اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ
اللهِ وَبَرَكَاتُه
(Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh)
Puji Syukur kehadirat Allah Subhanahu Wa
Ta'ala yang telah memberikan Rahmat, Karunia, Taufik dan Hidayah-nya kepada
kita semua sehingga kita masih dapat hidup di Dunia ini, serta semoga kita
semua selalu mendapat Inayah dan Lindungan dari Allah Subhanahu Wa
Ta'ala. آمِيْن يَا رَبَّ العَالَمِيْنَ “Aamiin
ya Rabbal'alamin” ...
Shalawat, Salam serta Taslim kepada sang
Revolusioner Dunia, Junjungan Alam Nabi Besar Sayyidina Maulana Muhammad
Shallawlahu ‘Alaihi Wasallam yang telah membimbing kita dari zaman Kegelapan
dan Kebodohan menuju zaman Terang Benerang, sangat jelas perbedaan antara Hak
dan Bathil serta penuh dengan Ilmu Pengetahuan seperti saat ini.
Pada Artikel ini kami akan membahas mengenai
Cara Bahagia Dunia-Akhirat dengan Mengikuti Gaya Hidup Minimalis Rasulullah Nabi Muhammad
Shallawlahu ‘Alaihi Wasallam. Sebelum masuk ke Materi marilah kita
membaca Ta‘awuz : أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ “A’udzu billahi minasy
syaithonir rojiim” dan Basmalah : بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحيمِ “Bismillahirraahmanirrahiim”
Agar Bacaan yang dibaca menjadi Berkah dan Bermanfaat. آمِيْن يَا رَبَّ العَالَمِيْنَ “Aamiin
ya Rabbal'alamin” ...
Minimalisme merupakan gaya hidup yang tidak
berlebihan, meniru gaya hidup minimalis ala Rasulullah, yang terpenting
tercukupi kebutuhan yang diperlukan.
Suatu hari, sahabat Umar bin Khatthab menemui
Rasulullah di kamarnya. Di sana, Umar melihat Rasul sedang berbaring di atas
sebuah tikar kasar, dan hanya berselimutkan kain sarung. Kemudian, terlihatlah
guratan tikar yang membekas di tubuh Rasulullah Shallawlahu ‘Alaihi Wasallam.
Umar pun melayangkan pandang ke sekeliling kamar.
Dilihatnya segenggam gandum seberat kira-kira satu
sha’, daun penyamak kulit, dan sehelai kulit binatang. Menyaksikan
kesederhanaan Rasulullah Shallawlahu ‘Alaihi Wasallam, Umar pun tak kuasa
menahan air matanya. ”Apa yang membuatmu menangis, ya putra Khattab?” ujar
Rasulullah bertanya kepada Umar.
Umar pun menjawab, ”Bagaimana aku tak menangis, ya
Rasul, di pinggangmu tampak bekas guratan tikar, dan di kamar ini aku tidak
melihat apa-apa, selain yang telah aku lihat. Sementara raja Romawi dan Persia
bergelimang buah-buahan dan harta, sedang engkau utusan Allah Subhanahu
Wa Ta'ala.”
Rasulullah pun bersabda, ”Wahai putra Khattab,
apakah kamu tidak rela, jika akhirat menjadi bagian kita dan dunia menjadi
bagian mereka?” Rasulullah dan keluarganya menerapkan hidup minimalis. Sebagai
pemimpin umat, Rasulullah mengajarkan umatnya untuk senantiasa qonaah dan zuhud
serta mensyukuri setiap rizki yang Allah limpahkan.
Gaya hidup minimalis ala Rasulullah ini banyak
diterapkan oleh masyarakat Jepang karena Jepang merupakan salah satu negara
yang cukup sering dilanda gempa bumi. 30-50 % luka yang timbul akibat gempa
disebabkan oleh perabotan yang jatuh. Maka dari itu, gaya hidup ini sangat
dianjurkan karena mampu mengurangi risiko luka hingga kematian akibat kejatuhan
benda. Selain itu, gaya hidup minimalis ini juga banyak diminati karena semakin
minimnya area perumahan dan kebutuhan untuk hidup praktis di zaman yang serba
cepat ini.Minimalisme masyarakat Jepang dapat dilihat dari rumah-rumah yang
tidak memiliki kasur, dan hanya menggunakan futon (matras Jepang) sebagai alas
tidur. Seperti Katsuya Toyoda, seorang editor
publikasi online contohnya. Ia hanya memiliki satu meja dan satu
futon di apartemennya.
Keuntungan yang Bisa didapatkan dari Gaya Hidup
Minimalis:
1. Meringankan Hisab Kita di Akhirat
“Orang Muslim yang miskin akan masuk surga sebelum
orang muslim yang kaya dengan selisih setengah hari, yaitu setara dengan 500
tahun.” (HR. Ahmad). Minimalisme dalam Islam dapat dikaitkan dengan sikap
qanaah dan zuhud. Karena secara prinsip hampir sama. Qanaah ialah merasa cukup
sikap dengan rezeki yang ditentukan oleh Allah. Zuhud pula adalah meninggalkan
sesuatu hal yang kurang bermanfaat cenderung menjauhkan dari ketaatan kepada
Allah. Dengan menerapkan hidup minimalis dan sederhana ala Rasulullah akan
meringankan hisab/ timbangan kita di Akhirat. Apa yang kita pakai dan yang kita
sedekahkan itulah yang bermanfaat bagi kita. Koleksi-koleksi dan simpanan yang
kita miliki kelak akan menyusahkan diri kita sendiri.
2. Gaji semakin awet, keuangan semakin sehat
Siapapun yang menjalankan gaya hidup minimalis harus
mengurangi jumlah barang yang dimiliki. Pertama-tama, tentunya dengan menjual
barang yang memang tidak digunakan untuk kehidupan sehari-hari. Lalu tidak
boleh membeli koleksi sepatu baru atau hal lainnya yang memang tidak
benar-benar dibutuhkan. Hal ini tentunya akan membawa dampak yang sangat besar
pada keuangan. Dana tersebut bisa di alihkan untuk alokasi lainnya, seperti
tabungan atau investasi.
3. Pikiran menjadi lebih tenang dan nyaman
Disadari atau tidak, lingkungan mempunyai peran
besar dalam setiap tindakanmu ketika membeli sesuatu. Misalnya seperti membeli
pakaian yang sedang tren, hingga mengganti gadget baru. Tidak jarang
kan kita membeli barang baru meskipun yang kita miliki saat ini masih layak
digunakan dan masih berfungsi dengan baik? Dengan menjalani hidup minimalis,
artinya kita akan merasa cukup dengan apa yang kita miliki. Kita tidak perlu
terobsesi untuk mengikuti gengsi yang dibentuk oleh lingkungan.
Memiliki barang yang sedikit artinya kita juga
hanya menghabiskan sedikit waktu untuk bersih-bersih dan berbelanja, artinya
pikiran pun bisa menjadi lebih tenang, dan terdapat lebih banyak waktu untuk
melakukan aktivitas produktif. Kita juga tidak terlalu khawatir untuk
meninggalkan rumah karena hanya punya sedikit barang berharga di dalamnya.
4. Waktu luang bertambah, pola hidup lebih teratur
Semakin banyak barang yang kamu miliki di rumah,
maka semakin banyak pula waktu yang dibutuhkan untuk mengurusnya. Namun
sebaliknya, semakin terbatas jumlah barang yang dimiliki, maka segala aktivitas
untuk membersihkan hingga menata rumah menjadi lebih cepat. Dengan begitu,
waktu yang tersisa menjadi lebih banyak dan bisa digunakan untuk aktivitas yang
lebih produktif, seperti untuk menjalani hobi, belajar, atau dihabiskan
dengan teman dan keluarga.
Demikian Artikel mengenai Cara Bahagia
Dunia-Akhirat dengan Mengikuti Gaya Hidup Minimalis Rasulullah Nabi Muhammad
Shallawlahu ‘Alaihi Wasallam, kita akhiri dengan
mebaca Hamdallah : اَ الحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ “Alhamdulillahirabbil
’Alamin”.
comment 0 Post a Comment
more_vert