MASIGNASUKAv102
6998101287389560820

Penulisan Karya Tulis Ilmiah berupa Laporan Teknik dan Pembahasan Bagian-bagian Pembentuk Sebuah Laporan

Penulisan Karya Tulis Ilmiah berupa Laporan Teknik dan Pembahasan Bagian-bagian Pembentuk Sebuah Laporan
Add Comments
2/21/2017

Karya Tulis Ilmiah

اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه
(Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh)
Puji Syukur Kehadirat Allah Swt, yang Telah Memberikan Rahmat, Taufik dan Hidayah-Nya kepada Kita Semua sehingga Kita Masih Hidup Dapat di Dunia ini, dan Semoga Kita Semua Selalu Mendapat Inayah dan Lindungan dari Allah Swt, Aamiin ...

Shalawat serta Salam kepada Sang Revolusioner Dunia, Junjungan Alam, Nabi Besar Muhammad Saw, yang telah Membimbing Kita dari Zaman Kebodohan Menuju Zaman Penuh dengan Ilmu Pengetahuan Seperti saat ini.

Pada Artikel ini kami akan menjelaskan mengenai Penulisan Karya TulisIlmiah berupa Laporan Teknik yaitu Laporan Praktikum, Laporan Kerja Lapangan, Laporan Tugas Akhir dan Laporan Seminar, juga akan dibahas Lengkap tentang Bagian-bagian Pembentuk Sebuah Laporan. Langsung saja berikut penjelasan lengkapnya.

Diagram Perbedaan Karya Tulis Ilmiah dan Karya Tulis Non Ilmiah

Sebuah Karya Tulis Ilmiahadalah Karya Tulis yang mengandung kebenaran objektif karena didukung oleh Informasi-Informasi yang sudah teruji kebenarannya, disajikan secara mendalam dengan penalaran, analisa dan Metoda Ilmiah. Pada Tulisan ini pembahasan dibatasi pada Karya Tulis yang berupa Laporan Teknik yaitu Laporan Praktikum, Laporan Kerja Lapangan, Laporan Tugas Akhir dan Laporan Seminar.

Bagian-bagian Pembentuk Sebuah Laporan
A.     Judul
B.      Pendahuluan
C.      Isi
D.     Kesimpulan

Tabel 1 Jenis-Jenis Laporan
Laporan Praktikum
Laporan Kerja Lapangan
Laporan Tugas Akhir
Laporan Seminar
1.       Judul
1.       Judul
1.       Judul
1.       Judul
-
-
2.       Abstrak
2.       Abstrak
2.       Pendahuluan
2.       Pendahuluan
3.       Pendahuluan
3.       Pendahuluan
3.       Teori
3.       Isi disesuaikan dengan topik di tempat kerja.
4.       Teori
4.       Teori / Studi Literatur
4.       Pengukuran

5.       Perancangan
5.       Metodologi


6.       Realisasi



7.       Hasil
6.       Hasil
5.       Analisa

8.       Analisa
7.       Analisa
6.       Kesimpulan
4.       Kesimpulan
9.       Kesimpulan
8.       Kesimpulan


10.   Daftar pustaka
9.       Daftar pustaka


11.   Lampiran
10.   Lampiran

Laporan Praktikum biasanya ditujukan untuk pembuktian suatu Teori jadi pada bagian isi hanya terdapat: Teori, Pengukurandan Analisa. Laporan Tugas Akhirbiasanya terkait dengan pembuatan suatu alat, jadi pada bagian isi terdapat: Teori, Perancangan, Realisasi, Hasildan Analisa. Laporan Seminar terkait dengan pengungkapan hal-hal baru jadi pada bagian isi lebih kearah Metodologi pembuktian temuan baru tersebut. Laporan kerja lapangan isinya melaporkan apa yang didapat dilapangan dan ini lebih bervariasi tergantung dari topik yang diberikan kepada kita. Ada yang mendapat topik tentang Riset, ada yang tentang perawatan instalasi, ada yang bersifat produksi.

Menulis Karya Ilmiah

A.     Judul
Judul mencerminkan gambaran singkat tentang apa yang kita kerjakan dalam Penelitian. Dari Judul, seorang pembaca diharapkan dapat dengan cepat memutuskan apakah Tulisan Ilmiah ini sesuai dengan yang dicarinya atau tidak. Ada hubungan terbalik antara panjang Judul dan panjang Tulisan. Semakin panjang Judul, semakin pendek Tulisan begitu sebaliknya. Judul yang optimal biasanya kurang lebih 15 kata dan mengandung unsur-unsur kata kunci karena biasanya mesin pencari kata elektronik bekerja berdasarkan Judul. Judul biasanya disertai dengan nama Penulis dan instansi tempat kerja. Jangan habis waktu diawal Penulisan pada penentuan Judul, buat saja Judul kasar terlebih dahulu. Penulis akan lebih banyak ide akan Judul definitif bila Tulisan telah rampung.

B.      Abstrak
Abstrak merupakan Intisari dari sebuah Karya Tulis Ilmiah. Abstrak harus mencerminkan gambaran singkat tentang apa yang kita kerjakan dalam Penelitian sedikit lebih rinci dari Judul. Seperti halnya Judul, pembaca diharapkan dapat dengan cepat memutuskan apakah Tulisan Ilmiah ini sesuai dengan yang dicarinya atau tidak. Abstrak biasanya tidak lebih dari 400 kata. Abstrak sebaiknya dibuat setelah Tulisan keseluruhan rampung.

C.     Ringkasan
Berbeda dengan Abstrak, ringkasan merupakan hasil pemadatan dari sebuah Tulisan Ilmiah dimana didalamnya masih kita kenali semua unsur dasar bahan pembentuk Tulisan Ilmiah. Ringkasan lebih panjang dari Abstrak biasanya sekitar satu halaman. Seperti halnya Abstrak, ringkasan sebaiknya dibuat setelah Tulisan keseluruhan rampung. Biasanya ringkasan terdapat pada Laporan Ilmiah, Laporan Tugas Akhir, Thesis tapi tidak terdapat pada paper publikasi.

D.     Pendahuluan
Pendahuluan merupakan bagian pembuka sebuah Tulisan Ilmiah. Inti dari pendahuluan adalah menyampaikan tujuan-tujuan yang hendak dicapai oleh Peneliti. Sebelum menyampaikan tujuan harus dikemukakan terlebih dahulu latar belakang permasalahan atau penyebab dari adanya tujuan tersebut. Dengan latar belakang dan tujuan tersebut sudah cukup bagi kita untuk membuat pendahuluan. Namun tidak ada salahnya ditambahkan dengan batasan masalah dan Organisasi Tulisan. Tujuan harus dibuat secara jelas dan jangan mengambang. Latar belakang jangan terlalu bertele-tele tapi harus singkat dan padat.
Berdasarkan pengamatan Penulis, kebanyakan mahasiswa yang sedang menyelesaikan Tugas Akhir dibuat bingung oleh adanya istilah Maksud, Tujuan (Tujuan Umum dan Tujuan Khusus) dalam suatu Pendahuluan. Kebanyakan dari mereka ketika berusaha hendak melengkapi ke 4 butir tersebut malah membuat tujuan sebenarnya jadi mengambang. Mengapa harus ada maksud dan mengapa harus ada tujuan padahal maksud dan tujuan kalau dilihat dalam kamus mengandung arti yang sama. Mereka sendiri tidak mengerti apa yang yang seharusnya mereka Tulis dan mana yang seharusnya jadi prioritas.
Biasanya tujuan umum diisi dengan tujuan akademis misalnya “Sebagai syarat untuk mendapatkan Diploma” sedangkan tujuan khusus diisi dengan tujuan teknis misalnya “Untuk membuat Sistem Komunikasi Data Handal”. Penulis pernah terkejut ketika menemukan suatu Tugas Akhir dimana pada pendahuluannya hanya diisi dengan tujuan akademis dan tidak sama sekali mencantumkan tujuan teknisnya. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa tersebut tidak mengerti dengan apa yang harus diTulis dan diprioritaskan pada pendahuluan. Padahal seorang pembaca yang baik biasanya selalu ingin tahu apa yang menjadi tujuan Teknis (Tujuan Khusus) dan bukan tujuan umumnya.
Jadi sekali lagi dalam membuat pendahuluan, berkonsentrasilah terlebih dahulu hanya pada Latar Belakang Permasalahan dan Tujuan (Tujuan Teknis) -nya. Kembangkan beberapa tujuan inti menjadi beberapa Sub-Tujuan. Sebaiknya tujuan harus sudah terdefinisi sejak awal kita mulai melakukan Penelitian dan berpeganglah secara Konsisten pada tujuan ini. Mengapa demikian, karena bila tujuan ini kita pegang secara Konsisten sejak awal, ini nantinya akan sangat bermanfaat sebagai tolok ukur dalam membuat Kesimpulan. Lebih lanjut mengenai Kesimpulan akan dijelaskan pada paragraf berikutnya.

E.      Landasan Teori (Literature Review)
Landasan Teori biasanya berisi studi literatur tentang berbagai macam Metoda yang ada. Ini bertujuan untuk mendukung dan memvalidasi Metoda yang kita gunakan dalam Penelitian. Disinilah tempatnya kita membuktikan kepada pembaca bahwa kita mengetahui sampai dimana kemajuan (State-of-the-Art) dari bidang yang akan kita tekuni. Disini setidaknya kita membuktikan bahwa Metoda yang kita gunakan merupakan pengembangan (Kalau tidak Bisa dikatakan MetodaBaru). Disinilah sebagian besar kutipan-kutipan Tulisan Ilmiah ditempatkan. Adapun cara mengutip atau meReferensikan sebuah pustaka dapat dilihat pada bagian daftar pustaka.
Bila kita menjalani bagian ini secara antusias, kita akan menyadari bahwa setiap apa yang kita anggap ide baru ternyata sudah ada yang mengembangkan lebih dulu. Semakin kita intensif dalam melakukan pencarian semakin kita sadar bahwa menemukan sesuatu yang baru itu sulit, begitulah yang Penulis alami. Tapi dari situ sebagai Peneliti yang baik akan semakin tertantang untuk dapat menemukan sesuatu. Jangan putus asa akan hal ini, tekuni dan jalani tahap ini, niscaya suatu saat akan terkuak celah dimana kita akan muncul ke permukaan. Disaat inilah kita akan sadar bahwasanya dunia ini sangat luas dan masih banyak hal-hal baru yang dapat kita temukan. Berapa banyak jumlah literatur yang dapat dijadikan Referensi?. Tergantung dari topik, jumlah literatur yang dapat dijadikan Referensi bisa bervariasi antara 10 sampai 200 Referensi.

F.      Metodologi
Metodologi membahas mengenai uraian kita akan usaha-usaha untuk mendapatkan hasil. Dalam Metodologi ini kita tidak perlu lagi menceritakan tentang Metoda orang lain, tapi disini kita benar-benar hanya menceritakan tentang Metoda kita. Kita dapat menceritakan Metoda lain namun hanya sebatas pada perbandingan saja. Semua langkah-langkah ini harus diuraikan secara saintifik penuh dengan argumentasi Ilmiah. Dalam pembahasan jangan gunakan Metoda deskriptif tapi gunakan Metoda Analisis.

G.      Hasil
Pada bagian ini diberikan hasil apa adanya sesuai dengan kenyataan. Bila hasil tidak sesuai dengan yang diharapkan jangan lalu menutup-nutupi kelemahan ini tapi coba berikan ulasan dalam bagian diskusi (Bisa dalam BAB terpisah). Hasil dan diskusi biasanya sangat sering dikombinasikan pada Thesis.

H.     Kesimpulan
Kesimpulan sangat berhubungan erat dengan apa yang menjadi tujuan pada penduhuluan. Mungkin tidak seperti yang kita bayangkan bahwa sebenarnya bagian tersulit dari sebuah Karya Ilmiah bukan pada isi tapi justru pada pendahuluan dan Kesimpulan. Pernyataan ini sangat tepat karena memang hal inilah yang Penulis rasakan pada saat menulis paper. Alasan mengapa pendahuluan dan Kesimpulan merupakan bagian tersulit adalah karena pendahuluan dan Kesimpulan merupakan bagian yang paling didahulukan oleh pembaca, disamping Abstrak dan ringkasan tentunya (Lihat Tabel Statistik Peluang dibacanya bagian-bagian Tulisan Ilmiah) karena disitu menggambarkan tentang Rencana / Ide kita dan sampai dimana tingkat keberhasilan rencana/ide tersebut. Biasanya pembaca baru akan tertarik membaca bila pendahuluan dan Kesimpulan sudah berkenan dihatinya. Oleh karena itu pendahuluan dan Kesimpulan harus dapat menonjolkan Karya kita dan menarik perhatian pembaca untuk tidak sekedar membaca tapi juga untuk dapat melanjutkan Penelitian tersebut. Bagi mereka yang sudah terbiasa menulis Karya Ilmiah tentunya tidak akan menganggap remeh bagian ini.
Untuk dapat membuat Kesimpulan yang baik dan benar caranya sangat mudah. Cobalah kita kembali dulu ke bagian pendahuluan dan lihat apa yang menjadi tujuan-tujuan kita semula. Simpulkan satu persatu butir-butir tujuan berdasarkan hasil yang telah dicapai. Bila pada butir tersebut ada bagian yang tidak sempat dikerjakan atau tidak berhasil maka berterus-teranglah. Disinilah kesempatan bagi kita untuk memberikan alasan dan saran. Berjiwa besarlah dengan kegagalan tersebut dan janganlah sekali-kali menghapuskan butir tujuan yang gagal tersebut hanya karena malu. Menceritakan kegagalan yang nyata dengan segala argumentasinya jauh lebih baik dari pada menceritakan keberhasilan fiktif. Itulah sebabnya mengapa Penulis mengatakan bahwa tujuan awal harus dipegang secara Konsisten. Pada contoh dapat kita lihat bahwa butir 4 pada tujuan tidak berhasil didapatkan, tapi Penulis tetap Konsisten dengan mempertahankan tujuan tersebut dan memberikan alasan kegagalan tersebut.
Dari pengamatan Penulis masih banyak Peneliti atau mahasiswa dalam Laporan Akhirnya merumuskan Kesimpulan berdasarkan dari permasalahan sulit yang telah berhasil dipecahkan pada saat Proses Penelitian. Padahal hasil tersebut bukan merupakan tujuan utama yang dicari.

Tabel 2 Statistik Peluang Dibacanya Bagian-bagian Pembentuk Tulisan Ilmiah

No
Bagian
Peluang dibaca ( % )
1.
Judul
100%
2.
Ringkasan
100%
3.
Abstrak
80%
4.
Kesimpulan
80%
5.
Pendahuluan
60%
6.
Isi
15%
7.
Lampiran
10%

I.        Daftar Pustaka
Daftar pustaka merupakan suatu daftar yang berisi Sumber Informasi yang kita pakai dalam memperkuat Argumentasi kita. Sumber Informasi ini biasanya sesuatu yang sudah pernah dipublikasikan dan dibaca masyarakat luas baik dalam bentuk buku, paper, artikel dalam jurnal dan proceeding, dan lain-lain. Sumber Informasi ini harus relevan terhadap Tulisan kita, terdapat dalam jumlah yang cukup, berasal dari sumber yang sudah dikenal (Memiliki Nomor ISSN dan ISBN) dan relatif masih baru.
Adalah kebohongan besar jika ada orang menganggap dirinyalah yang mengetahui segala-galanya. Dalam sejarah belum pernah seorangpun tercatat berhasil membuat sebuah Karya Ilmiah tanpa bantuan dari siapapun. Oleh karena itu salah satu ketentuan dalam Tulis-menulis atau penyusunan naskah menyangkut penyebutan sumber. Penyebutan sumber pustaka bertujuan untuk menghindari dari usaha penjiplakan Karya Ilmiah dan supaya memungkinkan pembaca untuk dapat menelusuri dan membuktikan argumentasi yang dikutip.
Apa yang bisa diReferensikan? Hal-hal yang kita Kutip dapat berupa Pernyataan, Analisa, Teori, Metoda, Rumus, Data, Gambar, Grafikdan lain-lain yang dapat mendukung Argumentasi kita.
Bagaimanakah cara kita meReferensi? MeReferensi sebenarnya hanyalah membuat Link(Hubungan) antara pernyataan yang dikutip dengan sebuah Referensi dalam daftar pustaka yang telah disusun. Berilah tanda [ ] diakhir pernyataan yang dikutip dimana didalam tanda tersebut diberi nomor Referensi yang terdapat dalam daftar pustaka.