اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ
وَبَرَكَاتُه
(Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh)
Puji Syukur kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta'ala
yang telah memberikan Rahmat, Karunia, Taufik dan Hidayah-nya kepada kita semua
sehingga kita masih dapat hidup di Dunia ini, serta semoga kita semua selalu
mendapat Inayah dan Lindungan dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala. آمِيْن يَا رَبَّ العَالَمِيْنَ “Aamiin
ya Rabbal'alamin” ...
Shalawat, Salam serta Taslim kepada sang
Revolusioner Dunia, Junjungan Alam Nabi Besar Sayyidina Maulana Muhammad
Shallawlahu ‘Alaihi Wasallam yang telah membimbing kita dari zaman Kegelapan
dan Kebodohan menuju zaman Terang Benerang, sangat jelas perbedaan antara Hak
dan Bathil serta penuh dengan Ilmu Pengetahuan seperti saat ini.
Pada Artikel ini kami akan menjelaskan tentang Makna
Momentum Ramadan yang ditulis oleh Nurul Hikmatul Mawardah - @nrlhkmtlmwrdh. Sebelum masuk ke Materi marilah kita
membaca Ta‘awuz : أَعُوذُ
بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ “A’udzu billahi
minasy syaithonir rojiim” dan Basmalah : بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم “Bismillahirraahmanirrahiim”
Agar Bacaan yang dibaca menjadi Berkah dan Bermanfaat. آمِيْن يَا رَبَّ العَالَمِيْنَ “Aamiin
ya Rabbal'alamin” ...
Begitu amat besar rahmat Allah atas sebuah kesempatan yang masih di
berikanNya sampai hari ini. Nikmat yang tak terhingga sehingga kita semua (para
pembaca) bisa menjemput titik ramadhan yang begitu mulia.
Karena mungkin banyak dari kita ada yang tidak
beruntung bisa sampai pada Momentum yang mulia ini, dimana momentum meraih
Amalan-amalan wajib maupun sunnah dengan lipat ganda pahala yang berlimpah yang
kita dapatkan.
Dimana di jelaskan dari Abu Hurairah radhiyallahu
'anhu , bahwa Rasulullah shallallahu' alaihi wa sallam bersabda:
“Allah Ta'ala berfirman, seluruh amal anak adam
untuk dirinya, kecuali puasa. Sesungguhnya puasa itu untukKu dan aku yang akan
menghapusnya ”
Disebutkan juga dalam salah satu riwayat muslim,
“Satu peringatan dalam setiap amalan anak adam akan
dibalas dengan sepuluh peringatan hingga tujuh ratus kali lipat, lalu Allah
berfirman 'kecuali puasa'. Sesungguhnya itu untuk-Ku dan aku yang akan
menghapusnya. Pelakunya telah meninggalkan syahwat dan makan karena aku ”
Maksudnya, anjuran puasa untuk diri-Nya,
menyandarkan pahala kepada dirinya yang Mulia. Hal ini disebabkan kemuliaan
puasa di sisi Allah, kecintaan-Nya terhadap puasa, dan restoran nilai
keikhlasan seorang hamba di dalam pelaksanaannya.
Maka sungguh besarnya makna sebuah bulan yang mulia
ini (ramadhan). Maka bersyukurlah kita, karena kita sangatlah beruntung masih
di beri kesempatan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala atas nikmat pahala yang
berlimpah di dalam bulan yang suci ini.
Nikmat yang tidak hanya melatih diri dari menahan
lapar dan haus saja namun juga di mana puasa ini juga mengajarkan kita menahan
diri dari berbagai hal yang tidak baik.
Asy-Syaikh Abdul Aziz bin Baaz rahimahullah
mengatakan,
"Sesungguhnya puasa menghimpun dua hal, yaitu
menghimpun antara;
1.
Meninggalkan makan, minum, dan pembatal-pembatal
puasa; dan
2.
Menahan diri dari hal-hal yang Allah haramkan
pada seluruh waktu. Sebab di bulan Ramadhan seluruh perbuatan yang haram
konsekuensinya menjadi lebih berat.
Jadi orang yang berpuasa dengan sempurna ialah
orang yang;
·
Meninggalkan perbuatan yang Allah haramkan
ketika berpuasa; seperti makan, minum, dan pembatal puasa lainnya dalam rangka
mengharap rahmat Allah, ampunan-Nya, dan menjalankan perintah-Nya,
·
Sekaligus meninggalkan hal yang Allah haramkan,
yaitu segala bentuk maksiat.
Maka inilah hakikat puasa! Puasa yang sempurna,
lebih-lebih di dalam meraih momentum di bulan suci ramadhan"
Demikian Artikel mengenai Makna Momentum Ramadan,
kita akhiri dengan membaca Hamdallah : الحَمْدُ
لِلّٰهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ “Alhamdulillahirabbil ’Alamin”.
comment 0 Post a Comment
more_vert