اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ
وَبَرَكَاتُه
(Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh)
Puji Syukur kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta'ala
yang telah memberikan Rahmat, Karunia, Taufik dan Hidayah-nya kepada kita semua
sehingga kita masih dapat hidup di Dunia ini, serta semoga kita semua selalu
mendapat Inayah dan Lindungan dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala. آمِيْن يَا رَبَّ العَالَمِيْنَ “Aamiin
ya Rabbal'alamin” ...
Shalawat, Salam serta Taslim kepada sang
Revolusioner Dunia, Junjungan Alam Nabi Besar Sayyidina Maulana Muhammad
Shallawlahu ‘Alaihi Wasallam yang telah membimbing kita dari zaman Kegelapan
dan Kebodohan menuju zaman Terang Benerang, sangat jelas perbedaan antara Hak
dan Bathil serta penuh dengan Ilmu Pengetahuan seperti saat ini.
Pada Artikel ini kami akan menjelaskan tentang Ketika
Salah dan Ditertawakan - Renungan Diri. Sebelum masuk ke Materi marilah kita
membaca Ta‘awuz : أَعُوذُ
بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ “A’udzu billahi
minasy syaithonir rojiim” dan Basmalah : بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم “Bismillahirraahmanirrahiim”
Agar Bacaan yang dibaca menjadi Berkah dan Bermanfaat. آمِيْن يَا رَبَّ العَالَمِيْنَ “Aamiin
ya Rabbal'alamin” ...
Seorang Guru menulis ini di papan tulis:
5 x 1 = 7
5 x 2 = 10
5 x 3 = 15
5 x 4 = 20
5 x 5 = 25
5 x 6 = 30
5 x 7 = 35
5 x 8 = 40
5 x 9 = 45
5 x 10 = 50
Setelah menulis dia balik melihat
Murid- murid nya yang mulai tertawa menyadari ada
sesuatu yang salah.
Anak-anak tertawa |
Pak Guru pun bertanya:
"Mengapa kalian tertawa?".
Serentak mereka menjawab:
"Yang nomor satu salaaaaahhh paaakkk!" (
tertawa bareng ).
Sejenak Pak Guru menatap muridnya, tersenyum
menjelaskan:
"Saya memang sengaja menulis seperti itu agar
kalian bisa belajar sesuatu dari ini.
Saya ingin kalian tahu dunia ini memperlakukan
kita.
Kalian kan sudah melihat bahwa saya juga menuliskan
hal yg benar sebanyak 9 kali, tapi tak ada satu pun kalian memberikan selamat.
Malahan kalian cendrung menertawakan saya hanya satu kesalahan.
Hidup ini jarang sekali mengapresiasi hal-hal yang
baik bahkan yang kita lakukan ribuan sekalipun.
Hidup ini justru akan selalu mengkritisi kesalahan
kita, bahkan sekecil apapun yang kita perbuat.
Ketahuilah anak-anakku:
"Orang yang dikenal dari satu kesalahan yang
ia perbuat, di bandingkan dengan seribu kebaikan yang ia lakukan."
Semoga kesalahan kita bisa memperbaiki diri lebih
baik lagi.
Seribu Kebaikan tidak akan keliatan.
1 kesalahan akan tampak jelas menghapus seribu
kebaikan itu.
Demikian Artikel mengenai Ketika Salah dan
Ditertawakan - Renungan Diri, kita akhiri dengan
membaca Hamdallah : الحَمْدُ
لِلّٰهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ “Alhamdulillahirabbil ’Alamin”.
comment 0 Post a Comment
more_vert