MASIGNASUKAv102
6998101287389560820

Penjelasan Lengkap Pencemaran Lingkungan (Pengertian, Jenis, Sumber, Akibat Serta Pencegahannya)

Penjelasan Lengkap Pencemaran Lingkungan (Pengertian, Jenis, Sumber, Akibat Serta Pencegahannya)
Add Comments
8/29/2019


Pencemaran Lingkungan

اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه
(Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh)
Puji Syukur kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang telah memberikan Rahmat, Karunia, Taufik dan Hidayah-nya kepada kita semua sehingga kita masih dapat hidup di Dunia ini, serta semoga kita semua selalu mendapat Inayah dan Lindungan dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala. آمِيْن يَا رَبَّ العَالَمِيْنَ “Aamiin ya Rabbal'alamin” ...

Shalawat, Salam serta Taslim kepada sang Revolusioner Dunia, Junjungan Alam Nabi Besar Sayyidina Maulana Muhammad Shallawlahu ‘Alaihi Wasallam yang telah membimbing kita dari zaman Kegelapan dan Kebodohan menuju zaman Terang Benerang, sangat jelas perbedaan antara Hak dan Bathil serta penuh dengan Ilmu Pengetahuan seperti saat ini.

Pada Artikel ini kami akan menjelaskan tentang Pencemaran Lingkungan secara Lengkap yaitu Pengertiannya, Jenis-jenisnya, Sumber, Akibat dari pencemaran Serta Pencegahan Pencemaran Lingkungan. Sebelum masuk ke Materi marilah kita membaca Ta‘awuz : أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ “A’udzu billahi minasy syaithonir rojiim” dan Basmalah : بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحيمِ “Bismillahirraahmanirrahiim” Agar Bacaan yang dibaca menjadi Berkah dan Bermanfaat. آمِيْن يَا رَبَّ العَالَمِيْنَ “Aamiin ya Rabbal'alamin” ...


PENGERTIAN PENCEMARAN
Manusia melakukan berbagai kegiatan untuk memenuhi berbagai kebutuhan hidupnya. Untuk memenuhi kebutuhan akan makan, mereka mengembangkan pertanian, membuat pabrik pengolah hasil pertanian, membuat peternakan dan lain-lain. Untuk memenuhi kebutuhan akan peralatan hidup seperti alat-alat pertanian, alat-alat rumah tangga, kendaraan dan lain-lain, manusia mengembangkan berbagai jenis industri.

Dalam kegiatan pemenuhan kebutuhan hidup tersebut, pada akhirnya akan menghasilkan sisa berupa sampah atau limbah yang dibuang ke lingkungan. Hal ini disebabkan karena dalam setiap aktivitas manusia pada dasarnya adalah sebuah proses pengubahan zat atau energi dari satu bentuk ke bentuk lainnya. Setiap proses tersebut tidak dapat sepenuhnya mampu diubah, melainkan selalu ada sisa atau entropy yang kemudian menjadi sampah atau limbah yang masuk atau dimasukkan ke lingkungan.

Contoh sederhana dari entropy ketika kalian makan. Makanan akan diproses dalam perut untuk kemudian diubah menjadi energi. Tidak semua makanan dapat di ubah menjadi energy seluruhnya, melainkan ada sisa dalam bentuk kotoran atau tinja. Begitu pula dengan industri, tidak semua bahan mentah akan menjadi produk, melainkan ada hasil samping yaitu berupa sisa yang tidak digunakan dan akan menjadi limbah atau sampah.


JENIS-JENIS PENCEMARAN
1.        Pencemaran Tanah
Gejala pencemaran tanah dapat diketahui dari tanah yang tidak dapat digunakan untuk keperluan fisik manusia. Tanah yang tidak dapat digunakan, misalnya tidak dapat ditanami tumbuhan, tandus dan kurang mengandung air tanah. Faktor-faktor yang mengakibatkan terjadinya pencemaran tanah antara lain pembuangan bahan sintetis yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme, seperti plastik, kaleng, kaca, sehingga menyebabkan oksigen tidak bisa meresap ke tanah. Faktor lain, yaitu penggunaan pestisida dan detergen yang merembes ke dalam tanah dapat berpengaruh terhadap air tanah, flora, dan fauna tanah.

Pada saat ini hampir semua pemupukan tanah menggunakan pupuk buatan atau anorganik. Zat atau unsur hara yang terkandung dalam pupuk anorganik adalah nitrogen (dalam bentuk nitrat atau urea), fosfor (dalam bentuk fosfat), dan kalium. Meskipun pupuk anorganik ini sangat menolong untuk meningkatkan hasil pertanian, tetapi pemakaian dalam jangka panjang tanpa dikombinasi dengan pupuk organik mengakibatkan dampak yang kurang bagus. Dampaknya antara lain hilangnya humus dari tanah, tanah menjadi kompak (padat) dan keras, dan kurang sesuai untuk tumbuhnya tanaman pertanian.

Selain itu, pupuk buatan yang diperjualbelikan umumnya mengandung unsur hara yang tidak lengkapm terutama unsur-unsur mikro yang sangat dibutuhkan tumbuhan dan juga pupuk organik mudah larut dan terbawa ke perairan, misalnya danau atau sungai yang menyebabkan terjadinya eutrofikasi. Ketika suatu zat berbahaya atau beracun telah mencemari permukaan tanah, maka ia dapat menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran yang masuk ke dalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat beracun di tanah tersebut dapat berdampak langsung kepada manusia ketika bersentuhan atau dapat mencemari air tanah dan udara di atasnya.

Cara pencegahan dan penanggulangan pencemaran tanah, antara lain sebagai berikut.
a.    Sebelum dibuang ke tanah senyawa sintetis seperti plastik sebaiknya diuraikan lebih dahulu, misalnya dengan dibakar.
b.    Untuk bahan-bahan yang dapat didaur ulang, hendaknya dilakukanproses daur ulang, seperti kaca, plastik, kaleng, dan sebagainya.
c.     Membuang sampah pada tempatnya.
d.    Penggunaan pestisida dengan dosis yang telah ditentukan.
e.    Penggunaan pupuk anorganik secara tidak berlebihan pada tanaman.

2.        Pencemaran Air
Pencemaran air dapat diketahui dari perubahan warna, bau, serta adanya kematian dari biota air, baik sebagian atau seluruhnya. Bahan polutan yang dapat menyebabkan polusi air antara lain limbah pabrik, detergen, pestisida, minyak, dan bahan organik yang berupa sisa-sisa organisme yang mengalami pembusukan. Untuk mengetahui tingkat pencemaran air dapat dilihat melalui besarnya kandungan O2 yang terlarut. Ada 2 cara yang digunakan untuk menentukan kadar oksigen dalam air, yaitu secara kimia dengan COD (Chemical Oxygen Demand) dan BOD (Biochemical Oxygen Demand). Makin besar harga BOD makin tinggi pula tingkat pencemarannya.

Polusi air yang berat dapat menyebabkan polutan meresap ke dalam air tanah yang menjadi sumber air untuk kehidupan sehari-hari seperti mencuci, mandi, memasak, dan untuk air minum. Air tanah yang sudah tercemar akan sulit sekali untuk dikembalikan menjadi air bersih. Pengenceran dan penguraian polutan pada air tanah sulit sekali karena airnya tidak mengalir dan tidak mengandung bakteri pengurai yang aerob. Penggunaan pupuk dan pestisida yang berlebihan merupakan salah satu sumber pencemaran air. Pupuk dan pestisida yang larut di air akan menyebabkan eutrofikasi yang mengakibatkan ledakan (Blooming) tumbuhan air, misalnya alga dan ganggang. Cara pencegahan dan penanggulangan pencemaran air dapat dilakukan sebagai berikut:
a.    Cara pemakaian pestisida sesuai aturan yang ada.
b.    Sisa air buangan pabrik dinetralkan lebih dahulu sebelum dibuang ke sungai
c.     Pembuangan air limbah pabrik tidak boleh melalui daerah pemukiman penduduk. Hal ini bertujuan untuk menghindari keracunan yang mungkin terjadi karena penggunaan air sungai oleh penduduk. 

3.        Pencemaran Udara
Pencemaran udara dapat bersumber dari manusia atau dapat berasal dari alam. Pencemaran oleh alam, misalnya letusan gunung berapi yang mengeluarkan debu, gas CO, SO2, dan H2S. Partikel-partikel zat padat yang mencemari udara di antaranya berupa debu, jelaga, dan partikel logam. Partikel logam yang paling banyak menyebabkan pencemaran adalah Pb yang berasal dari pembakaran bensin yang mengandung TEL (tetraethyl timbel). Adanya pencemaran udara ditunjukkan oleh adanya gangguan pada makhluk hidup yang berupa kesukaran bernapas, batuk, sakit tenggorokan, mata pedih, serta daun-daun yang menguning pada tanaman. Zat-zat lain yang umumnya mencemari lingkungan, antara lain:
a.    Oksida karbon (CO dan CO2) dapat mengganggu pernapasan, tekanan darah, saraf, dan mengikat Hb sehingga sel kekurangan O2.
b.    Oksida sulfur (SO2 dan SO3) dapat merusak selaput lendir hidung dan tenggorokan.
c.     Oksida nitrogen (NO dan NO2) dapat menimbulkan kanker.
d.    Hidrokarbon (CH4 dan C4H10), menyebabkan kerusakan saraf pusat.
e.    Ozon (O3) menyebabkan bronkithis dan dapat mengoksidasi lipida.

Cara pencegahan dan penanggulangan terhadap pencemaran udara, antara lain sebagai berikut.
a.    Perlu dibatasi penggunaan bahan bakar yang menghasilkan CO.
b.    Menerapkan program penghijauan di kota-kota untuk mengurangi tingkat pencemaran.
c.     Memilih lokasi pabrik dan industri yang jauh dari keramaian dan pada tanah yang kurang produktif.
d.    Gas-gas buangan pabrik perlu dibersihkan dahulu sebelum dikeluarkan ke udara bebas. Pembersihan dapat menggunakan alat tertentu, misalnya cottrell yang berfungsi untuk menyerap debu. Meningkatnya kadar karbon dioksida di atmosfer juga dapat membahayakan kelangsungan hidup makhluk hidup yang ada di bumi ini. Konsentrasi karbon dioksida yang berasal dari sisa pembakaran, asap kendaraan, dan asap pabrik dapat menimbulkan efek rumah kaca.

4.        Pencemaran Suara
Polusi suara disebabkan oleh suara bising kendaraan bermotor, kapal terbang, deru mesin pabrik, radio, atau tape recorder yang berbunyi keras sehingga mengganggu pendengaran.


SUMBER PENCEMARAN
Pencemaran lingkungan dapat berasal dari berbagai sumber. Sumber pencemaran lingkungan dapat berasal dari aktivitas atau proses alam dan kegiatan manusia. Pada artikel ini akan dijelaskan secara rinci sumber pencemaran lingkungan.
1.        Aktivitas atau Proses Alam
Lingkungan dalam suatu ekosistem dapat mengalami perubahan sebagian atau menyeluruh. Biasanya perubahan total terjadi akibat bencana alam, seperti banjir, lahar panas atau lahar dingin, letusan gunung berapi yang mengeluarkan partikel-partikel debu yang dapat mencemari udara, gempa, gelombang tsunami, angin topan dan lain-lain.

Terjadinya kerusakan atau perubahan yang diakibatkan oleh faktor alam dapat merusak habis semua komunitas yang ada di lingkungan tersebut. Komunitas itu akan muncul kembali (suksesi) yang membutuhkan waktu cukup lama, bahkan sampai ratusan tahun, contohnya suksesi pada Gunung Krakatau akibat letusan dahsyat yang terjadi lebih dari 150 tahun yang lalu. Meskipun alam menjadi sumber pencemar tetapi relatif jarang terjadi dan umumnya berdampak lokal dan sesaat.

2.        Kegiatan Manusia
Pencemaran lingkungan yang utama berasal dari kegiatan manusia seperti kegiatan rumah tangga dan perorangan, industri, pertanian dan transportasi. Pencemaran tersebut berlangsung terus menerus dan dampaknya juga terus dirasakan, bahkan beberapa diantaranya berdampak luas atau global. Faktor-faktor penyebab terjadinya pencemaran lingkungan sebagai hasil samping perbuatan manusia meliputi: faktor Industrialisasi, faktor urbanisasi, faktor, faktor cara hidup, kepadatan penduduk dan faktor perkembangan ekonomi. Faktor-faktor di atas saling mempengaruhi secara kompleks. Apabila salah satu faktor terjadi, maka faktor lainnya dapat terjadi, dengan demikian terjadinya pencemaran lingkungan tidak dapat dihindari.


AKIBAT YANG DITIMBULKAN DARI PENCEMARAN LINGKUNGAN
1.        Pencemaran lingkungan akibat kegiatan rumah tangga dan perorangan
Kegiatan rumah tangga juga menghasilkan limbah dari kegiatan mencuci berupa sabun dan detergen serta bahan pembersih lainnya (misanya pembersih lantai). Detergen yang dibuang ke lingkungan perairan (selokan, sungai, kolam, danau) akan mengganggu kehidupan yang ada dalam air diantaranya:
a.    Larutan sabun akan menaikkan pH atau keasaman air sehingga dapat mengganggu kehidupan organisme dalam air
b.    Bahan antiseptik yang ditambahkan ke dalam sabun/detergen dapat mengganggu atau mematikan mikroorganisme normal dalam air
c.     Ada bahan sabun dan detergen yang tidak diurai oleh mikroorganisme sehingga dapat merusak lingkungan. Meskipun demikian, saat ini mulai banyak sabun dan detergen yang dapat dipecah atau diurai oleh mikroorganisme

Kegiatan rumah tangga lainnya berupa buang air atau tinja dapat mencemari air sungai dan air tanah dengan berkembangnya bakteri Escherichia coli (pada tinja). Bakteri ini dapat mengakibatkan gejala diare.

2.        Pencemaran lingkungan dari kegiatan industri
Saat ini jumlah manusia semakin banyak dan kebutuhannya juga semakin beragam. Makanan yang mereka makanan semakin beragam jenisnya, begitu juga dengan pakaian dan rumah. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut banyak industri dibangun dan semakin banyak pula sumber daya alam yang diambil dari alam. Kondisi tersebut membawa dampak terhadap lingkungan berupa munculnya sampah atau limbah yang jumlahnya semakin banyak dan bervariasi terutama limbah anorganik yang sulit untuk diurai oleh mikroorganisme.

Industri terdiri dari berbagai jenis dengan limbah yang juga beragam. Sebagian limbah tersebut berupa limbah padat (sampah) dan sebagian lainnya berupa limbah cair serta limbah gas. Limbah padat mencemari lingkungan perairan dan daratan, sedangkan limbah gas mencemari udara. Diantara limbah tersebut merupakan limbah berbahaya dan beracun (B3).

3.        Pencemaran lingkungan dari kegiatan pertanian
Kegiatan pertanian dimulai dari pembukaan lahan hutan, pengolahan lahan, penanaman, pemeliharaan, panen dan kegiatan setelah panen. Setiap kegiatan tersebut menghasilkan berbagai limbah yang dibuang ke lingkungan.

Pada saat pembukaan lahan untuk pertanian dilakukan, biasanya didatangkan peralatan berat, sehingga menimbulkan kebisingan. Lahan yang telah dibuka menimbulkan pengikisan atau erosi yang partikel-partikelnya mencemari sungai dan danau. Partikel-partikel hasil erosi tersebut masuk ke dalam sungai sehingga warna sungai tampak kecoklatan. Banyaknya partikel dalam sungai mengakibatkan berkurangnya oksigen dalam sungai dan terbatasnya sinar matahari yang menembus masuk ke dalam sungai. Hal ini dapat mengakibatkan tergangguanya pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup yang ada di dalamnya.

Penggunaan pestisida juga dapat mencemari lingkungan jika digunakan secara berlebihan. Organisme yang mati tidak hanya hama yang dijadikan sasaran tetapi juga organisme atau makhluk hidup lainnya yang bukan sasaran. Bahkan yang lebih berbahaya adalah jika pestisida diserap oleh akar tanaman dan masuk dalam buah yang akan dimakan. Pestisida juga dapat melekat atau masuk melalui daun atau buah sehingga dapat membahayakan kesehatan manusia.

Setelah proses panen dilakukan, pencemaran juga dapat terjadi ketika pengolahan hasil panen menghasilkan limbah. Sebagai contoh, proses penggilingan pada menghasilkan limbah berupa sekam. Proses pengalengan hasil panen menjadi makanan kaleng juga dapat menghasilkan limbah berupa biji atau kulit serta bagian lain yang tidak dipakai.


UPAYA PENCEGAHAN PENCEMARAN LINGKUNGAN
Pada dasarnya ada tiga cara yang dapat dilakukan dalam rangka pencegahan pencemaran lingkungan, yaitu:
1.        Secara Administratif
Upaya pencegahan pencemaran lingkungan secara administratif adalah pencegahan pencemaran lingkungan yang dilakukan oleh pemerintah dengan cara mengeluarkan kebijakan atau peraturan yang berhubungan dengan lingkungan hidup. Contohnya adalah dengan keluarnya undang-undang tentang pokok-pokok pengelolaan lingkungan hidup yang dikeluarkan oleh presiden Republik Indonesia pada tanggal 11 Maret 1982. Dengan adanya AMDAL sebelum adanya proyek pembangunan pabrik dan proyek yang lainnya.

2.        Secara Teknologis
Cara ini ditempuh dengan mewajibkan pabrik untuk memiliki unit pengolahan limbah sendiri. Sebelum limbah pabrik dibuang ke lingkungan, pabrik wajib mengolah limbah tersebut terlebih dahulu sehingga menjadi zat yang tidak berbahaya bagi lingkungan.

3.        Secara Edukatif
Cara ini ditempuh dengan melakukan penyuluhan terhadap masyarakat akan pentingnya lingkungan dan betapa bahayanya pencemaran lingkungan. Selain itu, dapat dilakukan melalui jalur pendidikan-pendidikan formal atau sekolah.



Demikian Artikel mengenai Pencemaran Lingkungan (Pengertian, Jenis, Sumber, Akibat Serta Pencegahan Pencemaran), kita akhiri dengan mebaca Hamdallah : اَ الحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ “Alhamdulillahirabbil ’Alamin”.