MASIGNASUKAv102
6998101287389560820

Analisis Gravimetri

Analisis Gravimetri
Add Comments
4/28/2016

Gravimetric Analysis


اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه
(Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh)
Puji Syukur Kehadirat Allah Swt, yang Telah Memberikan RahmatTaufik dan Hidayah-Nya kepada Kita Semua sehingga Kita Masih Hidup Dapat di Dunia ini, dan Semoga Kita Semua Selalu Mendapat Inayah dan Lindungan dari Allah Swt, Aamiin ...




Shalawat serta Salam kepada Sang Revolusioner Dunia, Junjungan Alam, Nabi Besar Muhammad Saw, yang telah Membimbing Kita dari Zaman Kebodohan Menuju Zaman Penuh dengan Ilmu Pengetahuan Seperti saat ini.

Pada Artikel ini kami akan menjelaskan Mengenai Analisa Gravitimetri, Berikut penjelasan lengkapnya.

Analisa Gravimetri adalah proses isolasi dan pengukuran berat suatu unsur atau senyawa tertentu. Bagian terbesar dari penentuan secara analisis gravimetri maliputi transformasi unsur atau radikal ke senyawa murni stabil yang dapat segera diubah menjadi bentuk yang dapat ditimbang secara teliti. Berat unsur dihitung berdasarkan rumus senyawa dan berat atom unsur-unsur yang menyusunnya. Pemisahan unsur-unsur atau senyawa-senyawa yang dikandung dilakukan dengan beberapa cara seperti : Metode Pengendapan, Metode Penguapan, Metode Elektrolisis, atau berbagai metode lainnya. Pada prakteknya dua metode pertama adalah yang paling penting. Metode Gravimetri memakan waktu yang cukup lama, adanya pengotor pada konstituen dapat diuji dan bila perlu faktor-faktor koreksi dapat digunakan. (Khopkar, 1990).
Pada prinsipnya dua metode pengendapan dan pengupan adalah hal terpenting dalam Analisa Gravimetri. Pemisahan endapan dari larutan tidak selalu menghasilkan zat murni, kontaminasi endapan oleh zatlain yang larut dalam pelarutdisebut kopresipitasi. Hal ini berhubungan dengan adsorpsi pada permukaan partikel dan terperangkapnya zat asingselama proses pertumbuhan kristalpada partikel primernya. Adsorpsi terjadi pada endapan gelatin dan sedikit pada endapan mikrokristal, misalkan Ag pada Perak Aserat dan endapan BaSO4 pada Alkalinitrat. (Khopkar, 1990).
Kelebihan terpenting dari Analisa Gravimetri dibandingkan Analisa Titrimetri adalah bahwa bahan penyusun zat telah diisolasi dan jika perlu dapat diselidiki terhadap ada atau tidaknya zat pengotor dan diadakan koreksi, sedangkan kekurangan dari Metode Gravimetri ini, umumnya lebih memakan waktu. (Basset, 1994).


Suatu Metode Analisa Gravimetri biasanya didasarkan pada reaksi kimia seperti:
Ca2+ +  C2O4-    →    CaC2O4
CaC2O4    →     CaO + CO2 + CO

Biasanya reagen ditambahkan secara berlebih untuk menekan pelarutan endapan. Persyaratan berikut harus dipenuhi agar Metode Gravimetri berhasil, yaitu: proses pemisahan hendaknya cukup sempurna sehingga kualitas analit yang tak terendapkan secara analisis tak dapat terdeteksi, (biasanya 0,1 mg atau kurang dalam menetapkan penyusunan utama dari suatu makro). Zat yang ditimbang hendaknya mempunyai susunan yang pasti dan murni atau sangat hampir murni. Bila tidak, akan diperoleh hasil yang galat. (Underwood, 1999)

Dalam Analisa Gravimetri penentuan jumlah zat didasarkan pada penimbangan hasil reaksi setelah bahan yang dianalisis direaksikan. Hasil reaksi inni didapat sisa bahan suatu gas yang terjadi atau suatu bahan yang dibentuk dari bahan yang dianalisa. Dalam pengendapan zat yang ditimbang setelah zat direaksikan menjadi endapan. Atasa dasar membentuk endapan maka gravimetri dibedakan menjadi dua macam:
a.    Endapan dibentuk dengan reaksi antara zat dengan suatu perekasi
b.    Endapan dibentuk secara elektrokimia

Pengendapan dilakukan dengan sedemikian rupa sehingga memudahkan proses pemisahannya. Aspek yang penting dan perlu diperhatikan adalah endapannya membentuk kelarutan yang kecil sekali dan dapat dipisahkan dari larutannya dengan filtrasi, dapat dicuci dengan menghilangkan pengotor ukuran partikelnya cukup besar serta endapan dapat diubah menjadi zat murni dengan komposisi kimia tertentu. (Khopkar, 1990).

Umumnya pengendapan dilakukan pada larutan yang panas, sebab kelarutan bertambah seiring dengan penambahan temperatur. Pengendapan dilakukan dalam larutan encer yang ditambahkan pereaksi perlahan-lahan dengan pengadukan yang teratur. Partikel yang terbentuk lebiih dahulu berperan sebagai pusat pengendapan. Untuk memperoleh pusat pengendapan yang besar, suatu reagen ditambahkan agar kelarutan nedapan semakin besar. (Khopkar, 1990).