MASIGNASUKAv102
6998101287389560820

Cara Mengendalikan Emosi dan Meredam Amarah Anak-anak Usia Dini

Cara Mengendalikan Emosi dan Meredam Amarah Anak-anak Usia Dini
Add Comments
10/05/2020

Cara Mengendalikan Emosi dan Meredam Amarah Anak-anak Usia Dini

اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه

(Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh)

Puji Syukur kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang telah memberikan Rahmat, Karunia, Taufik dan Hidayah-nya kepada kita semua sehingga kita masih dapat hidup di Dunia ini, serta semoga kita semua selalu mendapat Inayah dan Lindungan dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala. آمِيْن يَا رَبَّ العَالَمِيْنَ “Aamiin ya Rabbal'alamin” ...

 

Shalawat, Salam serta Taslim kepada sang Revolusioner Dunia, Junjungan Alam Nabi Besar Sayyidina Maulana Muhammad Shallawlahu ‘Alaihi Wasallam yang telah membimbing kita dari zaman Kegelapan dan Kebodohan menuju zaman Terang Benerang, sangat jelas perbedaan antara Hak dan Bathil serta penuh dengan Ilmu Pengetahuan seperti saat ini.

 

Pada Artikel ini kami akan menjelaskan mengenai Cara Mengendalikan Emosi dan Meredam Amarah Anak-anak Usia Dini. Sebelum masuk ke Materi marilah kita membaca Ta‘awuz : أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ “A’udzu billahi minasy syaithonir rojiim” dan Basmalah : بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحيمِ “Bismillahirraahmanirrahiim” Agar Bacaan yang dibaca menjadi Berkah dan Bermanfaat. آمِيْن يَا رَبَّ العَالَمِيْنَ “Aamiin ya Rabbal'alamin” ...

 

Sejak lahir anak-anak sudah memiliki berbagai emosi (seperti marah, senang, cemas, sedih, dan sebagainya) yang akan terus berkembang seiring pertumbuhannya. Sebagai orangtua, Anda wajib tahu bagaimana cara mengendalikan emosi anak agar ia memiliki kecerdasan emosional yang baik.

 

Selama masa pertumbuhan anak, emosi alaminya akan bercampur dengan apa yang ia lihat dari lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu, gaya parenting yang tepat akan sangat penting untuk mengendalikan emosi anak. Sebelum orang tua mengajarkan bagaimana cara mengendalikan emosi anak, sebaiknya ajari anak terlebih dahulu untuk mengenali dan mengidentikasi perasaannya. Misalnya, sedih, marah, kecewa, malu, senang, benci, dan sebagainya.

 

Berdasarkan riset yang dilakukan oleh Nurjanah, Ira Miranti, Nina Dwiastuty (Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Indraprasta PGRI) mengenai Manajemen Emosi Pada Anak Usia Dini, mengidentifikasi emosi adalah tahap awal dalam mengendalikan emosi anak. Jangan sampai anak tak mengerti perasaannya sendiri sehingga ia menjadi gagal mengontrolnya di kemudian hari. Di usia 1 – 5 tahun ini, rasa takut adalah emosi yang paling sulit dimengerti dan diatas ioleh balita. Pada usia ini juga, orangtua mulai mengakrabkan anak dengan emosinya sendiri. Misalnya saat ia menangis, orang tua perlu bertanya apa yang ia rasakan. Saat ia senang, orang tua juga mulai bias mengajaknya berinteraksi tentang apa yang membuatnya senang. Misalnya Bunda bertanya, “Kok dedek keliatan sedih? Kenapa? Sini coba cerita sama Bunda.” Atau bias juga, “Dedek seneng sekali? Coba certain ke Ayah” Di usia balita, mereka sudah mulai bias berkompromi dengan emosinya sendiri. Namun orang tua harus mulai berhati-hati karena balita akan meniru respon orangtuanya dalam segala situasi. Jadi, lebih berhati-hati dalam bersikap. Karena Anda adalah idola pertama anak, maka Andalah yang akan ditiru olehnya.

 

Penelitian menunjukkan bahwa semakin tenang kita berbicara, semakin tenang juga perasaan kita, dan orang lain akan meresponnya dengan tenang pula. Sebaliknya, bola kita banyak menggunakan kata-kata kasar, akan membuat kita dan juga orang yang mendengarkan merasa semakin kesal, dan situasi pun akan ikut memanas. Kita memiliki kekuatan untuk menenangkan atau semakin membuat marah baik untuk diri kita maupun lawan bicara kita dengan mengendalikan nada bicara dan juga pemilihan kata yang digunakan. (Ingat, sebagai orangtua Anda adalah panutan bagi anak.).




Beberapa cara yang dapat kita lakukan untuk membantu anak mengendalikan emosi dan meredam amarah anak-anak yang masih berusia dini adalah sebagai berikut:

 

1.        Mengetahui Penyebabnya

Pastikan Anda mengetahui terlebih dulu penyebabnya. Berbagai penyebab anak marah dan meluapkan emosinya karena lingkungan kurang nyaman, keinginannya tidak terpenuhi, lapar, bosan, dan mengantuk. Hal ini akan membantu Anda untuk mencegah ledakan emosi yang dialami anak di kemudian hari. Apabila anak sedang mengalami kekecewaan, berikan empati terlebih dulu kepadanya, baru kemudian menasihatinya.Manajemen Emosi Pada Anak Usia Dini

 

2.        Mengalihkan Perhatiannya

Dengan mengalihkan perhatian, anak akan melupakan kekecewaan dan kemarahan yang dirasakannya. Pengalihan perhatian ini, misalnya dengan mengajaknya melakukan aktivitas yang menyenangkan seperti menggambar, bernyanyi, berolahraga, bersepeda, dan bermain mainan favoritnya.

 

3.        Bersikap Tenang

Anak yang tiba-tiba marah memang bias menyulut emosi Anda. Namun, berusahalah untuk bersikap tenang dan santai menghadapi si Kecil. Sikap tenang akan membuat Anda lebih mudah mencari solusi untuk meredakan amarah anak. Jangan sampai Ayah bunda tersulut emosi yang sama, jika kejadian tersebut terjadi di tempat umum, bawalah anak ke tempat sepi dan hindari untuk memarahinya.

 

4.        Memberi Perhatian Dan Pelukan

Bagi beberapa anak, perhatian dan pelukan Ibu dapat membuatnya merasa nyaman dan aman. Ledakan emosinya sedikit demi sedikit bias berkurang saat Anda memeluknya dan memberikan perhatian positif kepadanya. Hal ini akan membuatnya merasa senang dan disayangi.

 

5.        Biarkan Anak Tenang Dulu Untuk Diajak Berdiskusi

Lebih baik Anda menunggu sampai anak merasa tenang baru kemudian mengajaknya berbicara mengenai masalahnya. Ketika anak sudahtenang, akan lebih mudah diajak berdiskusi untuk mengatasi masalahnya.

 

 

Demikian Artikel mengenai Cara Mengendalikan Emosi dan Meredam Amarah Anak-anak Usia Dini, kita akhiri dengan mebaca Hamdallah : اَ الحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ “Alhamdulillahirabbil ’Alamin”.