MASIGNASUKAv102
6998101287389560820

Proses Pembuatan Asam Oksalat Dihidrat Menggunakan Proses Oksidasi Karbohidrat dengan Bahan Baku Asam Nitrat

Proses Pembuatan Asam Oksalat Dihidrat Menggunakan Proses Oksidasi Karbohidrat dengan Bahan Baku Asam Nitrat
Add Comments
5/06/2022

 

Proses Pembuatan Asam Oksalat Dihidrat Menggunakan Proses Oksidasi Karbohidrat dengan Bahan Baku Asam Nitrat
Proses Pembuatan Asam Oksalat Dihidrat Menggunakan Proses Oksidasi Karbohidrat dengan Bahan Baku Asam Nitrat

اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه

(Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh)

Puji Syukur kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang telah memberikan Rahmat, Karunia, Taufik dan Hidayah-nya kepada kita semua sehingga kita masih dapat hidup di Dunia ini, serta semoga kita semua selalu mendapat Inayah dan Lindungan dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala. آمِيْن يَا رَبَّ العَالَمِيْنَ “Aamiin ya Rabbal'alamin” ...

Shalawat, Salam serta Taslim kepada sang Revolusioner Dunia, Junjungan Alam Nabi Besar Sayyidina Maulana Muhammad Shallawlahu ‘Alaihi Wasallam yang telah membimbing kita dari zaman Kegelapan dan Kebodohan menuju zaman Terang Benerang, sangat jelas perbedaan antara Hak dan Bathil serta penuh dengan Ilmu Pengetahuan seperti saat ini.

Pada Artikel ini kami akan berbagi Proses Pembuatan Asam Oksalat Dihidrat Menggunakan Proses Oksidasi Karbohidrat dengan Bahan Baku Asam Nitrat. Sebelum masuk ke Materi marilah kita membaca Ta‘awuz : أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ “A’udzu billahi minasy syaithonir rojiim” dan Basmalah : بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم “Bismillahirraahmanirrahiim” Agar Bacaan yang dibaca menjadi Berkah dan Bermanfaat. آمِيْن يَا رَبَّ العَالَمِيْنَ “Aamiin ya Rabbal'alamin” ...

 

Enceng gondok kering yang sudah tersimpan dalam gudang F-111, dengan bantuan belt conveyor J-112 dan bucket elevator J-113 diumpankan ke reaktor hidrolisa R-110 untuk membentuk glukosa. Pada reaktor hidrolisa juga ditambahkan air proses dan katalis H2SO4 serta larutan dari mother liquor. Reaksinya:

Reaksi 1

Produk dari hidrolisa kemudian dipompa untuk kemudian diumpankan ke rotary drum filter dengan pompa L-117 dengan sebelumnya didinginkan dahulu dengan cooler E-121 dari suhu 80°C sampai 60°C. Di rotary drum filter H-120, cake ditampung di penampung cake F-123 dan produknya dipompa L-122 ke reaktor oksidasi R-130 untuk membentuk asam oksalat. Pada reaktor oksidasi glukosa direaksikan dengan HNO 65% dengan katalis vanadium dan ferric sulfat pada suhu 70°C. Glukosa bereaksi sempurna membentuk asam oksalat. Reaksinya:

Reaksi 2

Gas NO yang keluar dari reactor, tampung di gas holder F-133 dengan bantuan kompresor G-132. Sedangkan produknya dipompa  untuk diumpankan ke evaporator V-210 dengan bantuan pompa L-131.

Pada evaporator suhunya 100°C berfungsi untuk menguapkan air dari kadar air 53.62% menjadi 25%. Uap air yang dihasilkan dikondensasikan dengan air pendingin. Sedangkan produknya dialirkan dengan pompa L-211 menuju ke kristaliser A-220 untuk dikristalkan, dengan terlebih dulu didinginkan dengan cooler E-212 dari suhu 100°C menjadi 55°C. Kristal dan larutan yang dihasilkan di kristaliser dipompa dengan pompa L-221 menuju ke centrifuge H-222 untuk dipisahkan.

Larutan dari centrifuge sebelum dialirkan ke tangki penampung mother liquor F-125 dialirkan terleih dahulu menuju vaporizer V-230 untuk memisahkan furfural yang terbentuk sebagai hasil reaksi samping di reaktor oksidasi. Vaporizer bekerja pada suhu 170°C, uap furfural yang dihasilkan dikondensasikan dengan air pendingin dan didinginkan dengan cooler, sedangkan produk bawah dipompa menuju tangki mother liquor. Kristal dari centrifuge dilewatkan screw conveyor J-225 menuju ke rotary dryer untuk dikeringkan.

Di tangki mother liquor akan ditambahkan ferric sulfat, vanadium, dan asam nitrat dari masing-masing tangki yang berfungsi sebagai make up untuk kebutuhan reactor hidrolisa dan oksidasi.

Rotary dryer dikondisikan pada suhu 61°C, dengan media udara yang diambil dari lingkungan sekitar pabrik, yang telebih dahulu dipanaskan dengan menggunakan heater. Feed mengandung kadar air 0.472 % dan produk yang dihasilkan mengandung kadar air 0.078 %. Produk keluar dari dryer, kemudian diumpankan ke ball mill C-242 untuk dikecilkan ukuran butirannya menjadi 100 mesh. Asam oksalat yang keluar dari ball mill kemudian di umpankan ke screen H-243 untuk pemisahan ukuran butiran, butiran yang berukuran lebih besar dari 100 mesh, dikembalikan lagi ke dalam ball mill, sedang butiran yang berukuran 100 mesh dan lebih kecil dari 100 mesh kemudian diumpankan ke silo produk untuk proses pengemasan.

 

Demikian Artikel mengenai Proses Pembuatan Asam Oksalat Dihidrat Menggunakan Proses Oksidasi Karbohidrat dengan Bahan Baku Asam Nitrat, kita akhiri dengan membaca Hamdallah : الحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ “Alhamdulillahirabbil ’Alamin”.