PT Freeport Indonesia |
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ
وَبَرَكَاتُه
(Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh)
Puji Syukur kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta'ala
yang telah memberikan Rahmat, Karunia, Taufik dan Hidayah-nya kepada kita semua
sehingga kita masih dapat hidup di Dunia ini, serta semoga kita semua selalu
mendapat Inayah dan Lindungan dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala. آمِيْن يَا رَبَّ العَالَمِيْنَ “Aamiin
ya Rabbal'alamin” ...
Shalawat, Salam serta Taslim kepada sang
Revolusioner Dunia, Junjungan Alam Nabi Besar Sayyidina Maulana Muhammad
Shallawlahu ‘Alaihi Wasallam yang telah membimbing kita dari zaman Kegelapan
dan Kebodohan menuju zaman Terang Benerang, sangat jelas perbedaan antara Hak
dan Bathil serta penuh dengan Ilmu Pengetahuan seperti saat ini.
Pada Artikel ini kami akan menbahas menganai Catatan Silam Freeport di Papua dari Tahun 1936-1996. Sebelum masuk
ke Materi marilah kita membaca Ta‘awuz : أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ “A’udzu
billahi minasy syaithonir rojiim” dan Basmalah : بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم “Bismillahirraahmanirrahiim”
Agar Bacaan yang dibaca menjadi Berkah dan Bermanfaat. آمِيْن يَا رَبَّ العَالَمِيْنَ “Aamiin
ya Rabbal'alamin” ...
Seorang Geolog menemukan gundukan batu hitam aneh
yang berdiri menyembul pada ketinggian 3500 meter di pedalaman Papua. Ia
menamainya "Ertsberg" yang artinya "gunung bijih" penemuan
itu membuka jalan bagi eksploitasi alam dan represi terhadap orang Papua di
kemudian hari.
1) Tahun 1936
Jean Jacques Dozy
Geolog anggota ekspedisi colijin, melakukan
pendakian ke puncak Cartenz. Dozy menemukan Ertsberg.
2) Tahun 1959
Forbes K. Wilson
Menemui Dozy untuk menindaklanjuti catatan tentang
gunung bijih itu.
3) Tahun 1967
April, tiga bulan sesudah pemberlakuan UU PMA No.
1) 1967, Freeport Sulphur Incoeporated Menandatangani sebuah kontrak karya untuk
mengeksplorasi dan menambah cadangan emas dan tembaga di Irian Jaya.
4) Tahun 1973
Maret, Soeharto meresmikan tambang milik Freeport
Sulphur sekaligus meresmikan kota Tembagapura.
5) Tahun 1977
Protes suku Amungme dan Emma suku lainnya memuncak
jadi perlawanan terbuka. Mereka memotong pipa penyalur bijih tenbaga, membakar
gudang, dan melepaskan kran tangki persediaan bahan bakar milik Freeport.
6) Tahun 1978
Depresi lanjutan dilakukan dengan menerapkan Irian
Jaya sebagai Daerah Operasi Militer (DOM) selama dua puluh tahun.
7) Tahun 1996
Sekitar 2009 personel dan kesatuan Kopassus dan
Konstrad dikerahkan langsung dibawah pemerintah Presiden Soeharto demi Menjaga
Freeport. Untuk itu, Freeport memberikan dana kepada Soeharto sebesar 40 juta
dolar AS.
Demikian Artikel mengenai Catatan Silam Freeport di Papua dari Tahun 1936-1996, kita akhiri
dengan membaca Hamdallah : الحَمْدُ
لِلّٰهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ “Alhamdulillahirabbil ’Alamin”.
comment 0 Post a Comment
more_vert