MASIGNASUKAv102
6998101287389560820

Penjelasan Lengkap Belerang (Ketersediaannya di Alam, Manfaat, Sifat dan Cara Pembuatan Senyawa Belerang dengan Proses Frasch, serta Dampak Penggunaan Belerang)

Penjelasan Lengkap Belerang (Ketersediaannya di Alam, Manfaat, Sifat dan Cara Pembuatan Senyawa Belerang dengan Proses Frasch, serta Dampak Penggunaan Belerang)
Add Comments
10/12/2019


Belerang Sulfur

اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه
(Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh)
Puji Syukur kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang telah memberikan Rahmat, Karunia, Taufik dan Hidayah-nya kepada kita semua sehingga kita masih dapat hidup di Dunia ini, serta semoga kita semua selalu mendapat Inayah dan Lindungan dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala. آمِيْن يَا رَبَّ العَالَمِيْنَ “Aamiin ya Rabbal'alamin” ...

Shalawat, Salam serta Taslim kepada sang Revolusioner Dunia, Junjungan Alam Nabi Besar Sayyidina Maulana Muhammad Shallawlahu ‘Alaihi Wasallam yang telah membimbing kita dari zaman Kegelapan dan Kebodohan menuju zaman Terang Benerang, sangat jelas perbedaan antara Hak dan Bathil serta penuh dengan Ilmu Pengetahuan seperti saat ini.

Pada Artikel ini kami akan menjelaskan tentang Belerang, Ketersediaan Belerang di Alam, Sifat dan Cara Pembuatan Senyawa-Senyawa Belerang dengan Proses Frasch, serta Dampak Penggunaan Belerang. Sebelum masuk ke Materi marilah kita membaca Ta‘awuz : أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ “A’udzu billahi minasy syaithonir rojiim” dan Basmalah : بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحيمِ “Bismillahirraahmanirrahiim” Agar Bacaan yang dibaca menjadi Berkah dan Bermanfaat. آمِيْن يَا رَبَّ العَالَمِيْنَ “Aamiin ya Rabbal'alamin” ...


KETERSEDIAAN BELERANG DI ALAM

Ketersediaan Belerang di Alam

Belerang atau sulfur adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang S dan nomor atom 16. Bentuknya adalah non-metal yang tak berasa, tak berbau dan multivalent. Belerang dalam bentuk aslinya, adalah sebuah zat padat kristalin kuning. Di alam, belerang dapat ditemukan sebagai unsur murni atau sebagai mineral- mineral sulfida dan sulfat. Ia adalah unsur penting untuk kehidupan dan ditemukan dalam dua asam amino. Penggunaan komersilnya terutama dalam fertilizer namun juga dalam bubuk mesiu, korek api, insektisida dan fungisida.

Pada mulanya unsur ini disebut brimsone yang berarti batu yang mudah terbakar. Belerang juga terdapat dalam gas alam, minyak bumi, dan batu bara.

Dalam keadaan bebas, umumnya belerang terdapat di daerah gunung berapi. Adapun dalam bentuk senyawanya, belerang ditemukan dalam bentuk mineral sulfida, seperti besi sulfida (FeS2), gips (CaSO4.2H2O), dan seng sulfida (ZnS). Belerang terkandung dalam gas alam seperti H2S dan SO2.


MANFAAT BELERANG
1.        Salah satu penerapan penting kimia sulfur ialah dalam pengolahan kayu menjadi pulp kayu yang digunakan di dalam kertas dan karton.
2.        Untuk menghilangkan jerawat, panu, kudis, kurap, juga untuk berbagai masalah kulit lainnya seperti ketombe, alergi, dan mengurangi jumlah minyak berlebihan di kulit.
3.        Belerang digunakan dalam proses vulkanisasi karet alam dan juga berperan sebagai fungisida. Belerang digunakan besar-besaran dalam pembuatan pupuk fosfat.  Berton-ton belerang digunakan untuk menghasilkan asam sulfat, bahan kimia yang sangat penting.
4.        Belerang juga digunakan untuk pembuatan kertas sulfit dan kertas lainnya, untuk mensterilkan alat pengasap, dan untuk memutihkan buah kering.  Belerang merupakan insultor yang baik.


SIFAT DAN CARA PEMBUATAN SENYAWA-SENYAWA BELERAN
1.        Sifat Belerang
Belerang berwarna kuning pucat, padatan yang rapuh, yang tidak larut dalam air tapi mudah larut dalam CS2 (karbon disulfida).  Dalam berbagai bentuk, baik gas, cair maupun padat, unsur belerang terjadi dengan bentuk alotrop yang lebih dari satu atau campuran.  Dengan bentuk yang berbeda-beda,  akibatnya sifatnya pun berbeda-beda dan keterkaitan antara sifat dan bentuk alotropnya masih belum dapat dipahami.

Kristal belerang merupakan molekul S8 yang berbentuk cincin belerang. Kristalnya mempunyai dua alotropi, yaitu kristal monoklin dan kristal rhombis, yang berada dalam keadaan setimbang  pada suhu 96 oC. Peristiwa ini disebut juga dengan enantiotropi, yaitu dua bentuk kristal alotropi yang berada dalam keadaan setimbang.

S8 (monoklin) ↔ S8 (rhombis)   (Pada suhu 96 oC)

Pada pemanasan belerang, mula-mula akan terbentuk cairan kuning yang jernih. Pada peristiwa ini, terjadi pembukaan  cincin S8 menjadi rantai terbuka. Jika pemanasan dilanjutkan, warna cairan akan menjadi semakin coklat dan kental karena adanya penggabungan rantai-rantai tersbut menjadi molekul raksasa. Pada suhu yang sangat tinggi, rantai raksasa tersebut akan terpotong menjadi S4. Uap belerang pada suhu rendah merupakan molekul S8, tetapi pada suhu tinggi akan berubah menjadi S2 seperti oksigen.

Belerang dapat larut dalam CS2, benzena, dan sikloheksana. Membentuk suatu cincin belerang, dengan 6-12 atom belerang setiap cincinnya. Belerang dapat bereaksi dengan oksigen membentuk oksida belerang (SO2 dan SO3).

S(s) + O2(g) → SO2(g)
SO2(g) + ½ O2(g) ↔ SO3(g)   ∆H = -196,6 kJ/mol

Pembentukan SO3 dapat berlangsung pada suhu tinggi, yang dapat mengakibatkannya kembali terurai menjadi SO2 dan O2. Dengan bantuan katalisator V2O5, reaksi dapat berlangsung pada suhu yang relatif rendah.                                                                                      

2.        Cara Pembuatan Belerang dengan Proses Frasch
Cara frasch adalah mengambil belerang dari deposit belerang di bawah tanah, pompa frasch dirancang oleh Herman Frasch dari Amerika Serikat tahun 1904. Penambangan belerang dengan metode ini dilakukan untuk endapan belerang yang ditutupi oleh lapisan tanah yang sangat tebal. Penambangan dengan cara ini dilakukan dengan menginjeksikan air panas ( + 160 oC ) kedalam pipa yang akan digunakan. Air panas ini berfungsi untuk melarutkan belerang dari endapan kubah garam atau sejenisnya pada kedalaman antara 150 - 170 m. Metode ini dikerjakan dengan membuat lubang bor dilengkapi dengan empat macam pipa bergaris tengah 3 - 20 cm. Setiap pipa ini mempunyai fungsi sebagai berikut:
a.    Pipa pertama befungsi sebagai selubung dan pelindung
b.    Pipa kedua berfungsi untuk saluran panas
c.     Pipa ketiga berfungsi sebagai mengalirkan lelehan.
d.    Pipa keempat berfungsi untuk memasukan udara bertekanan tinggi.

Pada proses ini pipa logam berdiameter 15 cm yang terdapat 2 pipa konsentrik yang lebih kecil ditanam sampai menyentuh lapisan belerang. Uap air yang sangat panas dipompa dan dimasukan melalui pipa luar, sehingga belerang meleleh. Kemudian dimasukan udara bertekanan tinggi melalui pipa terkecil, sehingga terbentuk busa belerang dan terpompa ke atas melalui pipa ketiga. Cadangan bawah tanah belerang biasanya terdapat pada kedalaman antara 150-750 m dan tebalnya kira-kira 30 m. Pipa berdiameter 20 cm dimasukkan hingga ke dasar endapan belerang. Pipa lain yang lebih kecil, berdiameter 10 cm dan lebih pendek dimasukkan dalam pipa pertama. Pipa terakhir, bediameter 2,5 cm dimasukkan ke dalam pipa kedua. Pipa terakhir mempunyai panjang setengah dari pipa pertama. Mula-mula air bersuhu 165 oC dialirkan ke bawah melalui pipa pertama. Air panas ini akan melelehkan belerang di sekitarnya dan mendorong cairan belerang naik melalui pipa. Air bertekanan tinggi dipompa melalui pipa yang paling kecil, menghasilkan buih bermassa jenis kecil yang akan naik ke permukaan tanah melewati pipa berukuran sedang. Buih ini mengandung belerang, udara, dan air. Di permukaan tanah, campuran ini didinginkan dan menghasilkan kristal belerang berwarna kuning dari cairannya yang berwarna ungu. Kristal belerang dihancurkan dengan dinamit menjadi pecahan yang berukuran lebih kecil sehingga mudah diangkut ke tempat lain.

 Frasch Proces - Proses Frasch

DAMPAK PENGGUNAAN BELERANG
Belerang bersifat mudah terbakar yang menghasilkan gas belerang dioksida. Gas ini dapat menyesakkan pernapasan dan menimbulkan gejala batuk. Dalam jumlah besar, belerang dioksida dapat merusak saluran pernapasan dan menimbulkan radang tenggorokan serta kerusakan paru-paru, bahkan dapat menyebabkan kematian.

Efek utama dari belerang dioksida dalam atmosfer adalah kecenderungan untuk teroksidasi menghasilkan asam sulfat. Asam ini dapat menyebabkan terjadinya hujan asam.


Demikian Artikel mengenai Penjelasan Lengkap Belerang (Ketersediaannya di Alam, Sifat dan Cara Pembuatan Senyawa Belerang dengan Proses Frasch, serta Dampak Penggunaan Belerang), kita akhiri dengan mebaca Hamdallah : اَ الحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ “Alhamdulillahirabbil ’Alamin”.