اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ
اللهِ وَبَرَكَاتُه
(Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh)
Puji Syukur kehadirat Allah Subhanahu Wa
Ta'ala yang telah memberikan Rahmat, Karunia, Taufik dan Hidayah-nya kepada
kita semua sehingga kita masih dapat hidup di Dunia ini, serta semoga kita
semua selalu mendapat Inayah dan Lindungan dari Allah Subhanahu Wa
Ta'ala. آمِيْن يَا رَبَّ العَالَمِيْنَ “Aamiin
ya Rabbal'alamin” ...
Shalawat, Salam serta Taslim kepada sang
Revolusioner Dunia, Junjungan Alam Nabi Besar Sayyidina Maulana Muhammad
Shallawlahu ‘Alaihi Wasallam yang telah membimbing kita dari zaman Kegelapan
dan Kebodohan menuju zaman Terang Benerang, sangat jelas perbedaan antara Hak
dan Bathil serta penuh dengan Ilmu Pengetahuan seperti saat ini.
Pada Artikel ini kami akan menjelaskan tentang Sifat
Fisik dan Kimia Minyak atau Lemak. Sebelum masuk ke Materi marilah kita
membaca Ta‘awuz : أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ “A’udzu
billahi minasy syaithonir rojiim” dan Basmalah : بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحيمِ “Bismillahirraahmanirrahiim”
Agar Bacaan yang dibaca menjadi Berkah dan Bermanfaat. آمِيْن يَا رَبَّ العَالَمِيْنَ “Aamiin
ya Rabbal'alamin” ...
Sifat Fisik Minyak dan Lemak
Seperti
yang kita ketahui, perbedaan lemak dan minyak terletak pada wujudnya di
suhu ruang, lemak berbentuk padat dan sebaliknya minyak berbentuk cair pada
suhu ruang. Perbedaan fisik ini disebabkan oleh komposisi asam lemak
penyusunnya. Lemak mengandung asam lemak jenuh lebih banyak, sedangkan minyak
mengandung asam lemak tidak jenuh yang lebih banyak. Karena titik leleh lemak
jenuh lebih tinggi dari lemak tidak jenuh maka lemak cenderung berbentuk padat,
sedangkan minyak berbentuk cair pada suhu ruang.
Sifat-sifat
fisik dan kimia minyak dan lemak sangat dipengaruhi oleh komposisi asam lemak
di dalamnya. Asam lemak adalah komponen utama dari minyak dan lemak yang
mengandung 94-98 % persen dari berat minyak atau lemak. Sifat-sifat asam lemak
sendiri dipengaruhi oleh panjang rantai atom C serta ada tidaknya ikatan
rangkap asam lemak tersebut. Komposisi atau jenis asam lemak dan sifat
fisik-kimia tiap jenis minyak berbeda-beda, dan hal ini disebabkan oleh
perbedaan sumber, iklim, keadaan tempat tumbuh dan pengolahan. Sifat-sifat fisik
lemak dan minyak diantaranya:
1.
Tak
larut dalam air.
2.
Viskositas
lemak dan minyak makin bertambah dengan bertambahnya rantai karbon, berkurang
dengan naiknya suhu dan tidak jenuhnya rantai C.
3.
Lebih
padat dalam keadaan padat daripada dalam keadaan cair.
4.
Lemak
adalah campuran trigliserida dalam bentuk padat dan terdiri dari suatu fase
padat dan fase cair.
5.
Titik
cair lemak dan minyak tidak tetap tergantung beberapa faktor, makin rendah rantai
asam lemak, makin rendah titik cair trigliserida.
6.
Titik
cair kristal-kristal suatu lemak dapat berbeda-beda berdasar dua mekanisme
utama. Pertama karena heterogenitas kristal-kristal. Kedua, oleh karena bentuk
polimorfik yang berbeda-beda.
Titik leleh (melting
point) merupakan sifat fisik dari asam lemak yang penting. Titik leleh
menunjukkan suhu dimana lemak/minyak berubah fase dari fase padat menjadi fase
cair. Titik leleh asam lemak akan menentukan titik leleh dan sifat kristalisasi
dari lemak yang disusunnya. Titik leleh asam lemak dipengaruhi oleh panjang
rantai karbon, jumlah ikatan rangkap dan konfigurasi cis dan trans.
1.
Jumlah Atom Karbon
Titik leleh asam lemak akan semakin
naik dengan meningkatnya jumlah atom karbon yang terikat. Pada jumlah atom
karbon yang sama, titik leleh asam lemak dengan ikatan jenuh lebih tinggi
dibandingkan dengan asam lemak tidak jenuh.
2.
Jumlah ikatan rangkap
Semakin banyak jumlah ikatan tidak
jenuh (ikatan rangkap) maka titik leleh akan semakin rendah. Sebagai contoh,
titik leleh asam lemak C 18:0, C 18:1, C 18:2, dam C 18:3 berturut-turut ialah
sebagai berikut 70°C, 16°C, -5°C dan -11°C.
3.
Konfigurasi cis dan trans
Isomer asam lemak tidak jenuh dengan
konfigurasi ciss memiliki titik leleh yang lebih rendah dibandingkan dengan
konfigurasi trans, misalnya asam oleat (cis-9-Oktadekanoat) memiliki titik
leleh 14°C, sedangkan asam elaidat (trans-9-Oktadekanoat) pada 43,7°C.
Sifat Kimia Minyak dan Lemak
1.
Esterifikasi
Proses esterifikasi bertujuan untuk
merubah asam-asam lemak bebas dari trigliserida, menjadi bentuk ester. Reaksi
esterifikasi dapat dilakukan melalui reaksi kimia yang disebut interifikasi
serta penukaran ester (transesterifikasi)
2.
Hidrolisa
Dalam reaksi hidrolisis, lemak dan
minyak akan diubah menjadi asam-asam lemak bebas dan gliserol. Reaksi ini
mengakibatkan kerusakan lemak dan minyak. Hal ini terjadi disebabkan adanya
sejumlah air dalam lemak dan minyak tersebut.
3.
Penyabunan
Reaksi ini dilakukan dengan penambahan
sejumlah larutan basa kepada trigliserida. Bila reaksi penyabunan telah
selesai, maka lapisan air yang mengandung gliserol dapat dipisahkan dengan cara
penyulingan.
4.
Hidrogenasi
Proses hidrogenasi bertujuan untuk
menjernihkan ikatan dari rantai karbon asam lemak atau minyak Setelah proses
hidrogenasi selesai, minyak didinginkan dan katalisator dipisahkan dengan
disaring.Hasilnya adalah minyak yang bersifat plastis atau keras, tergantung
pada derajat kejenuhan.
5.
Pembentukan keton
Keton dihasilkan melalui penguraian
dengan cara hidrolisa ester.
6.
Oksidasi
Oksidasi dapat berlangsung bila
terjadi kontak antara sejumlah oksigen dengan lemak atau minyak. Terjadinya reaksi
oksidasi ini akan mengakibatkan bau tengik pada lemak atau minyak.
Demikian Artikel mengenai Sifat Fisik dan
Kimia Minyak atau Lemak, kita akhiri dengan mebaca Hamdallah : اَ الحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ “Alhamdulillahirabbil
’Alamin”.
comment 0 Post a Comment
more_vert