MASIGNASUKAv102
6998101287389560820

Penjelasan Lengkap Melamin (Pengertian, Sejarah, Sifat Fisis dan Kimia, Pemanfaatan, Bahaya, dan Klasifikasi Proses Pembuatan Melamin, serta Proses Pembuatan Melamin)

Penjelasan Lengkap Melamin (Pengertian, Sejarah, Sifat Fisis dan Kimia, Pemanfaatan, Bahaya, dan Klasifikasi Proses Pembuatan Melamin, serta Proses Pembuatan Melamin)
Add Comments
8/10/2019



اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه
(Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh)
Puji Syukur kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang telah memberikan Rahmat, Karunia, Taufik dan Hidayah-nya kepada kita semua sehingga kita masih dapat hidup di Dunia ini, serta semoga kita semua selalu mendapat Inayah dan Lindungan dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala. آمِيْن يَا رَبَّ العَالَمِيْنَ “Aamiin ya Rabbal'alamin” ...

Shalawat, Salam serta Taslim kepada sang Revolusioner Dunia, Junjungan Alam Nabi Besar Sayyidina Maulana Muhammad Shallawlahu ‘Alaihi Wasallam yang telah membimbing kita dari zaman Kegelapan dan Kebodohan menuju zaman Terang Benerang, sangat jelas perbedaan antara Hak dan Bathil serta penuh dengan Ilmu Pengetahuan seperti saat ini.

Pada Artikel ini kami akan menjelaskan tentang Melamin yaitu mengenai Pengertian dan Sejarah Melamin, Sifat Fisis dan Kimia Urea dan Melamin, Pemanfaatan Melamin, Bahaya Melamin, Klasifikasi Proses Pembuatan Melamin, serta Proses Pembuatan Melamin. Sebelum masuk ke Materi marilah kita membaca Ta‘awuz : أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ “A’udzu billahi minasy syaithonir rojiim” dan Basmalah : بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحيمِ “Bismillahirraahmanirrahiim” Agar Bacaan yang dibaca menjadi Berkah dan Bermanfaat. آمِيْن يَا رَبَّ العَالَمِيْنَ “Aamiin ya Rabbal'alamin” ...


Pengertian dan Sejarah
Melamin pertama kali dipelajari oleh Leibig pada tahun 1834. Pada saat itu Leibig mendapatkan Melamin dari proses fusi antara potasium thiosianat dengan amonium klorida. Kemudian di tahun 1885 A.W Von Hoffman mempublikasikan struktur molekul Melamin, sebagai berikut :

 Struktur Melamin
Struktur Melamin

Selanjutnya Melamin banyak dijumpai pada aplikasi industri untuk proses produksi resin Melamin formaldehid. Pada sekitar tahun 1960, Melamin diproduksi dari dicyanamid. Proses ini berlangsung didalam autoclave pada tekanan 10 Mpa dan suhu 400oC dengan adanya gas amoniakk, sesuai persamaan reaksi berikut:

3 H2NC(NH)NHCN → 2 C3N6H6

Pada awal 1940, Mackay menemukan bahwa Melamin juga bisa disintesa dari Urea pada suhu 400oC dengan atau tanpa katalis. Sejak saat itu Melamin mulai diproduksi dari bahan baku Urea. Dan penggunaan cyanamid sebagai bahan baku dihentikan pada akhir dekade 1960. Melamin dapat disintesa dari Urea pada suhu 350 – 400oC dengan persamaan reaksi sebagai berikut:

6 H2N – CO – NH2 → C3N3(NH2)3 + 6 NH3 + 3 CO2

Reaksinya bersifat endotermis membutuhkan 629 KJ per mol Melamin. Secara garis besar proses pembuatan Melamin dapat diklasifikasikan menjadi 2, dimana masing-masing proses terdiri dari tiga tahap, yaitu tahap sintesa, recovery dan pemurnian Melamin serta pengolahan gas buang.

Melamin adalah basa organik dengan rumus kimia C3H6N6. Zat ini merupakan trimer dari cyanida. Bersama dengan formaldehid Melamin digunakan untuk memproduksi resin Melamin, plastik yang sangat tahan panas, dan busa Melamin, produk polimer pembersih. Melamin merupakan metabolit dari cyromazine, salah satu senyawa pestisida.


Sifat - Sifat Urea dan Melamin
1.        Sifat fisis Urea
Rumus molekul                                        : NH2CONH2
Bobot molekul                                          : 60,06 g/mol
Titik leleh                                                    : 140oC
Titik didih                                                    : 195oC
Bentuk                                                         : Prill
Bulk density                                               : 0,74 g/cc
Spesific gravity                                         : 1,335 (solid) g/cc

2.        Sifat kimia Urea
a.    Bereaksi dengan formaldehid membentuk monometiloUrea dan dimetiloUrea tergantung dari perbandingan Urea dan formaldehid.
b.    Pada tekanan vakum dan suhu 180 – 190oC akan menyublim menjadi ammonium cyanat (NH4OCN).
c.     Pada tekanan tinggi dan adanya amoniak akan berubah menjadi cyanic acid dan cynuric acid.
3 (NH2)2CO → 3 HOCN + 3 NH3
3 HOCN → (NCOH)3
d.    Dalam amoniak cair akan membentuk Urea-amoniak CO(NH2)2.NH2, yang terdekomposisi pada suhu diatas 45oC.

3.        Sifat fisis Melamin
Rumus molekul                                        : C3N6H6
Bobot molekul                                          : 126,13 g/mol
Titik leleh                                                    : 354oC
Panas pembentukan (25oC)                                : 71,72 kJ/mol
Panas pembakaran (25oC)                   : -1976 kJ/mol
Densitas                                                      : 1,573 g/cm3
Kapasitas panas (Cp)
a.    Pada 273 –353 K                 : 1470 J/kg K
b.    Pada 300 – 450 K                                : 1630 J/kg K
c.     Pada 300 – 550 K                                : 1720 J/kg K

Kelarutan dalam suhu 300oC dalam gr/100 ml pada :
a.    Etanol                                                    : 0,06 g/100 cc
b.    Aceton                                                  : 0,03 g/100 cc
c.     Air                                                           : 0,5 g/100 cc
Entropi (25oC)                                           : 149 J/K mol
Energi gibbs (25oC)                                  : 177 kJ/mol
Entropi pembentukan (25oC)             : -835 J/K mol
Temperatur kritis                                    : 905,56oC
Tekanan kritis                                           : 99,47 atm

4.        Sifat kimia Melamin
a.    Hidrolisa dengan Basa
Jika direaksikan dengan NaOH akan membentuk ammeline/ammelide.

b.    Pembentukan garam
Melamin adalah basa lemah yang akan membentuk garam jika bereaksi dengan asam organik maupun anorganik. Dimana kelarutan garam Melamin tidak terlalu tinggi jika dibandingkan dengan Melamin bebas.

c.     Reaksi dengan aldehid
Melamin bereaksi dengan aldehid membentuk bermacam-macam produk yang paling penting adalah reaksi dengan formaldehid membentuk resin.

Me(NH2)3 +6 CH2O → Me(N(CH2OH)2)3

Me adalah molekul Melamin dimana semua atom hidrogen yang ada pada Melamin diganti dengan gugus methylol dan menghasilkan produk dari monomethylol sampai hexamethylol Melamin. MethylolMelamin sedikit larut dalam sebagian besar solvent dan sangat tidak stabil karena diikuti oleh reaksi resinifikasi/ kondensasi.
Reaksi:

MeNHCH2OH + H2N-Me → MeNHCH2NHMe + H2O
2 MeNHCH2OH → MeNHNH2OCH2NHMe + H2O

Pada kondensasi Melamin produk mempunyai sifat khusus yaitu tahan terhadap panas dan air yang baik.

d.    Asilasi
Asilasi Melamin dapat terjadi dengan sejumlah anhidrid melalui tahap triasil.

e.    Reaksi dengan amina
Substitusi Melamin dengan gugus alkil pada atom H yang menempel pada gugus N dapat terjadi seperti pada reaksi dibawah ini :

(C3N3)(NH2)3 + RNH2 → NH3 + R(C3H3)(NH2)2

f.     Klorinasi
Klorinasi Melamin yang terjadi cenderung mengganti semua atom hidrogen. Air yang dihasilkan pada reaksi akan menghidrolisa menghasilkan nitrogen triklorida yang berbahaya pada proses klorinasi, Melamin stabil ketika kondisinya kering.


Pemanfaatan Melamin
Kegunaan Melamin diantaranya sebagai bahan baku pembuatan Melamin resin, leather tanning, dan lain-lain. Berikut beberapa sektor industri yang menggunakan bahan baku Melamin :
1.        Industri Adhesive

 Industrial Adhesive

Merupakan industri yang memproduksi adhesive untuk keperluan industri woodworking seperti industri plywood, industri blackboard, industri particleboard.

2.        Industri Moulding

 Industrial Moulding

Merupakan industri yang diantaranya menghasilkan alat keperluan rumah tangga.

3.        Industri Surface Coating

 Industrial Surface Coating

Adalah industri yang menghasilkan cat, tiner, dan dempul.

4.        Industri Laminasi

 Industrial Laminasi

Industri yang menghasilkan furniture. Selain itu Melamin juga banyak dimanfaatkan dalam pembuatan mainan anak-anak. Namun sekarang sudah jarang karena dianggap berbahaya bagi anak–anak.


Bahaya Melamin

 Susu Mati Melamin

Pada pembuatan Melamin, bahan formaldehid yang digunakan cenderung tidak sebanding dengan jumlah fenol. Sehingga terjadi residu, atau formaldehid di dalam senyawa Melamin dapat muncul kembali karena adanya peristiwa yang dinamakan depolimerisasi (degradasi). Dalam peristiwa itu, partikel-partikel formaldehid kembali muncul sebagai monomer, yang bersifat racun.

Contoh kasus bahaya Melamin:
Di China dari 22 juta bayi sebanyak 300.000 di antaranya keracunan susu bermelamin. Jumlah ini melonjak enam kali lipat di banding laporan sebelumnya, yaitu hampir 50.000 bayi. Sebagian besar menderita penyakit ringan karena hanya terdapat butiran seperti pasir atau debu. Mereka ditangani dengan rawat jalan atau tidak tinggal di rumah sakit. Sementara sebagian lainnya terdapat batu yang cukup besar sehingga mengganggu aktivitas buang air dan harus menjalani perawatan di RS, demikian bunyi pernyataan kementerian kesehatan China dalam situs resminya.

Penggunaan zat kimia ini pada proses pembuatan susu dapat membantu meningkatkan kadar protein. Ini dikarenakan Melamin mengandung nitrogen.


Klasifikasi Proses Pembuatan Melamin
Klasifikasi tersebut antara lain:
1.        Proses tekanan rendah dengan menggunakan katalis
Proses tekanan rendah dengan katalis menggunakan reaktor fluidized bed pada tekanan atmosferik sampai 1 MPa pada suhu 390 – 410oC. Sebagai fluidizing gas digunakan amoniakk murni atau campuran antara amoniak dan karbondioksida yang terbentuk selama reaksi.. Katalis yang digunakan yaitu silika dan alumina. Melamin meninggalkan reaktor berupa gas bersama dengan fluidizing gas. Kemudian dipisahkan dari amoniak dan karbondioksida dengan quenching gas atau menggunakan air (yang diikuti dengan kristalisasi). Pada proses menggunakan katalis, langkah pertama adalah dekomposisi Urea menjadi asam isocyanat dan amoniak kemudian diubah menjadi Melamin. Ada 4 proses yang biasa digunakan pada proses tekanan rendah, antara lain :
a.    Proses BASF (Badische Anilin and Soda Fabrik)
b.    Proses Chemie Linz
c.     Proses Stamicarbon
d.    Proses Osterreichische Stickstoffwerke (OSW)

2.        Proses tekanan tinggi (≥8 MPa) tanpa menggunakan katalis
Reaksi yang terjadi pada keadaan bertekanan tinggi dengan tekanan lebih dari 7 MPa dan suhu yang digunakan lebih dari 370oC. Secara umum, lelehan Urea dimasukkan dalam reaktor menjadi campuran lelehan Urea dan Melamin. Proses ini menghasilkan Melamin dengan kemurnian >94 %. Panas yang dibutuhkan untuk reaksi disuplai dengan electric heater atau sistem heat transfer dengan menggunakan lelehan garam panas. Pada proses dengan tekanan tinggi dikenal 3 macam proses, anatara lain:
a.    Proses Melamin Chemical Process
b.    Proses Mont Edison
c.     Proses Nissan


Proses Pembuatan
Proses pembuatan Melamin dengan bahan baku Urea terbagi menjadi tiga tahap, antara lain :
1.        Tahap Persiapan Bahan Baku
Bahan baku Urea yang berwujud prill dengan kemurnian 99,3 % berat disimpan di silo. Penyimpanan Urea pada suhu kamar dan tekanan 1 atm. Dari silo penyimpanan, Urea prill diumpankan ke melter untuk dilelehkan pada suhu 140oC dengan tekanan 1 atm. Pada kondisi ini Urea meleleh dan kandungan airnya akan menguap. Lelehan Urea dari melter dipompa ke holding tank, kemudian diuapkan dengan vaporizer. Gas Urea dimasukkan ke reaktor.

2.        Tahap Reaksi
Gas Urea pada suhu 140oC dimasukkan ke dalam reaktor fluidized bed dan terdispersi kedalam partikel-partikel katalis yang terfluidisasi karena aliran fluidizing gas dari bawah reaktor. Fluidizing gas berupa campuran gas amoniak dan karbondioksida diperoleh dari off gas yang dihasilkan dari hasil reaksi pembentukan Melamin yang diperoleh dari kondensor 2. Fluidizing gas dari kondensor 2 dialirkan menggunakan blower dipanaskan dengan furnace sampai suhu 395oC, tekanan 2,2 atm, selanjutnya digunakan sebagai fluidizing gas pada reaktor. Reaktor beroperasi pada suhu 395oC, tekanan 2 atm, dan menggunakan katalis alumina, dimana reaksi yang terjadi berlangsung secara endotermis. Kebutuhan panas reaksi disuplai dari lelehan garam yang dialirkan melalui koil di dalam reaktor. Di dalam reaktor terjadi penguraian Urea menjadi Melamin, amoniak dan karbondioksida. Konversi yang diperoleh sebesar 95 % dan yield 95 %. Gas hasil reaksi keluar reaktor pada suhu 395oC, tekanan 2 atm berupa campuran gas Melamin, amoniak, karbondioksida, biuret dan Urea yang tidak bereaksi.

3.        Tahap Separasi Produk
Gas hasil reaksi keluar dari reaktor, kemudian didinginkan di heat exchanger sampai suhu 373,45oC. Gas tersebut kemudian masuk ke kondensor 1 untuk memisahkan Melamin dari gas hasil reaksi. Melamin cair dari kondensor 1 dialirkan ke Prilling Tower untuk diubah menjadi fase padat. Melamin yang berubah fase sebanyak 100%, dengan kemurnian 99,9%. Kemudian disimpan dalam silo untuk selanjutnya dilakukan packaging dan bagging, lalu disimpan di gudang dan siap untuk dipasarkan. Gas yang keluar dari kondensor 1 diturunkan suhunya dengan heat exchanger, kemudian masuk ke kondensor 2 untuk diambil Urea yang masih terbawa aliran. Urea cair dari kondensor 2 direcycle ke melter. Gas keluar kondensor 2 sebagian dipurging dan sebagian lagi dialirkan ke reaktor sebagai media fluidisasi.

Alat – alat yang digunakan dalam produksi Melamin:
a.    Bucket Elevator
Untuk mengangkut Urea prill ke sillo dan mengangkut Melamin prill ke silo.

b.    Pompa
c.     Melter
Untuk melelehkan padatan Urea.

d.    Reaktor
Sebagai tempat terjadinya reaksi Urea menjadi Melamin, CO2, dan NH3. Jenis reaktor yang digunakan adalah reaktor Fluidized Bed.

e.    Heater and Cooler
f.     Kondenser
Untuk mengkondensasikan gas yang keluar setelah bereaksi.

g.    Separator
Untuk memisahkan gas dan cairan yang keluar dari kondenser 2.

h.    Blower
Untuk menaikkan tekanan gas keluar pada kondenser 2 dari tekanan 1 atm menjadi 2,2 atm.

i.      Prilling Tower
Digunakan untuk mengubah Melamin cair menjadi Melamin padatan prill.

j.      Silo
Ada beberapa silo yang digunakan. Ada yang digunakan untuk menyimpan bahan baku, adapula yang digunakan untuk menyimpan produk Melamin.

k.    Vaporizer
Untuk menguapkan Urea sebelum masuk ke dalam reaktor.




Demikian Artikel mengenai Penjelasan Lengkap Melamin (Pengertian, Sejarah, Sifat Fisis dan Kimia, Pemanfaatan, Bahaya, dan Klasifikasi Proses Pembuatan Melamin, serta Proses Pembuatan Melamin), kita akhiri dengan mebaca Hamdallah : اَ الحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ “Alhamdulillahirabbil ’Alamin”.