lebih berguna dan memiliki nilai jual lebih tinggi patut
digalakkan. Di antaranya adalah pembuatan nata dari bahan-bahan limbah makanan.
Limbah yang dapat digunakan sebagai bahan pembuatan nata haruslah yang
mengandung glukosa cukup bagi pertumbuhan bakteri yang kelak akan mengubahnya
menjadi serat yang layak dikonsumsi. Pada praktikum kali ini digunakan air
kelapa tua sebagai bahan baku dan hasilnya di pasaran dikenal sebagai nata de
coco.
Nata
de coco adalah makanan yang banyak mengandung serat selulosa kadar tinggi yang
bermanfaat bagi kelancaran pencernaan kita. Makanan ini berbentuk padat, kokoh,
kuat, putih, transparan, dan kenyal dengan rasa mirip kolang-kaling. Produk ini
banyak digunakan sebagai pencampur es krim, coktail buah, sirup, dan makanan
ringan lainnya. Kandungan kalorinya yang rendah, sangat tepat dikonsumsi sebagai
makanan diet. Penambahan vitamin dan mineral akan mempertinggi nilai gizi nata
de coco.
Nata
de coco merupakan jenis makanan hasil fermentasi oleh bakteri Acetobacter
xylinum. Acetobacter xylinum dalam pertumbuhan dan aktivitasnya membentuk nata
memerlukan suatu media yang tepat memiliki kandungan komponen-komponen yang
dibutuhkan sehingga produksi nata yang dihasilkan dapat secara optimal.
Komponen media nata yang dibutuhkan sebagai syarat media nata antara lain
memiliki sumber karbon dapat berupa gula, sumber nitrogen dapat berupa
penambahan urea atau ZA, mineral dan vitamin yang mendukung pertumbuhan bakteri
acetobacter xylinum. Pada fermentasi nata kondisi lingkungan juga sangat
berpengaruh karena bakteri acetobacter xylinum memiliki kondisi optimum
lingkungannya untuk tumbuh baik itu suhu, pH, cahaya, oksigen dan lain-lainnya.
Nata
adalah produk fermentasi oleh bakteri Acetobacter xylinum pada
substrat yang mengandung gula. Bakteri tersebut menyukai kondisi asam dan
memerlukan nitrogen untuk stimulasi aktifitasnya. Glukosa substrat sebagian
akan digunakan bakteri untuk aktifitas metabolisme dan sebagian lagi diuraikan
menjadi suatu polisakarida yang dikenal dengan “extracelluler selulose”
berbentuk gel. Polisakarida inilah yang dinamakan nata (Suarsini. 2010).
Nata
de coco ialah sejenis makanan fermentasi yang dibuat dengan bahan dasar air
kelapa. Nata tersusun dari senyawa yang dihasilkan oleh bakteri Acetobacter
xylinum. Acetobacter xylinum dapat hidup dalam air kelapa dan juga dalam
buah-buahan yang mengandung glokosa dalam cairan buah nenas, yang kemudian
diubah menjadi selulose dan dikeluarkan ke permukaan sel. Lapisan selulosa ini
terbentuk selapis demi selapis pada permukaan sari buah, sehingga akhirnya
menebal inilah yang disebut nata (Hastuti. 2010).
Nata
terbentuk dari aktivitas bakteri Acetobacter xylinum dalam sari buah
yang mengandung glukosa yang kemudian diubah menjadi asam asetat dan
benang-benang selulosa. Lama-kelamaan akan terbentuk suatu massa yang kokoh dan
mencapai ketebalan beberapa sentimeter. Selulosa yang dikeluarkan ke dalam
media itu berupa benang-benang yang bersama-sama dengan polisakarida berlendir
membentuk jalinan yang terus menebal menjadi lapisan nata. Bakteri Acetobacter
xylinum akan dapat membentuk nata jika ditumbuhkan dalam air kelapa yang
sudah diperkaya dengan Karbon (C) dan Nitrogen (N), melalui proses yang
terkontrol. Dalam kondisi demikian, bakteri tersebut akan menghasilkan enzim
akstraseluler yang dapat menyusun zat gula menjadi ribuan rantai serat atau
selulosa. Dari jutaan renik yang tumbuh pada air kelapa tersbeut, akan
dihasilkan jutaan lembar benang-benang selulosa yang akhirnya nampak padat
berwarna putih hingga transparan (Novrischa. 2010).
Jenis-jenis Produk Nata
Ada
beberapa jenis nata yang sudah banyak dikenal di masyarakat yaitu antara lain:
1.
Nata
de coco, yaitu nata yang diperoleh dari pemamfaatan limbah air kelapa sebagai
media pertumbuhan bakteri.
2.
Nata
de pina yaitu nata yang diperoleh dengan memamfaatkan sari buah nanas sebagai
media pertumbuhan bakteri.
3.
Nata
de Soya, yaitu nata yang diperoleh dari pemamfaatan limbah tahu yang cair
(“whey”) sebagai media pertumbuhan bakteri (Bambang, P. 2012).
Saat
ini nata yang paling banyak adalah nata yang berbahan baku air kelapa atau yang
dikenal dengan Nata de Coco, nata yang berbahan baku air tahu atau yang dikenal
dengan Nata de Soya, serta nata yang berbahan baku dari air singkong/ketela
atau sering disebut Nata de Casava. Padahal bahan pembuatan nata itu sendiri
tidak hanya terbatas dari air kelapa, air tahu maupun air singkong saja, namun
air cucian beras juga memenuhi syarat untuk tempat tumbuhnya bakteri Acetobacter
xylinum, karena di dalam air cucian beras terdapat kandungan gula, karbohidrat,
Vitamin B1 (tiamin) dan serat pangan (fiber). Prinsip utama suatu bahan pangan
dapat diolah menjadi nata adalah adanya kandungan karbohidrat yang cukup
memadahi. Dan akhirnya diperoleh temuan variasi nata baru yaitu Nata de Lerry,
yang berasal dari air cucian beras serta akan menjadi icon baru diantara nata
yang sudah ada di masyarakat
Manfaat
Budidaya Nata
Budidaya
Nata ditinjau dari Segi Teknologi, Memberikan Mamfaat sebagai berikut:
1.
Mengolah
limbah air kelapa secara produktif,
2.
Dapat
dilakukan dengan cara yang sederhana, tanpa lat-alat mahal (canggih),
3.
Bersifat
padat karya.
Sedangkan ditinjau dari Hasil Produksinya, akan Memberikan Manfaat sebagai berikut:
1.
Meningkatkan
pendapatan keluarga,
2.
Menigkatkan
diet rendah kalori dan diet penderita diabetes.
Demikian Artikel mengenai Pemanfaatan Nata dari Produk Fermentasi, kita
akhiri dengan mebaca Hamdallah : اَ الحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ “Alhamdulillahirabbil
’Alamin”.
comment 0 Post a Comment
more_vert