MASIGNASUKAv102
6998101287389560820

Cara Bahagia Dunia-Akhirat dengan Mengikuti Gaya Hidup Minimalis Rasulullah Nabi Muhammad Shallawlahu ‘Alaihi Wasallam

Cara Bahagia Dunia-Akhirat dengan Mengikuti Gaya Hidup Minimalis Rasulullah Nabi Muhammad Shallawlahu ‘Alaihi Wasallam
Add Comments
6/19/2020

Cara Bahagia Dunia-Akhirat dengan Mengikuti Gaya Hidup Minimalis Rasulullah Nabi Muhammad Shallawlahu ‘Alaihi Wasallam


اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه

(Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh)

Puji Syukur kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang telah memberikan Rahmat, Karunia, Taufik dan Hidayah-nya kepada kita semua sehingga kita masih dapat hidup di Dunia ini, serta semoga kita semua selalu mendapat Inayah dan Lindungan dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala. آمِيْن يَا رَبَّ العَالَمِيْنَ “Aamiin ya Rabbal'alamin” ...

 

Shalawat, Salam serta Taslim kepada sang Revolusioner Dunia, Junjungan Alam Nabi Besar Sayyidina Maulana Muhammad Shallawlahu ‘Alaihi Wasallam yang telah membimbing kita dari zaman Kegelapan dan Kebodohan menuju zaman Terang Benerang, sangat jelas perbedaan antara Hak dan Bathil serta penuh dengan Ilmu Pengetahuan seperti saat ini.

 

Pada Artikel ini kami akan membahas mengenai Cara Bahagia Dunia-Akhirat dengan Mengikuti Gaya Hidup Minimalis Rasulullah Nabi Muhammad Shallawlahu ‘Alaihi Wasallam. Sebelum masuk ke Materi marilah kita membaca Ta‘awuz : أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ “A’udzu billahi minasy syaithonir rojiim” dan Basmalah : بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحيمِ “Bismillahirraahmanirrahiim” Agar Bacaan yang dibaca menjadi Berkah dan Bermanfaat. آمِيْن يَا رَبَّ العَالَمِيْنَ “Aamiin ya Rabbal'alamin” ...

 

 

Minimalisme merupakan gaya hidup yang tidak berlebihan, meniru gaya hidup minimalis ala Rasulullah, yang terpenting tercukupi kebutuhan yang diperlukan.

 

Suatu hari, sahabat Umar bin Khatthab menemui Rasulullah di kamarnya. Di sana, Umar melihat Rasul sedang berbaring di atas sebuah tikar kasar, dan hanya berselimutkan kain sarung. Kemudian, terlihatlah guratan tikar yang membekas di tubuh Rasulullah Shallawlahu ‘Alaihi Wasallam. Umar pun melayangkan pandang ke sekeliling kamar.

 

Dilihatnya segenggam gandum seberat kira-kira satu sha’, daun penyamak kulit, dan sehelai kulit binatang. Menyaksikan kesederhanaan Rasulullah Shallawlahu ‘Alaihi Wasallam,  Umar pun tak kuasa menahan air matanya. ”Apa yang membuatmu menangis, ya putra Khattab?” ujar Rasulullah bertanya kepada Umar.

 

Umar pun menjawab, ”Bagaimana aku tak menangis, ya Rasul, di pinggangmu tampak bekas guratan tikar, dan di kamar ini aku tidak melihat apa-apa, selain yang telah aku lihat. Sementara raja Romawi dan Persia bergelimang buah-buahan dan harta, sedang engkau utusan Allah Subhanahu Wa Ta'ala.”

Rasulullah pun bersabda, ”Wahai putra Khattab, apakah kamu tidak rela, jika akhirat menjadi bagian kita dan dunia menjadi bagian mereka?” Rasulullah dan keluarganya menerapkan hidup minimalis. Sebagai pemimpin umat, Rasulullah mengajarkan umatnya untuk senantiasa qonaah dan zuhud serta mensyukuri setiap rizki yang Allah limpahkan.

 

Gaya hidup minimalis ala Rasulullah ini banyak diterapkan oleh masyarakat Jepang karena Jepang merupakan salah satu negara yang cukup sering dilanda gempa bumi. 30-50 % luka yang timbul akibat gempa disebabkan oleh perabotan yang jatuh. Maka dari itu, gaya hidup ini sangat dianjurkan karena mampu mengurangi risiko luka hingga kematian akibat kejatuhan benda. Selain itu, gaya hidup minimalis ini juga banyak diminati karena semakin minimnya area perumahan dan kebutuhan untuk hidup praktis di zaman yang serba cepat ini.Minimalisme masyarakat Jepang dapat dilihat dari rumah-rumah yang tidak memiliki kasur, dan hanya menggunakan futon (matras Jepang) sebagai alas tidur. Seperti Katsuya Toyoda, seorang editor publikasi online contohnya. Ia hanya memiliki satu meja dan satu futon di apartemennya.

 

Keuntungan yang Bisa didapatkan dari Gaya Hidup Minimalis:

 

1. Meringankan Hisab Kita  di Akhirat

“Orang Muslim yang miskin akan masuk surga sebelum orang muslim yang kaya dengan selisih setengah hari, yaitu setara dengan 500 tahun.” (HR. Ahmad). Minimalisme dalam Islam dapat dikaitkan dengan sikap qanaah dan zuhud. Karena secara prinsip hampir sama. Qanaah ialah merasa cukup sikap dengan rezeki yang ditentukan oleh Allah. Zuhud pula adalah meninggalkan sesuatu hal yang kurang bermanfaat cenderung menjauhkan dari ketaatan kepada Allah. Dengan menerapkan hidup minimalis dan sederhana ala Rasulullah akan meringankan hisab/ timbangan kita di Akhirat. Apa yang kita pakai dan yang kita sedekahkan itulah yang bermanfaat bagi kita. Koleksi-koleksi dan simpanan yang kita miliki kelak akan menyusahkan diri kita sendiri.

 

2. Gaji semakin awet, keuangan semakin sehat

Siapapun yang menjalankan gaya hidup minimalis harus mengurangi jumlah barang yang dimiliki. Pertama-tama, tentunya dengan menjual barang yang memang tidak digunakan untuk kehidupan sehari-hari. Lalu tidak boleh membeli koleksi sepatu baru atau hal lainnya yang memang tidak benar-benar dibutuhkan. Hal ini tentunya akan membawa dampak yang sangat besar pada keuangan. Dana tersebut bisa di alihkan untuk alokasi lainnya, seperti tabungan atau investasi.

 

3. Pikiran menjadi lebih tenang dan nyaman

Disadari atau tidak, lingkungan mempunyai peran besar dalam setiap tindakanmu ketika membeli sesuatu. Misalnya seperti membeli pakaian yang sedang tren, hingga mengganti gadget baru. Tidak jarang kan kita membeli barang baru meskipun yang kita miliki saat ini masih layak digunakan dan masih berfungsi dengan baik? Dengan menjalani hidup minimalis, artinya kita akan merasa cukup dengan apa yang kita miliki. Kita tidak perlu terobsesi untuk mengikuti gengsi yang dibentuk oleh lingkungan.

Memiliki barang yang sedikit artinya kita juga hanya menghabiskan sedikit waktu untuk bersih-bersih dan berbelanja, artinya pikiran pun bisa menjadi lebih tenang, dan terdapat lebih banyak waktu untuk melakukan aktivitas produktif. Kita juga tidak terlalu khawatir untuk meninggalkan rumah karena hanya punya sedikit barang berharga di dalamnya.

 

4. Waktu luang bertambah, pola hidup lebih teratur

Semakin banyak barang yang kamu miliki di rumah, maka semakin banyak pula waktu yang dibutuhkan untuk mengurusnya. Namun sebaliknya, semakin terbatas jumlah barang yang dimiliki, maka segala aktivitas untuk membersihkan hingga menata rumah menjadi lebih cepat. Dengan begitu, waktu yang tersisa menjadi lebih banyak dan bisa digunakan untuk aktivitas yang lebih produktif, seperti untuk menjalani hobi, belajar, atau dihabiskan dengan teman dan keluarga.

 

 

Demikian Artikel mengenai Cara Bahagia Dunia-Akhirat dengan Mengikuti Gaya Hidup Minimalis Rasulullah Nabi Muhammad Shallawlahu ‘Alaihi Wasallam, kita akhiri dengan mebaca Hamdallah : اَ الحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ “Alhamdulillahirabbil ’Alamin”.