اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه
(Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh)
Puji Syukur kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang telah memberikan
Rahmat, Karunia, Taufik dan Hidayah-nya kepada kita semua sehingga kita masih dapat
hidup di Dunia ini, serta semoga kita semua selalu mendapat Inayah dan
Lindungan dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala. آمِيْن يَا رَبَّ العَالَمِيْنَ
“Aamiin ya Rabbal'alamin” ...
Shalawat, Salam serta Taslim kepada sang Revolusioner Dunia, Junjungan
Alam Nabi Besar Sayyidina Maulana Muhammad Shallawlahu ‘Alaihi Wasallam yang
telah membimbing kita dari zaman Kegelapan dan Kebodohan menuju zaman Terang
Benerang, sangat jelas perbedaan antara Hak dan Bathil serta penuh dengan Ilmu
Pengetahuan seperti saat ini.
Sebelumnya kamu sudah membahas mengenai PenjelasanLengkap Jenis-jenis tikus beserta gambarnya, dan Penjelasan LengkapPrilaku Tikus: Indera Pada Tikus, Kemampuan Fisik, Sarang, Makanan, Kebiasaandan Habitat, serta Tanda-tanda Keberadaan Tikus, juga mengenai PenjelasanLengkap Pengendalian Vektor Tikus (Pengendalian Kimia, Lingkungan, Biologi,Fisik dan Mekanik. Pada artikel ini kami akan membahas mengenai Penjelasan
Lengkap Aspek Kesehatan Masyarakat – Penyebaran dan Penularan Penyakit dari Vektor
(Hama) Tikus. Sebelum masuk ke Materi marilah kita membaca Ta‘awuz : أَعُوذُ بِاللَّهِ
مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ “A’udzu billahi minasy syaithonir rojiim” dan
Basmalah : بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحيمِ “Bismillahirraahmanirrahiim” Agar
Bacaan yang dibaca menjadi Berkah dan Bermanfaat. آمِيْن يَا رَبَّ العَالَمِيْنَ
“Aamiin ya Rabbal'alamin” ...
Tikus dan mencit yang termasuk hewan mengerat
(rodensia). Jenis ini lebih dikenal sebagai hama tanaman pertanian, perusak
barang di gudang dan hewan pengganggu/menjijikkan di perumahan. Belum banyak
diketahui dan disadari bahwa kelompok hewan ini juga membawa, menyebarkan dan
menularkan berbagai penyakit kepada manusia, ternak dan hewan peliharaan.
Rodensia komensal yaitu rodensia yang hidup di dekat tempat hidup atau kegiatan
manusia ini perlu lebih diperhatikan dalam penularan penyakit.
Tikus dan mencit, penyakit bersumber rodensia yang
disebabkan oleh berbagai agen penyakit seperti virus, rickettsia, bakteri,
protozoa dan cacing dapat ditularkan kepada manusia secara langsung. sedangkan
secara tidak langsung dapat melalui feses, urin dan ludah, melalui gigitan
vektor ektoparasit tikus dan mencit (kutu, pinjal, caplak, tungau). Disamping
itu kecoa juga merupakan vektor penularan penyakit yang cukup penting yang
sering hidup di sekitar kita.
Data dari International Leptospirosis Society (ILS)
menyebutkan bahwa Indonesia dinyatakan sebagai negara insiden leptospirosis
tingkat tiga di dunia untuk mortalitas dengan kisaran kasus kematian antara
2,5%-16,45% atau rata-rata 7,1%. Jawa Tengah merupakan salah satu provinsi yang
melaporkan kasus suspek leptospirosis di Indonesia. Sejak tahun 2010 jumlah
kasus leptospirosis di Jawa Tengah mengalami peningkatan tercatat pada tahun
2010 ditemukan 133 kasus dan CFR 10,9% (14 orang). Kemudian pada tahun 2011
jumlah kasus meningkat menjadi 184 kasus
dengan CFR 17,74 % (33 orang). Sampai dengan triwulan III tahun 2012 ini, di
Jawa Tengah sudah ditemukan 118 kasus dengan angka CFR 16,95% (20 orang). Dalam
kurun waktu tersebut Kota Semarang selalu menduduki peringkat tertinggi untuk
kasus dan angka kematian akibat leptospirosis. Pada tahun 2012, kasus
leptospirosis di Kota Semarang sebesar 81 kasus dengan angka kematian (CFR) 17,
28 % (14orang). Kecamatan Gunungpati adalah satu dari 16 kecamatan di Kota
Semarang yang menjadi daerah fokus leptospirosis karena sepanjang tahun 2012
ditemukan 4 kasus dengan 1 orang meninggal dengan IR 5,36 dan CFR 25 %.
Tikus merupakan reservoar penting bagi bakteri
leptospira, karena >50% tikus dapat mengeluarkan bakteri leptospira secara
masif (terus menerus) melalui urin (kencing) selama hidupnya, tanpa
menunujukkan gejala sakit. Serovar leptospira yang ditularkan oleh tikus
merupakan serovar yang paling berbahaya, dari semua reservoar yang ada. Lebih
dari 50 jenis tikus yang diidentifikasi ternyata mengandung berbagai serovar
leptospira. Sebanyak 24 serovar diisolasi dari tikus rumah R. tanezumi, 22
serovar dari tikus got R. norvegicus dan 30 serovar dari mencit rumah Mus
musculus. Tikus merupakan hewan pengerat yang berbahaya bagi kesehatan sehingga perlu dilakukan
pengendalian pada tikus sebagai sumber penularan penyakit (Assimina, 2008;
Kate, 2007).
Demikian Artikel mengenai Penjelasan Lengkap Aspek
Kesehatan Masyarakat – Penyebaran dan Penularan Penyakit dari Vektor (Hama)
Tikus, kita akhiri dengan mebaca Hamdallah : اَ الحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ
“Alhamdulillahirabbil ’Alamin”.
comment 0 Post a Comment
more_vert