اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه
(Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh)
Puji Syukur kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang
telah memberikan Rahmat, Karunia, Taufik dan Hidayah-nya kepada kita semua
sehingga kita masih dapat hidup di Dunia ini, serta semoga kita semua selalu
mendapat Inayah dan Lindungan dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala. آمِيْن يَا رَبَّ العَالَمِيْنَ “Aamiin ya Rabbal'alamin” ...
Shalawat, Salam serta Taslim kepada sang Revolusioner
Dunia, Junjungan Alam Nabi Besar Sayyidina Maulana Muhammad Shallawlahu ‘Alaihi
Wasallam yang telah membimbing kita dari zaman Kegelapan dan Kebodohan menuju
zaman Terang Benerang, sangat jelas perbedaan antara Hak dan Bathil serta penuh
dengan Ilmu Pengetahuan seperti saat ini.
Pada Artikel ini kami akan menjelaskan secara lengkap
tentang Hikmah dan Pelajaran dari Pandemik Global Wabah Covid-19 (Corona Virus Disease 2019). Sebelum masuk ke
Materi marilah kita membaca Ta‘awuz : أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ
الرَّجِيمِ “A’udzu
billahi minasy syaithonir rojiim” dan Basmalah : بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم “Bismillahirraahmanirrahiim” Agar Bacaan yang dibaca
menjadi Berkah dan Bermanfaat. آمِيْن يَا رَبَّ العَالَمِيْنَ “Aamiin
ya Rabbal'alamin” .
Covid-19 atau COVID-19 merupakan akronim dari
coronavirus disease 2019. Coronavirus adalah keluarga virus yang beberapa di
antaranya menyebabkan penyakit pada manusia, ada pula yang tidak. Virus korona
tipe baru yang tengah menjadi pandemi ini bernama SARS-CoV-2 (severe acute
respiratory syndrome-coronavirus-2). Virus inilah yang menyebabkan Covid-19.
Dalam istilah sederhana, dilansir dari The Sun,
Covid-19 adalah singkatan dari Corona (CO), Virus (VI) Disease (D) dan tahun
2019 (19) / (Corona Virus Disease 2019), yang mana virus corona Covid-19 ini
pertama kali muncul di tahun 2019.
Dua versi penulisan akronim itu Covid-19 dan COVID-19
terjadi karena ada dua sudut pandang yang berbeda. Penulisan Covid-19
didasarkan pada anggapan bahwa akronim nama diri yang berupa gabungan suku kata
atau gabungan huruf dan suku kata dari deret kata ditulis dengan huruf awal
kapital.
Pandemik Wabah Covid-19 yang terjadi mulai akhir Tahun
2019 menjadi masalah besar semua negara dan masyarakat di seluruh Dunia;
Kota-kota dan Negara-negara menerapkan lockdown, PHK massal tenaga kerja
dibeberapa perusahaan di Dunia, Ekonomi global melambat, Pangan dan minyak Dunia
anjlok, dan masih banyak lagi masalah-masalah lainya yang timbul akibat
Pandemik Wabah Covid-19.
Namun, dibalik segala musibah yang terjadi di Bumi
akibat Pandemik Wabah Covid-19, tentu ada Hikmah dan Pelajaran yang Allah
Subhanahu Wa Ta'ala berikan, agar kita sebagai manusia senantiasa meningkatkan
ketaqwaan kepada-nya. Bagi orang yang beriman, setiap peristiwa yang terjadi
dalam kehidupan ini, selalu terkait dan harus selalu dikaitkan dengan perilaku
manusia. Demikian pula pandemik wabah Covid-19 yang sekarang menjadi Pandemi Global,
bukan semata wabah tetapi juga terkait dengan semua bidang kehidupan, termasuk
sangat berpengaruh terhadap kegiatan ekonomi masyarakat. Dalam sebuah hadits
riwayat Imam Thabrani, Rasulullah Shallawlahu ‘Alaihi Wasallam. bersabda: “(Ada)
lima perbuatan (yang akan mengakibatkan) lima malapetaka:
1.
Tidaklah suatu
bangsa mudah mengingkari janji, kecuali akan dikendalikan oleh musuh-musuh
mereka.
2.
Tidaklah
mereka berhukum dengan sesuatu yang bukan diturunkan Allah, kecuali akan tersebar
kefakiran.
3.
Tidaklah
merajalela disuatu tempat perzinahan, kecuali akan merajalela pula penyakit
yang membawa kematian.
4.
Tidaklah
mereka mempermainkan takaran/timbangan atau kwalitas suatu barang, kecuali akan
dihambat tumbuhnya tanaman, dan akan disiksa dengan kemarau panjang.
5.
Tidaklah
mereka mengingkari/menolak untuk mengeluarkan zakat, kecuali akan dihambat
turunnya hujan yang membawa keberkahan.” (HR. Thabrani dari Ibnu Abbas).
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman dalam QS Ar Ruum (30) ayat 41:
“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan
tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat)
perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).” (QS. Ar-Rum
[30]: 41).
Inti dari kegiatan Muhasabah pada setiap kejadian,
apalagi yang berskala luas dan global, seperti Covid -19, adalah
mengambil ibrah, nasihat dan pelajaran, untuk meningkatkan kualitas iman/
kesadaran tauhid, meningkatkan kualitas dan kuantitas ibadah, meningkatkan kepatuhan
pada syariat Islam sebagai syariat yang kaffah (QS. Al-Baqarah [2]
ayat 208), meningkatkan kesadaran untuk terus mencari ilmu, dan meningkatkan
kesadaran simpati, empati dan menolong sesama. Ada beberapa pelajaran dari
adanya wabah Covid-19, antara lain:
1.
Covid-19,
menyadarkan kita semua pada keabsolutan kekuasaan Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Semua makhluk berada dalam genggaman-nya dan tadbir-nya. Tidak ada satu
pun makhluk/ manusia yang bisa melawan takdir dan ketentuan Nya. Allah
Subhanahu Wa Ta'ala berfirman dalam QS. Al-An’am [6] ayat 17 dan 18.
“Jika Allah menimpakan suatu kemudharatan kepadamu, maka tidak ada yang
menghilangkannya melainkan Dia sendiri. Dan jika Dia mendatangkan kebaikan
kepadamu, maka Dia Maha Kuasa atas tiap-tiap sesuatu (17) Dan Dialah yang
berkuasa atas sekalian hamba-hamba-Nya. Dan Dialah Yang Maha Bijaksana lagi Maha
Mengetahui (18).” (QS. Al-An’am [6]: 17-18). Karena itu, manusia tidak
boleh sombong dan takabbur dengan kekuasaan yang digenggamnya, dengan ilmu
pengetahuan yang dikuasainya, dan dengan harta yang dimilikinya.
2. Allah
Subhanahu Wa Ta'ala telah menurunkan syariat-Nya melalui para Rasul-Nya, untuk
ditaati dan diikuti dan diimplementasikan dalam seluruh tatanan kehidupan, agar
manusia hidup nya bahagia dan sejahtera dunia dan akhirat (Al-Falah).
Firman-Nya dalam QS. An-Nuur [24] ayat 51 dan 52:
“Sesungguhnya jawaban orang-orang mu’min, bila mereka dipanggil kepada
Allah dan rasul-Nya agar rasul menghukum (mengadili) di antara mereka ialah
ucapan.” “Kami mendengar dan kami patuh.” Dan mereka itulah orang-orang yang
beruntung. Dan barangsiapa yang taat kepada Allah dan rasul-Nya dan takut
kepada Allah dan bertakwa kepada-Nya, maka mereka adalah orang-orang yang
mendapat kemenangan (52).” (QS. An-Nur [24]: 51-52).
3. Pengingkaran
manusia, baik secara individu maupun kolektif, apalagi disertai mempermainkan ajaran-Nya,
hanyalah akan mengundang kesulitan dan malapetaka dalam kehidupan ini.
Firman-Nya dalam QS. Thaha [20] ayat 124:
“Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya
penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam
keadaan buta.” (QS. Thaha [20]: 124).
Keengganan kita dalam melaksanakan ekonomi syariah yang bebas riba
sebagai contoh, akan berakibat buruk terhadap kegiatan ekonomi itu secara luas.
Karena dianggap menantang secara diametral terhadap ketentuan Allah dan
Rasul-Nya. Firman-Nya dalam QS. Al Baqarah ayat 278 dan 279:
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan
sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman (278) Maka
jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba), maka ketahuilah, bahwa
Allah dan Rasul-Nya akan memerangimu. Dan jika kamu bertaubat (dari pengambilan
riba), maka bagimu pokok hartamu; kamu tidak menganiaya dan tidak (pula)
dianiaya (279).” (QS. Al-Baqarah [2]: 278-279).
4. Covid-19,
mengajarkan kepada kita pola hidup yang sehat, makanan yang halal dan bersih,
jasmani ruhani yang bersih, rumah tempat tinggal yang bersih, tempat ibadah
(masjid) yang bersih dan terjaga dengan baik, dll. Firman-Nya dalam QS.
Al-Baqarah [2] ayat 168:
“Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang
terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena
sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu.” (QS. AlBaqarah
[2]: 168).
5. Covid-19,
mengajarkan kepada kita tentang pentingnya memperkuat kesadaran untuk mencari
ilmu (melalui membaca, research, dll) karena ternyata walaupun
sekarang kita berada di era kemajuan science dan teknologi (seperti
dunia kesehatan dan kedokteran) ternyata virus corona belum ditemukan obatnya.
Maha benar Allah Swt dengan firman-Nya dalam surat Al-Kahfi [18] ayat 109, juga
firman-Nya dalam QS. Al-Israa [17] ayat 85:
“Katakanlah: “Kalau sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis)
kalimatkalimat Tuhanku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis (ditulis)
kalimatkalimat Tuhanku, meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu
(pula).” (QS. Al-Kahfi [18]: 109).
“Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah: “Roh itu termasuk
urusan Tuhan-ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit.” (QS.
Al-Isra’ [17]: 85).
Tentu masih banyak hikmah dan pelajaran lainnya yang
bisa kita ambil dari pandemic wabah Covid-19 (Corona Virus Disease 2019) yang
sudah menjadi pandemi global. Mudah-mudahan Allah Subhanahu Wa Ta'ala menjaga
dan menolong kita semua dari berbagai musibah dan wabah penyakit yang
membahayakan kehidupan kita. Wallahua’lam.
Demikian Artikel mengenai Penjelasan Lengkap Hikmah
dan Pelajaran dari Pandemik Global Wabah Covid-19 (Corona Virus Disease 2019), kita akhiri dengan
mebaca Hamdallah : الحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ “Alhamdulillahirabbil
’Alamin”.
comment 0 Post a Comment
more_vert