MASIGNASUKAv102
6998101287389560820

Margaret Thatcher "The Iron Lady", Siapa “Thatcher” selanjutnya ? - by Hj. Sugiarti Soemihardjo

Margaret Thatcher "The Iron Lady", Siapa “Thatcher” selanjutnya ? - by Hj. Sugiarti Soemihardjo
Add Comments
12/27/2020

 

اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه

(Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh)

Puji Syukur kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang telah memberikan Rahmat, Karunia, Taufik dan Hidayah-nya kepada kita semua sehingga kita masih dapat hidup di Dunia ini, serta semoga kita semua selalu mendapat Inayah dan Lindungan dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala. آمِيْن يَا رَبَّ العَالَمِيْنَ “Aamiin ya Rabbal'alamin” ...

 

Shalawat, Salam serta Taslim kepada sang Revolusioner Dunia, Junjungan Alam Nabi Besar Sayyidina Maulana Muhammad Shallawlahu ‘Alaihi Wasallam yang telah membimbing kita dari zaman Kegelapan dan Kebodohan menuju zaman Terang Benerang, sangat jelas perbedaan antara Hak dan Bathil serta penuh dengan Ilmu Pengetahuan seperti saat ini.

 

Pada Artikel ini kami akan berbagi tulisan Ibu Hj. Sugiarti Soemihardjo mengenai Margaret Thatcher "The Iron Lady". Sebelum masuk ke Materi marilah kita membaca Ta‘awuz : أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ “A’udzu billahi minasy syaithonir rojiim” dan Basmalah : بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحيمِ “Bismillahirraahmanirrahiim” Agar Bacaan yang dibaca menjadi Berkah dan Bermanfaat. آمِيْن يَا رَبَّ العَالَمِيْنَ “Aamiin ya Rabbal'alamin” ...


Margaret Thatcher "The Iron Lady", Siapa “Thatcher” selanjutnya ? - by Hj. Sugiarti Soemihardjo
Margaret Thatcher "The Iron Lady"


Terlepas dari segala bentuk kontroversi yang dia lakukan, harus di akui bahwa dia mampu mengembalikan kejayaan Brintania Raya, mengangkatnya dari keterpurukan imbas perang dunia ke 2.

 

Margaret Hilda Roberts, lulusan Oxford jurusan sains dan seorang pengacara handal di masanya, ayahnya seorang yang Independen beraliran liberal. Margaret bukan politisi "karbitan" karena dia memulai karier politiknya dari jenjang paling dasar. Berkali kali gagal dalam pemilihan anggota parlemen, tapi dia selalu menjadikan itu satu pelajaran bagaimana dalam berpolitik itu mengatur strategi sangat matang..?? Dalam pemilihan ke 3 kalinya dia berhasil duduk di kursi parlemen dengan membawa bendera partai konservatif.

 

Margaret Hilda Roberts, yang pada akhirnya seluruh dunia mengenalnya dengan nama Margaret Thatcher, Perdana Mentri perempuan pertama di Inggris dan pemimpin perempuan pertama di Benua Eropa, dia memimpin dengan kekuasaan penuh. Dalam kepemimpinannya tidak jarang dia bersebrangan dengan sang Ratu Inggris yang di kenal lemah dalam inovasi dalam setiap kebijakan yang di ambilnya. Penutupan 150 tambang batu bara, pengiriman pasukan perang untuk menghadapi pasukan Argentina, perang yang bermula karena invasi Argentina terhadap pulau falkland, dan Thatcher mampu mengembalikan falkland ke tangan Inggris. Itu sebagian hal yang membuat dia bersitegang dengan sang Ratu Inggris, karena sang Ratu lebih banyak kekhawatiran ini dan itu.

 

Awal kepemimpinannya dia harus menghadapi "warisan" krisis ekonomi, pengangguran yang berjumlah 3 Juta orang, dan pada 2 tahun pertama kepemimpinannya malah bertambah menjadi 3,3Juta orang. Dia mengubah semuanya dengan kekuatan strategi yang dia miliki, sekalipun dia harus berhadapan dengan seluruh parlemen termasuk partainya sendiri yang tidak mendukung keputusannya. Strateginya banyak memakan korban jiwa saat itu, tapi dia paham apa yang dia lakukan adalah demi kebaikan (Inggris).

 

Margaret seorang Perdana Mentri yang paling tidak di sukai tapi paling di cintai, terbukti dia terpilih hingga 3x pemilihan Perdana Mentri dengan elegan dan jujur.

 

Mental tangguhnya di warisi dari sifat ayahnya yang pantang menyerah, dan selalu berbuat kebaikan demi rakyat yang dia cintai.

 

Sejak kekuasan Ratu Elizabeth 2, Margaret adalah Perdana Mentri paling keras kepala dan semaunya  sendiri, karena itulah hubungannya tidak pernah baik dengan Ratu Elizabeth 2. "kekuasaan tertinggi pemerintahan adalah di tangan saya, dan saya tidak perlu persetujuan siapapun akan kebijakan saya, dan jangan coba coba untuk menggoyang kabinet saya".

 

Itulah prinsipnya dalam menjalankan pemerintahan Britania Raya.

 

Margaret seorang Perdana Mentri yang paling tidak di sukai tapi paling di cintai, terbukti dia terpilih hingga 3x pemilihan Perdana Mentri dengan elegan dan jujur.

 

Mental tangguhnya di warisi dari sifat ayahnya yang pantang menyerah, dan selalu berbuat kebaikan demi rakyat yang dia cintai.

 

Dari semua hal kontroversial itu, dia buktikan dia mampu membangun Britania Raya menjadi sebuah Negara besar yang di akui dunia, dia berani menolak saran sang Ratu atau bahkan anggota parlemennya dan Partainya sendiri. Dia merombak sistem ekonomi saat itu, banyak perusahaan BUMN yang dia revitalisasi ke pihak swasta, dan membuang sistem pengelolaan yang kuno.

 

Margaret seorang istri dan seorang ibu yang perfeksionis, dia bisa menyeimbangkan antara kewajiban sebagai istri dan ibu dengan sangat baik disamping seorang Perdana Mentri yang juga memiliki segudang permasalahan negaranya kala itu. Dan sekali lagi dia mampu menselaraskan tugas-tugas itu.

 

Apapun dirinya dengan segala bentuk arogansinya, dia dedikasikan hidupnya demi memperbaiki kondisi negaranya yang saat itu sedang krisis panjang.

 

Margaret Thatcher, seorang wanita tangguh yang paling dibenci oleh kaum buruh hingga saat kematiannya, tapi dia mampu mengukir sejarah sebagai wanita yang sukses memimpin negara persemakmuran hingga sampai di tingkat tertinggi. Thatcherisme masih berlaku hingga saat ini.

 

Belajar bagaimana memimpin dari seorang pemimpin besar, yang tidak pernah menyerah dalam membangun negaranya, tanpa sandiwara air mata, sekalipun hujatan dia terima setiap saat, bahkan teror pembunuhan pun pernah dia alami, dia tetap fokus kepada perubahan menjadi sangat baik.

 

Bukan hanya mencari ketenaran di atas panggung politik setelah itu lenyap di telan waktu. Dia mampu, dia tangguh, dia hebat. Tidak salah Uni soviet memberikan julukan "The Iron Lady" (saya lebih setuju kita terjemahkan dalam hal positif).

 

Zaman semakin modern, pemimpin perempuan semakin banyak, tapi entah mengapa dengan semakin maju dunia, tapi justru kemunduran mental pemimpinnya terlihat sangat jelas..??

 

Pemimpin yang tidak lagi berpihak kepada rakyat, pemimpin yang hanya berpikir tentang kekuasaan semata. Rakyat yang menjalankan roda perekonomian tidak di perhatikan, bagaimana susahnya petani akan kelangkaan pupuk dengan harga mencekik leher, hasil pertanian tidak maksimal. Bagaimana peternakan yang terabaikan, setiap peternak hanya menerima "capeknya" aja. Bagaimana kekayaan laut yang melimpah tidak mampu di kelola dengan baik dijadikan komoditas utama bagi perekonomian rakyat..?? Bagaimana pertambangan gas dan minyak bumi di kelola asing dengan sangat tidak adil padahl banyak perusahaan lokal yang kompeten dalam pengeboran minyak dan gas.

 

Bagaimana anak-anak muda usia potensial menganggur tanpa tahu harus bagaimana memenuhi kebutuhan perutnya..?? Sehingga timbul tindakan-tindakan kriminal.

 

Bekerjasamalah dengan rakyat karena rakyat adalah kekuatan dasar suatu Bangsa, Rakyat sejahtera menjadi Bangsa yang kuat.

 

Dahulukan kepentingan rakyat jangan jadi pemimpin yang khianat.

Sudahi plesiran dengan uang rakyat, lihat rakyat yang semakin sekarat.

Jangan hanya selalu menciptakan kegaduhan, tapi ciptakan kesejukan.

 

Who the next "Thatcher..." ???


Margaret Thatcher "The Iron Lady", Siapa “Thatcher” selanjutnya ? - by Hj. Sugiarti Soemihardjo
Hj. Sugiarti Soemihardjo & H. Herman Alfa Edison

  

Demikian tulisan Ibu Hj. Sugiarti Soemihardjo mengenai Margaret Thatcher "The Iron Lady" - Siapa “Thatcher” selanjutnya ?, kita akhiri dengan mebaca Hamdallah : اَ الحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ “Alhamdulillahirabbil ’Alamin”.