MASIGNASUKAv102
6998101287389560820

Ulasan Buku (Book Review); "KALA" by Syahid Muhammad & Stefani Bella

Ulasan Buku (Book Review); "KALA" by Syahid Muhammad & Stefani Bella
Add Comments
9/24/2022

Ulasan Buku (Book Review); "KALA" by Syahid Muhammad & Stefani Bella
Buku "KALA" by Syahid Muhammad & Stefani Bella

اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه

(Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh)

Puji Syukur kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang telah memberikan Rahmat, Karunia, Taufik dan Hidayah-nya kepada kita semua sehingga kita masih dapat hidup di Dunia ini, serta semoga kita semua selalu mendapat Inayah dan Lindungan dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala. آمِيْن يَا رَبَّ العَالَمِيْنَ “Aamiin ya Rabbal'alamin” ...

 

Shalawat, Salam serta Taslim kepada sang Revolusioner Dunia, Junjungan Alam Nabi Besar Sayyidina Maulana Muhammad Shallawlahu ‘Alaihi Wasallam yang telah membimbing kita dari zaman Kegelapan dan Kebodohan menuju zaman Terang Benerang, sangat jelas perbedaan antara Hak dan Bathil serta penuh dengan Ilmu Pengetahuan seperti saat ini.

 

Pada Artikel ini kami akan berbagi Ulasan Buku (Book Review); "KALA" by Syahid Muhammad & Stefani Bella, ulasan ini ditulis oleh @nrlhkmtlmwrdh. Sebelum masuk ke Materi marilah kita membaca Ta‘awuz : أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ “A’udzu billahi minasy syaithonir rojiim” dan Basmalah : بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم “Bismillahirraahmanirrahiim” Agar Bacaan yang dibaca menjadi Berkah dan Bermanfaat. آمِيْن يَا رَبَّ العَالَمِيْنَ “Aamiin ya Rabbal'alamin” ...

 


"KALA", merupakan salah satu buku duet karangan Syahid Muhammad dan Stefani Bella ini menjadi salah satu buku novel dengan diksi yang penuh makna mengajarkan berbagai hal dalam kehidupan, terutama bagaimana tentang kehidupan dari pertemuan seorang penulis dan sang fotografer yang banyak sekali dengan pertanyaan dan pernyataan, dan yang pasti sebuah pelajaran hidup.


Belajar dari hal-hal yang pergi sampai menerima kembali kedatangan yang baru. Bagaimana koalisi emosi yang menjadi satu dalam sebuah perasaan sangat di gambarkan sekali dalam buku ini. Mungkin bagi para pemula, menyentuh buku yang penuh dengan jenis diksi ini akan memilih membaca ulang pada beberapa kalimat atau paragraf.


Nah di sini ada sedikit part dimana buku ini mengandung kata puitis bak panen diksi yang bermakna di dalamnya.


“Selama kita tidak mau menerima kesakitan, kita hanya menolak penyembuhan menuju kita. Kita tidak pantas menyakiti diri sendiri dengan membenci kenyataan yang sudah terjadi. Seperti kita yang begitu mengidolakan Tuhan, namun menuhankan selain Tuhan alangkah lucunya, saat semua doa yang kita sematkan mengemis kenyataan yang terbaik agar sampai pada kita. Lalu, kita dengan begitu arogannya, mengutuk ketetapan Tuhan yang tak sesuai keinginan kita. Karena sampai setelah Tuhan memperlihatkan kuasaNya Dan kita akan mengkambing-hitamkan seseorang karena tak kuasa mengkambing-hitamkan Tuhan atas ketetapanNya. Yang Maha membolak balikkan hati manusia. Kita semua begitu egois, kita semua begitu ingin di dengar, kita semua begitu ingin di maklumi, kita semua mengemis pengasihan, bersembunyi pada luka yang di agung-agungkan. Manusia tak pernah punya kuasa untuk membolak balikkan hati. Manusia hanya punya kuasa untuk memilih, menerima atau menolak semua pesan yang sampai. Baik itu adalah utusan para setan atau ketetapan Tuhan. Kita akan berakhir pada sebuah kebebasan dalam menentukan pandangan. Namun kemudian, kita begitu membenci pilihan seseorang yang akhirnya menyakiti kita. Kita lupa, kita punya andil hingga akhirnya orang tersebut disudutkan dalam keputusan untuk memilih. Kita sangat pantas untuk terluka, kita semua pantas. Yang tidak pantas adalah saat kita tidak merasa pantas disakiti. Karena kita terlalu merasa benar dan baik dalam segala hal yang kita lakukan tanpa luka, kita semua hanya selembar kertas kosong yang membosankan. Bahkan dari sebuah kursi yang nyaman, pohon harus rela terluka, harus rela ditebang, digergaji, dipaku. Maka, tak bisakah kita sedikit saja, merayakan dengan keikhlasan, merayakan dengan kesunyian. Karena ikhlas tak seharusnya terdengar perih. Namun, senyap dan melegakan. Karena bagian lucunya adalah saat semua luka di raga begitu kita coba tutupi, namun luka di hati begitu kita tampakkan.”

-kutipan buku KALA


Gimana, terasa bukan bagaimana diksi yang begitu banyak mengisi tulisan dalam buku ini?


Ulasan Buku (Book Review); "KALA" by Syahid Muhammad & Stefani Bella
Cuplikan Buku "KALA" by Syahid Muhammad & Stefani Bella


Puitis namun sedap dengan diksi kehidupan, begitulah gambaran buku ini bagi ku.


Lagi-lagi aku sangat menyarankan pembaca, bahwa untuk menikmati sebuah buku ada baiknya adalah membaca keseluruhan. Karena dari situ kita akan mendapatkan hal-hal menarik dan seru serta banyak wawasan dan juga pembelajaran. So buat teman-teman semoga dari review kali ini bermanfaat dan membawa teman-teman untuk segera ingin memiliki bukunya ya.



Demikian Artikel mengenai Ulasan Buku (Book Review); "KALA" by Syahid Muhammad & Stefani Bella, kita akhiri dengan membaca Hamdallah : الحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ “Alhamdulillahirabbil ’Alamin”.